Tags

, , , , , , ,

Title : Like That 2

Pairing : Wonkyu, Yunjae, Kangteuk, Se7min, Minwook

Disclaimer : All casts are belong to their self and God

Warning : Un-betaed a.k.a. Typos, Attempt humor, BL, AU, OOC

Summary : Caught in a maze I can’t find my way back, but I’m trippin because I love how you do me like that

( 。・_・。)(。・_・。 )

Previous Chapter

Merasa aman karena mereka tidak mengetahui keberadaanku sejak tadi, aku pun keluar dari persembunyianku. Aku memandang kedua punggung pemuda itu. Aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka namun aku memiliki nama mereka. Kim Jaejoong. Aku tidak mengincar dia, hanya saja dengan namanya aku bisa mencoba mencari tahu siapa dia dan ujung-ujungnya Kim Jaejoong bisa membawaku ke pemuda berambut coklat. Aku penasaran dengannya. Pemuda itu sungguh unik. Sesaat aku melupakan misiku untuk mendapat teman pendamping ke pesta ibuku dan lebih memikirkan pemuda unik tersebut.

Sebentar, Kim Jaejoong.                              

Kim Jaejoong?

Kim Jaejoong.

Jaejoong.

JAEJOONG!!

Oh Tuhan! Aku tahu siapa dia. Pantas aku seperti mengenal nama itu. Ah, sepertinya aku juga tidak perlu bersusah payah untuk bisa mencari informasi tentang Kyu dari Jaejoong. Aku juga yakin Jaejoong akan membantuku dengan senang hati karena aku mempunyai Yunho hyung. Sekarang aku hanya perlu mendekati Jaejoong dulu. Untuk itu, aku lalu mengeluarkan ponselku dan menekan nomor yang sudah aku ingat diluar kepala. Saatnya meminta bantuan dari adikku tersayang.

“Yoboseyo Wookie-ah. Hyung butuh bantuanmu.”

( 。・_・。)(。・_・。 )

Siwon P.O.V

“Sedang apa kita disini Siwonnie?” tanya Yunho hyung. Aku mengibaskan tanganku tak perduli dengan pertanyaannya. Aku sedang sibuk memperhatikan lalu lalang mahasiswa dan mahasiswi yang keluar dari gedung kampus menuju gerbang, tempatku dan Yunho hyung berdiri saat ini, untuk pulang atau kegiatan lainnya.

Again.

Lambat laun aku sepertinya akan seperti detektif yang suka menguntit orang yang sedang berselingkuh.

Lupakan.

Aku sudah mendapatkan sedikit informasi mengenai Kim Jaejoong dari Ryeowook. Aku memang pernah mendengar nama Kim Jaejoong dari bibirnya yang selalu membanggakan si cantik jurusan seni suara meskipun adikku di jurusan musik tetapi karena mereka satu fakultas, jadi Ryeowook mengenal siapa Jaejoong. Ryeowook memang mengagumi kecantikan Jaejoong sampai dia ingin menjodohkan aku dengan pemuda itu.

Aku selalu menolak keinginan Ryeowook tersebut karena aku tidak suka hal-hal seperti perjodohan.

Kuno.

Aku masih bisa mencari kekasihku sendiri, tidak perlu bantuan dari adikku yang selera kekasihnya saja adalah seorang pemuda manis tapi ketua geng paling ditakuti di kampus ini, Lee Sungmin. Sungmin adalah kakak kelas Ryeowook di jurusan yang sama dengannya, sehingga mereka bisa berkenalan ketika masa orientasi mahasiswa baru di kampus. Entah bagaimana si Sungmin itu bisa mencuci otak adikku yang manis, yang pasti dimata Ryeowook, Sungmin adalah pemuda yang baik dan sopan.

Aku sedikit mencemaskan Ryeowook karena reputasi Sungmin yang terkenal suka berkelahi karena memang Sungmin ahli beladiri. Mudah baginya untuk menghajar seseorang. Aku bukan takut terhadap Sungmin yang tidak mampu melindungi Ryeowook. Aku yakin seratus persen dia mampu. Hanya saja aku cemas jika musuh Sungmin yang macam-macam terhadap Ryeowook disaat dia tak ada. Sungmin tentunya tidak bisa 24 jam mengawasi Ryeowook bukan. Aku pun begitu.

Tetapi adikku itu susah sekali diberitahu. Bahkan Ryeowook pernah mengatakan kalau aku cemburu kepada Sungmin dan mengarang cerita saat aku bilang Sungmin adalah ketua geng di kampus. Jadi tanpa menghiraukan semua peringatanku, Ryeowwok masih mempertahankan hubungannya dengan Sungmin.

Sudahlah, itu urusan Ryeowook. Aku sebagai kakak sudah menjalankan tugasku. Kembali lagi kepada soal Ryeowook yang ingin menjadikan Jaejoong sebagai kekasihku. Aku terus menolak keinginan adikku itu sampai aku tidak mau melihat foto Jaejoong yang pernah dibawa Ryeowook untuk diperlihatkan kepadaku. Walaupun aku sempat penasaran seperti apa kecantikan dari seorang Kim Jaejoong yang mampu membuat Ryeowook sampai begitu memujanya tapi keinginan itu pudar karena pada saat itu aku sedang menjalin hubungan dengan Jessica. Hei, biar aku terlihat seperti playboy, aku cukup setia kepada pasanganku.

So, singkat kata, bisa dipastikan betapa senangnya Ryeowook ketika aku meminta dia untuk menunjukkan kepadaku foto Jaejoong sekali lagi. Aku harus sedikit mengelus dada dan menutup telingaku kala Ryeowook berteriak histeris dan melompat-lompat kegirangan hanya karena hal tersebut.

Mengenyahkan pikiranku akan Ryeowook, aku kembali ke kegiatan awalku memperhatikan mahasiswa yang keluar dari kampus. Aku sedikit memincingkan mataku kepada setiap mahasiswa yang melintas. Aku benar-benar kosentrasi sampai aku tidak menghiraukan pertanyaan tidak penting dari Yunho hyung tadi dan karena aku mengacuhkannya, aku langsung mendapat balasan.

Plak!!

“Aww! Apa sih hyung?!!” tanyaku kesal dan berbalik menatap tajam ke arah Yunho hyung yang dengan santainya sudah mendaratkan telapak tangannya di belakang kepalaku.

Yunho hyung bukannya menjawab, dia justru terkekeh dan bersandar di salah satu dinding gerbang dan menungguku menjawab pertanyaan awalnya tadi. Dia melihatku dengan intens, menuntut aku menjelaskan kenapa aku dan dia berada di depan gerbang seperti sekarang. Aku menghela nafas dan masih mengacuhkannya. Yunho hyung hyung berdecak kesal karena sikapku, tapi aku belum bisa bilang karena aku masih konsentrasi mencari orang yang ingin aku minta bantuannya.

“Kalau kau masih tidak menjawabku kuda sial, lebih baik aku pulang.”

“KETEMU!!” aku sekali lagi mengacuhkan ucapan Yunho hyung karena akhirnya aku melihat Kim Jaejoong. Tuhan benar-benar menyayangiku karena Jaejoong sekarang berjalan seorang diri, tanpa adanya Kyu. Berarti aku bisa lebih leluasa bertanya kepadanya.

“Kim Jaejoong-ssi!!” panggilku lantang. Jaejoong menoleh kekanan, kekiri, dan kebelakang. Tampaknya dia bingung dengan siapa yang telah memanggilnya atau dia merasa aku bukan memanggilnya melainkan orang lain yang bernama sama.

Aku terkekeh melihat raut wajahnya yang kebingungan itu. Mungkin dia sedikit terkejut karena aku memanggilnya padahal kami sama sekali tidak mengenal. Aku menghampirinya agar Jaejoong tahu bahwa aku memang memanggilnya. Tak lupa aku menarik Yunho hyung yang juga sama bingungnya dengan Jaejoong. Aku memerlukannya untuk rencanaku menggali informasi sebanyak-banyaknya dari Jaejoong mengenai Kyu.

“Kim Jaejoong-ssi, hai. Aku Choi Siwon. Salam kenal.” Ucapku memperkenalkan diri sambil membungkuk sedikit. Jaejoong hanya terpaku dan menatapku dengan mata bulatnya itu. Aku memandangnya seksama dan perlu aku akui, Ryeowook tidak bohong ketika dia bilang Jaejoong sangat cantik. Aku sendiri heran kenapa aku bisa tidak mengetahui ada seorang pemuda cantik semempesona Jaejoong. Tapi entah kenapa aku tidak merasakan debaran apapun ketika melihatnya. Mungkin aku sudah terlalu lelah dengan pemuda cantik sehingga aku tidak merasakan apapun lagi. Atau memang karena Jaejoong bukanlah orang yang tepat untukku. Ya, apapun itu, aku hanya tertarik dengan Kyu sekarang.

“Jaejoong-ssi?” aku melambaikan tanganku didepan wajahnya agar dia tidak melamun lagi dan memperhatikan aku.

“Eh?! Ya. Salam kenal Choi Siwon-ssi. Kim Jaejoong.”

“Ya, aku tahu. Aku baru saja memanggilmu begitu.” Ucapku masih dengan kekehan ringan. Jaejoong ikut tertawa denganku walau sedikit kikuk. Kami berdiam diri sebentar karena rasa canggung sampai iris Jaejoong melihat Yunho hyung yang berdiri di belakangku. Wajah kikuknya langsung hilang berganti dengan wajah gembira. Tampaknya aku tak perlu susah-susah menyodorkan Yunho hyung sebagai imbalan untuk informasi yang kuinginkan.

“Oh ya, Jaejoong-ssi. Kenalkan temanku Jung Yunho.” Jaejoong tidak menjawabku, namun dia mengangguk sambil terus memperhatikan Yunho hyung yang sepertinya tidak paham dengan situasi sekarang ini. Meski aku bisa melihat raut wajah tidak sukanya kepadaku karena aku sepertinya tertarik dengan Jaejoong. Tenang saja hyungku yang tampan, aku tidak mengincar pujaan hatimu. Temannya yang aku mau.

Ya, aku tahu Yunho menyukai Jaejoong sudah sejak lama. Hanya saja karena aku selalu melupakan hal yang sudah diceritakan kepadaku, maka aku tidak menyadari sejak awal mengapa aku seperti mengenal nama Jaejoong. Padahal Yunho hyung selalu saja menyempatkan diri menceritakan betapa cantiknya Jaejoong hari ini, betapa indah suaranya ketika dia sedang bernyanyi (aku tidak tahu kapan Yunho hyung pergi ke fakultas seni), betapa baik hatinya Jaejoong ketika dia sedang menolong seorang nenek menyebrang jalan (sepertinya Yunho hyung adalah stalker), dan banyak lagi. Intinya, Yunho tergila-gila dengan Jaejoong sama halnya dengan Jaejoong kepada Yunho hyung. Situasi ini sungguh menguntungkan bagiku.

Bicara soal menguntungkan, rencana jitu yang sudah aku susun harus aku laksanakan dengan segera. Aku pun langsung kembali memusatkan perhatianku kepada Jaejoong.

“Um, Jaejoong-ssi. Kau ada waktu?” tanyaku masih menampakkan senyum memikatku. Senyum ku memang tidak ada tandingannya, lihat saja Jaejoong yang penggemar Yunho hyung sekali pun, wajahnya memerah karena senyumku. Jangan tanya kenapa bisa seperti itu. I’m just lucky.

“Wa…waktu? Um..Untuk apa?” tanyanya sedikit grogi. Aku melirik sedikit ke arah Yunho hyung dan aku melihat monster hijau. Yunho hyung cemburu. Seru sekali. Ini bisa jadi bahan untuk memerasnya nanti.

“Pergi dengan kami.” Jawabku singkat. Dilihat dari reaksinya yang membulatkan matanya senang dan mengangguk cepat, aku bisa tertawa puas dalam hati karena rencanaku berjalan dengan sempurna.

.

.

.

Hari ini cuacanya cukup bersahabat untuk bermain sepuasnya di taman bermain ini. Aku, Yunho hyung, Kangin hyung dan Leeteuk hyung, Dongwook hyung dan juga Changmin sedang menunggu Jaejoong dan tentunya Cho Kyuhyun yang aku baru tahu nama lengkapnya dari Jaejoong kemarin. Kami bermaksud menghabiskan hari Minggu ini untuk bersenang-senang sekaligus berkencan.

Ya, mungkin hanya berlaku untuk Kangin hyung, Leeteuk hyung, Dongwook hyung dan Changmin saja karena Aku, Yunho hyung, Jaejoong dan Kyuhyun masih berstatus sebagai teman biasa. Meskipun Jaejoong dan Yunho hyung sepertinya akan saling menebar pesona satu sama lain dan kemungkinan mereka akan menjalin hubungan sangat besar.

Semenjak aku mengatakan kepada Jaejoong bahwa aku sedikit tertarik dengan Kyuhyun, Yunho hyung bisa bernafas lega dan langsung melancarkan serangannya sendiri kepada Jaejoong. Aku heran mengapa tidak sejak awal saja Yunho hyung mencoba mendekati Jaejoong. Usut punya usut, Yunho hyung ternyata seorang penakut jika sudah menyangkut masalah cinta. Beruntung dia punya sahabat seperti aku yang bisa mengenalkan dia dengan Jaejoong. Kalau tidak, selamanya kau akan jadi perjaka tua hyung.

Seperti yang tadi aku katakan, mungkin atau lebih tepatnya tinggal menunggu waktu saja, Yunho dan Jaejoong akan menjadi sepasang kekasih. Tapi tidak dengan aku dan Kyuhyun. Kami belum saling mengenal, bertemu saja baru hari ini. Acara kencan ganda kali ini juga demi memuluskan keinginanku untuk dapat bertemu dengan pemuda yang sudah menarik perhatianku itu. Aku sampai seperti orang gila karena terlalu bersemangat ingin tahu seperti apa pemuda yang berpikiran logis itu.

Kami semua sedang berbincang-bincang ringan ketika satu suara memanggil namaku dan Yunho hyung dengan lantang. Aku dan sahabat-sahabatku langsung menghadap ke arah suara tersebut berasal. Kami berenam melihat dua orang pemuda berlari kecil meski yang satu sepertinya enggan untuk berlari, tetapi karena ditarik oleh si pemuda berambut hitam yang ternyata adalah Jaejoong, mau tak mau, Kyuhyun, pemuda yang enggan itu mengikuti Jaejoong mendekati kami.

“Ma..maaf.. Ka.. kami terlambat.” Sahut Jaejoong masih terengah-engah karena berlari tadi. Wajah cantik dan mulus Jaejoong terlihat dipenuhi oleh peluh. Aku baru saja mau menyodorkan saputanganku untuk menghapus peluh itu tapi dengan entengnya Yunho hyung mendorongku dan langsung memberikan saputangan miliknya kepada Jaejoong.

Coret kata memberikan.

Yunho hyung bahkan membantu Jaejoong dengan langsung mengusapkan saputangan itu di wajah Jaejoong dengan hati-hati. Wow, Yunho hyung bergerak cepat. Bisa aku lihat betapa merahnya wajah Jaejoong sekarang karena perhatian Yunho hyung terhadapnya.

“Tidak apa-apa Jaejoong-ssi. Kamu juga belum menunggu lama.” Sahutku sambil tersenyum. Aku baru akan mengenalkan semua sahabatku ketika suara melengking milik Changmin berteriak.

“Baby Kyu?!!”

“Changminnie?!!”

“GYAA!!” kedua pemuda itu berteriak kencang sekali sampai rasanya gendang telingaku mau pecah. Bahkan yang lain juga merasakan hal yang sama karena mereka semua menutup telinga mereka.

“Kenapa kau bisa disini Kyu? Tunggu dulu. Pemuda yang ditaksir oleh Wonnie itu jangan-jangan adal…mphtmm…mpht..” aku langsung membekap mulut Changmin.

Kenapa anak ini senang sekali membuka mulutnya di saat yang tidak tepat sih.

Menyusahkan saja.

Tak kuperdulikan Dongwook hyung yang menatapku tajam karena sudah menyentuh kekasihnya tersebut. Yang penting sekarang adalah rencanaku jangan sampai terbongkar sebelum waktunya.

“Wah Changmin-ah, kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?” ucapku senormal mungkin agar Kyuhyun tidak curiga. Aku bisa melihat raut kebingungannya melihat aku yang langsung mendekati Changmin dan menutupi pandangan Kyuhyun dengan punggungku. Aku memang memunggungi Kyuhyun aga dia tidak melihat aku yang membekap mulut Changmin.

Dari sudut mataku aku masih melihat Kyuhyun yang berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi. Tapi semenit kemudian dia sepertinya menyerah dan hanya berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada sambil berbicara dengan Jaejoong. Sedangkan aku, aku kembali menatap Changmin dengan tajam sembari membisikan ancaman kepada tiang listrik yang tak punya rahang ini.

“Awas kalau kau kelepasan Min. Akan aku pastikan semua persediaan makananmu lenyap tak berbekas. Dan jangan harap meminta bantuan dari Dongwook hyung, kau tahu bagaimana persuasifnya aku bukan?!” ancamku sambil tersenyum manis.

Changmin menatapku dengan pandangan horor. Aku yakin dimata Changmin senyumku lebih mirip tawa iblis. Dia melirik kepada Dongwook hyung tapi bahkan Dongwook hyung pun juga tak berani menyelamatkan kekasihnya ini karena dia juga tahu untuk tidak membuatku marah.

“Apa kau mengerti Minnie?” tanyaku masih dengan senyuman yang sama. Changmin langsung mengangguk cepat dan aku pun melepaskan tanganku dari mulutnya. Aku melihat sekilas wajah Changmin yang cemberut tak terima aku perlakukan demikian. Biar saja. Siapa suruh dia tidak bisa mengendalikan mulutnya. Lagipula bukan aku yang akan menjadi sasaran kemarahannya.

“Jae, apa hari ini kita akan main bersama dengan mereka?” tanya Kyuhyun bingung. Aku pun akhirnya memperhatikan dengan seksama pemuda yang ingin aku kenal lebih dekat itu. Aku memandang wajahnya dengan jelas pertama kali dan demi Tuhan, sekali lagi aku merutuki diriku sendiri yang tak pernah main ke fakultas seni. Kenapa Tuhan menyimpan semua orang cantik disana sih?

Cho Kyuhyun, atau mulai sekarang akan aku sebut my baby Kyu.

Ya,

MY baby Kyu. My digaris bawahi, ditebalkan, diketik dengan huruf capital.

Apa kalian keberatan?

Tidak.

Bagus.

Kita ulang lagi, my baby Kyu ternyata adalah orang tercantik, terimut, termanis yang pernah aku lihat. Lihat saja kulit putih mulusnya itu, bibirnya yang penuh dan merah, kedua pipinya yang bulat namun menggemaskan, hidungnya yang mancung, dan mata indah berwarna senada dengan warna rambut coklatnya itu. Belum lagi tubuhnya yang ramping dan tinggi meski tidak setinggi aku. Ukuran tubuhnya cocok denganku. Akan sangat nyaman kala aku melingkarkan tanganku di tubuhnya.

Aish!

Belum berkenalan saja otakku sudah berpikir tak karuan. Kau benar-benar telah menarik minatku Cho Kyuhyun.

Tenanglah Choi Siwon. Kau jangan senang dulu. Memang Kyuhyun sangat cantik, imut, manis, menggemaskan…

Argh!! Hentikan!! Kita mulai lagi dari awal. Memang Kyuhyun sangat mempesona, tapi bukan itu yang membuatku penasaran. Aku masih ingin tahu apakah dia masih memegang pendiriannya seperti waktu itu. Apakah dia berbeda dengan semua orang yang aku kenal? Jika Kyuhyun memang seperti perkiraanku, maka sempurnalah calon kekasihku itu. Aku tersenyum puas memikirkan kemungkinan tersebut menjadi kenyataan.

“Jae? Apa kita akan main bersama dengan mereka? Jika ya, kenapa kau tidak mengenalkan mereka?” suaranya membuyarkan pikiranku. Aku langsung memperhatikan lagi Kyuhyun yang sepertinya sedikit bingung dengan banyaknya orang disini. Mungkin dia tidak menyangka akan seramai ini. Tapi aku memang meminta Jaejoong untuk tidak memberitahu siapa saja yang akan hadir. Aku takut Kyuhyun tidak mau datang jika dia tahu ada enam orang yang menunggunya.

“Ah maaf ya Kyu. Ini aku kenalkan…” Sebelum Jaejoong selesai dengan kata-kata perkenalannya, aku sudah berdiri di depan Kyuhyun dan mengulurkan tanganku. Tidak lupa senyum andalanku terpasang dengan rapi di wajahku.

“Siwon. Choi Siwon. Senang berkenalan denganmu Cho Kyuhyun-ssi”

End Siwon P.O.V

TBC

( 。・_・。)(。・_・。 )

n4oK0’s notes : next chappy… gaje segaje2nya… wkwkwkwk… XDD btw, kalo ini berasa mirip ftv, manga, or apapun juga, itu cuma kebetulan yak… well, hope amazing readers will like this one…

trus kalo banyak amazing readers yang ngerasa karakternya yang dipake bnyak yang ga sesuai sama tokoh aslinya, well, nao memang ga kenal mereka secara dalam sih… belum silahturahmi soalnya >_< jadi mian and gomen kalo sedikit mengganggu para fans… truly deeply sorry m(_ _)m

oke, enough with my ramblings, enjoy and tell me what do you think about this one also ^_^v

Keep Calm and Ship WonKyu, YunJae, and KrisHo 😀

sankyu and peace all

^^n4oK0^^