Tags

, , , , , ,

Waterfall Poster

( 。・_・。)(。・_・。 )

Title : Waterfall 9

Pairing / Charas : Wonkyu, Kangmin, Leeteuk, Heechul, Yunjae, Kibum

Disclaimer : All casts are belong to their self and God

Warning : Un-betaed, GS, OOC, AU, Family, Romance, Angst

( 。・_・。)(。・_・。 )

Previous Chapter

“Oppa lepas! Aku harus mengejar eonnie.”

“Lalu kau mau bilang apa?! Yang ada setiap penjelasan darimu terdengar seperti omong kosong baginya. Biarkan kakakmu sendiri dulu sayang. Nanti kita bersama akan menjelaskan kepadanya. Oke?!” ucap Siwon lembut sembari menangkup wajah Kyuhyun di kedua telapak tangannya yang lebar. Ibu jari Siwon membelai pipi putih Kyuhyun yang saat ini basah karena airmata.

Siwon lalu menarik tubuh Kyuhyun dan mendekapnya. Tangan Siwon mengusap lembut rambut Kyuhyun berusaha menenangkan Kyuhyun yang kini lepas menangis. Siwon tidak memperdulikan airmata Kyuhyun membasahi kemejanya terlebih lagi dengan pandangan heran pengunjung mall itu karena yang terpenting baginya adalah menenangkan kekasihnya.

Siwon tidak mengira bahwa akan ada peristiwa mendadak seperti ini. Tetapi, apa yang sudah terjadi tidak bisa diulang kembali. Justru lebih baik jika Kibum tahu dalam waktu dekat sehingga mereka berdua, Kyuhyun dan Siwon, tidak perlu menyembunyikan hubungan mereka dari Kibum.

Siwon hanya ingin hubungannya dengan Kyuhyun tidak akan membuat gadis itu menderita terlalu dalam karena perasaan sang kakak kepadanya, walau sedikit mustahil. Pasti hubungan ini akan membuat luka di hati Kibum.

Siwon tahu tentang perasaan Kibum. Dia bukan orang bodoh maupun buta. Siwon pun tahu semua perhatian yang diberikan gadis itu karena dia menaruh hati kepada Siwon dan berharap hubungan keduanya akan terjalin lagi seperti saat mereka masih kecil dulu. Ya, Siwon sudah mengingat bahwa dulu dia sempat berjanji akan menjadi pendamping Kibum. Dan jika Siwon tidak pergi dari rumah Kangin waktu itu, mungkin janji itu akan terlaksana. Hanya saja, hati Siwon terjerat pesona seorang Kyuhyun yang tidak lain adalah adik Kibum sendiri. Hati Siwon sudah berlabuh kepada Kyuhyun dan tidak ada yang bisa merubah itu.

Siwon mengecup pucuk kepala Kyuhyun dan mengeratkan pelukannya. Siwon akan mempertahankan hubungan ini apapun yang akan terjadi nanti. Siwon berharap bahwa Kibum akan mengerti dan menerima kenyataan ini.

“Semua akan baik-baik saja baby Kyu. Semua akan baik-baik saja.” Ucap Siwon lagi. Siwon begitu larut dengan usahanya menenangkan Kyuhyun, sampai dia lupa satu orang yang sedang kebingungan dengan semua kejadian tadi. Siwon barusadar karena Jaejoong mengguncang sedikit lengan Siwon dan berkata,

“Oppa, jangan nakal sama Kyu-kyu dan Kibum eonnie! Mereka jadi menangis karena oppa tuh.”

( 。・_・。)(。・_・。 )

“Semua akan baik-baik saja baby Kyu. Semua akan baik-baik saja.”

Itulah yang diucapkan oleh Siwon saat Kibum mengetahui hubungannya dengan Kyuhyun. Kalimat itu yang diucapkannya agar Kyuhyun tidak merasa bahwa dia telah merebut Siwon dari Kibum. Kalimat yang diperuntukkan Siwon kepada Kyuhyun agar kekasihnya itu tidak merasa hubungan mereka salah.

Namun, Siwon sekali lagi harus dihadapkan dengan kenyataan betapa peliknya perasaan manusia. Pemuda itu harus bisa menerima bahwa apa yang dia harapkan akan berjalan sesuai dengan dia inginkan. Siwon kembali menelan kekecewaan untuk kesekian kalinya ketika tepat hari ini, dua minggu sejak kejadian itu, Kyuhyun datang hari itu ke kelasnya, mengajaknya ke taman belakang sekolah, dan memintanya untuk memutuskan hubungan mereka berdua.

Siwon harus kembali tersisihkan demi orang lain. Siwon kembali harus mengalah, atau dipaksa mengalah demi kebahagiaan orang lain.

Lalu bagaimana dengan kebahagiaanya sendiri? Apakah hal itu tidak penting bagi orang-orang yang dianggap Siwon mampu memberikannya kepada dirinya? Apakah Siwon kurang berusaha untuk menggapai kebahagiaan itu sehingga begitu mudahnya kebahagiaan itu terlepas dari tangannya?

“Maafkan aku oppa… Tt… tapi… aku tidak bisa melihat Kibum eonnie bersedih seperti itu. Aku merasa bersalah dan gagal sebagai seorang adik. Aku mohon oppa bisa mengerti…” lirih Kyuhyun memohon agar Siwon mau menerima keputusannya untuk berpisah. Kyuhyun pun sebenarnya sama terlukannya dengan Siwon dengan keadaan ini, namun dia tidak bisa mengenyahkan wajah sedih Kibum setiap kali dia bertatap muka dengan kakak semata wayangnya tersebut. Kyuhyun tak kuasa menahan rasa sedih kala Kibum memaksakan senyum kepadanya dan terus berkata akan mendukung hubungan Siwon dan Kyuhyun disaat Kyuhyun tahu betapa hancur hati Kibum saat mengatakan hal tersebut.

Kyuhyun dihadapan kepada dua pilihan cintanya. Cinta kepada sang kakak atau cinta pertamanya kepada Siwon. Dan Kyuhyun memilih Kibum.

Kyuhyun menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha agar tidak mengeluarkan lebih banyak airmata dari kedua matanya yang indah itu. Dia tidak ingin airmatanya membuat Siwon merasa bahwa dirinyalah yang menyebabkan butiran kristal itu turun. Kyuhyunlah yang bodoh karena tidak kuasa menahan diri.

Sementara Siwon sendiri, pemuda itu hanya terdiam. Terus terpaku memandangi Kyuhyun tanpa memberikan reaksi maupun ekspresi apapun di wajahnya. Siwon sudah lelah berjuang mempertahankan sesuatu yang pada akhirnya dihancurkan oleh mereka yang dia anggap mampu mempertahankan hal tersebut bersama dengan dirinya.

Perlawanan terakhirnya sudah dia lakukan ketika dia meminta bahkan memohon kepada Kyuhyun agar memikirkan lagi keputusannya, bahwa mereka sanggup bertahan dan mampu meyakinkan diri mereka bahwa pada akhirnya nanti Kibum benar-benar akan melupakan cintanya kepada Siwon, bahwa mereka berdua akan terus bersama, saling mencintai satu sama lain.

Tapi apa daya. Mungkin hanya Siwon yang berpikir demikian. Bagi Siwon, Kyuhyun yang sekarang bukannya gadis yang dia temui pertama kali. Gadis yang begitu kuat dan baik hati ketika menolongnya dulu. Gadis yang membuatnya sadar bahwa hidupnya berarti untuk seseorang dan dia bukan seorang yang gagal. Bagi Siwon sekarang, Kyuhyun adalah gadis remaja yang baru merasakan cinta pertama dan tak sanggup dihadapkan kepada pilihan sulit dalam hidupnya.

Siwon akhirnya menghela nafas panjang. Sudah cukup. Jika memang Kyuhyun tidak ingin bersamanya lagi, maka Siwon akan memberikannya untuk Kyuhyun. Terserah jika orang lain menganggapnya menyerah begitu saja dengan keinginan Kyuhyun karena pada dasarnya Siwon tidak begitu. Dia sudah mencoba dan usahanya gagal. Siwon akan melepaskan Kyuhyun walau cintanya untuk Kyuhyun bukanlah cinta yang mudah padam. Siwon akan selalu mencintai Kyuhyun bahkan jika suatu hari gadis itu berhenti mencintainya.

Cinta tidak harus memiliki bukan?!

Tanpa mengatakan apapun, Siwon mengarahkan jarinya ke arah pipi Kyuhyun dan menghapus airmata mantan kekasihnya itu. Dengan lembut pemuda itu mengangkat dagu Kyuhyun dan menempelkan bibirnya untuk terakhir kali. Siwon meyalurkan rasa cinta dan terima kasihnya kepada Kyuhyun selama ini. Meski hubungan mereka sangat singkat, tapi berkat Kyuhyun, Siwon bisa merasakan setitik kebahagiaan dalam hidupnya.

Begitu ciuman singkat itu berakhir, Siwon menatap wajah Kyuhyun sekali lagi sebelum menepuk pucuk kepalanya lembut lalu tersenyum kepada gadis itu dan pergi meninggalkannya sendiri di taman itu. Siwon tidak berbalik sama sekali dan terus melangkah sehingga dia tidak melihat Kyuhyun yang berjongkok menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis keras meski tak terdengar karena Kyuhyun juga menutupi mulutnya.

Tidak ada yang bersalah disini. Situasilah yang membuat sepasang insan yang saling mencintai itu harus berpisah.

Jika mereka berjodoh, benang merah yang terputus itu akan mengikat hati mereka sekali lagi.

Jika mereka berjodoh.

Atap Sekolah

Yunho menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang yang seharusnya sudah berada di kelas lima menit yang lalu. Tapi karena Yunho sempat melihat siluet orang yang dia cari berjalan ke arah atap sekolah dan bukannya ke kelas, Yunho pun memutuskan mengikuti orang itu.

“Siwon hyung dimana sih?!” gerutu Yunho tatkala dia tak bisa menemukan hyung satu-satunya itu di sekitar atap. Yunho hampir saja menyerah dan memutuskan kembali ke kelas ketika satu suara dari atas mengejutkannya.

“Sedang apa kau disini?” tanya Siwon yang berjongkok di atas atap pintu yang di semen itu. Tatapannya data memandang adik beda ibu itu namun dalam hati, Siwon bertanya-tanya mengapa Yunho mencari dirinya. Bukankah pemuda bermata seperti musang itu membencinya karena menganggap Siwon telah merebut perhatian Kangin.

Yunho sendiri setelah menguasai dirinya dari keterkejutan karena keberadaan Siwon di atas dirinya itu, membalas pertanyaan Siwon dengan senyum dan,

“Hyung! Aku ingin ke atas sana! Bagaimana caranya?!” tanyanya balik dengan antusias. Siwon mengangkat sebelah alisnya terpana dengan pertanyaan Yunho. Namun sedetik kemudian, dia mengulurkan tangan dan membantu Yunho ke atas.

“Sedang apa kau disini?” tanya Siwon ulang setelah dia dan Yunho berdiri berhadapan di atas atap pintu.

“Menyusul hyung.” Jawab Yunho singkat yang membuat Siwon kebingungan.

“Menyusul? Untuk apa?”

“Mengajak hyung kembali ke kelas.” Begitu mendengar jawaban itu, Siwon terkekeh. Dia memutar matanya dan tidak menghiraukan Yunho. Siwon memilih berbaring kembali dan menatap awan. Yunho yang paham Siwon tidak mau ikut kembali dengannya ke kelas lalu mulai mengikuti tingkah Siwon. Dia mengambil sisi kiri Siwon dan ikut berbaring dan menatap awan.

Keduanya terdiam cukup lama sampai Yunho bosan sendiri dengan situasi itu dan bermaksud memulai pembicaraan. Hanya saja, Siwon sudah lebih dulu membuka mulutnya dan bersuara.

“Bagaimana kabar appa?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari awan.

“Appa baik hyung. Appa menanyakan kabar hyung terus beberapa minggu terakhir ini karena hyungtidak berkunjung ke rumah lagi.” Jawab Yunho dengan gugup namun jujur. Kangin memang menanyakan diri Siwon kepadanya karena mereka satu sekolah. Yunho merasa senang bisa membantu sang appa memantau keadaan Siwon, terlebih lagi Yunho pun jadi memiliki alasan yang kuat untuk berbicara banyak dengan Jaejoong. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.

“Begitu. Sampaikan saja kalau aku baik-baik saja dan aku akan usahakan untuk berkunjung akhir pekan ini. Itu pun kalau kau tidak keberatan menyampaikan pesanku kepada appa.”

“Tentu saja tidak hyung! Pasti aku sampaikan!” balas Yunho sekali lagi dengan antusiasme yang berlebihan menurut Siwon. Siwon geli melihat tingkah Yunho sehingga tanpa sadar, dia menegakkan tubuhnya sehingga posisinya menajdi duduk bersila, memanglingkan wajahnya ke arah Yunho yang lagi-lagi mengikuti jejaknya lalu mengarahkan tangannya ke rambut Yunho. Dengan asal, Siwon mengacak rambut adiknya itu.

“Kau ini aneh sekali. Tak perlu teriak begitu aku juga dengar. Dasar bodoh.” Olok Siwon bercanda dan memamerkan senyum lesung pipinya itu.

Yunho mematung menatap Siwon yang tersenyum kepadanya. Entah kenapa, ada kehangatan tersendiri ketika Siwon memperlakukan dia seperti itu. Yunho merasa dia dianggap sebagai saudara, dianggap sebagai adik.

Senyum Yunho terpampang jelas sehingga membuat Siwon sekali lagi ikut tersenyum. Keduanya saling memandang sampai keduanya tertawa bersama. Entah apa yang lucu, hanya saja baik Siwon dan Yunho merasa lambat laun dinding yang memisahkan mereka mulai runtuh.

“Yun.” Panggil Siwon pelan setelah keduanya berhenti tertawa. Yunho membelalakan kedua matanya kala Siwon memanggilnya.

“Yy… Ya hyung?”

“Kau anak baik.”

“Huh?”

“Semoga kau selalu bahagia. Namdongsaengku satu-satunya.” Ucap Siwon singkat lalu tanpa peringatan berdiri dan melompat turun dan pergi begitu saja meninggalkan Yunho.

Yunho sendiri tak berniat mengejar Siwon karena dia masih tak percaya dengan apa yang dia dengar tadi. Dia bahkan tak sadar satu bulir airmatanya mengalir di pipinya.

“Dongsaeng? Aku?” gumamnya masih tak percaya.

“Siwon hyung menganggap aku namdongsaengnya.” Gumamnya lagi. Senyum bahagia terkembang dengan lebar di wajah kecil Yunho. Dengan ini, Yunho merasa impiannya memiliki keluarga utuh akan terwujud. Kebahagiaan keluarga kecilnya akan menghampiri mereka.

Yunho tidak tahu bahwa ucapan Siwon tadi adalah terakhir dia dengar dari pemuda tinggi itu. Karena esok hari, Yunho mendengar kabar bahwa Siwon koma karena kecelakaan mobil. Kecelakaan yang juga menewaskan ibundanya, Sungmin.

Flashback

Siwon baru saja melangkah keluar dari gerbang sekolah ketika dia melihat Sungmin berdiri di samping mobilnya. Siwon terlihat cukup terkejut dengan kehadiran Sungmin, namun dia berusaha untuk tidak peduli. Siwon kembali melangkah hanya untuk berhenti setelah tiga langkah ketika suara Sungmin memanggilnya.

“Siwon-ah, tunggu sebentar.” Siwon pun berbalik dan menatap Sungmin. Dia melihat Sungmin membungkuk kepadanya sebagai tanda hormat sehingga dengan sungkan, Siwon pun membungkuk sebagai balasan.

“Nyonya Jung.” Sapa Siwon hormat. Siwon tahu tata krama dan sopan santun jika berhadapan dengan orang yang lebih tua darinya. Meski Sungmin adalah salah satu orang yang menyebabkan penderitaan panjang dirinya dan Leeteuk, namun Siwon tidak akan merendahkan dirinya sendiri dengan berbuat kasar.

“Apa kabarmu?” tanya Sungmin setelah dia berada cukup dekat dengan Siwon.

“Baik. Seperti yang anda lihat.” Jawab Siwon seadanya.

Siwon tidak lagi membenci Sungmin karena pada dasarnya Sungmin juga korban dalam masalah keluarganya. Hanya saja Siwon masih enggan untuk berhubungan dengan ibu tirinya tersebut. Siwon tidak tahu harus bersikap seperti apa terhadap Sungmin setelah sekian lama tidak bertemu dan sempat menaruh kebencian kepadanya.

“Begitu. Aku senang mendengarnya.”

“Terima kasih.” Lalu hening mendera keduanya. Sungmin bingung harus bagaimana lagi agar bisa berbicara santai dengan Siwon dan Siwon pun juga mulai merasa risih dengan situasi mereka.

“Ah… Kau ada waktu Siwon-ah?”

“Ada, kenapa?”

“Maukah kau menemaniku sebentar?”

“Menemani anda?”

“Aku ingin mengajakmu untuk berbicang di coffee shop langgananku. Kau mau?” ajak Sungmin, berharap kali ini Siwon tidak menolak ajakannya.

Siwon terlihat berpikir dengan keras. Dia dilema untuk menerima ajakan Sungmin atau tidak. Dia masih enggan untuk bertemu apalagi berbincang dengan Sungmin namun Siwon juga tahu sikap menghindarnya tidak akan bertahan lama. Cepat atau lambat dirinya harus menghadapi ibu tirinya tersebut.

Siwon mengangguk pelan dan mengikuti langkah Sungmin memasuki mobil mewah itu. Siwon tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, namun Siwon tahu menerima ajakan Sungmin adalah pilihan yang benar.

Siwon tidak menyadari bahwa ajakan itu adalah ajakan terakhir dari Sungmin kepadanya.

End Flashback

TBC

( 。・_・。)(。・_・。 )

n4oK0’s notes : I’ve had a very bad day today and that made me lash out to my fics. I hope you guys will understand and keep supporting me. And if you don’t, I won’t force you.

Sorry for the grammatical mistake, typos, shortness of this chapter, password and all that I haven’t mention. Maybe when my anger is dissolving in a way, I will remove the password.

Keep Calm and Ship Wonkyu, Yunjae, and Krisho

Sankyu and peace all

^^n4oK0^^