Tags

, , , , , , , ,

Title : One Year Of Love

March : Beginners Love

Pairing/Charas : WonKyu, A bit ChangKyu, ChangBum, Kris, SasufemNaru, Luhan, Sungmin, Menma, Minho, GTop

Genre : Romance (I think)

Disclaimer : All casts are belong to their self and God, The Beginning by ONE OK ROCK is respectively belong to the artist and their label company – Video from YouTube, Naruto belong to Masashi Kishimoto-sensei

Inspired : My own interpretation and imagination and The Beginning by ONE OK ROCK

Warning : Un-betaed, GS, AU, OOC, A Collection of One-Shot or even Drabble, Crossover, Song Fic

Series : January – Is It New Love? | February – Shortcut To Love

( 。・_・。)(。・_・。 )

n4oK0’s notes : Alright, this is quite long. Ga nyangka akan sepanjang ini. -___-a Gomenasai minna-san, Nao sepertinya memang suka ngawur kalo udah ngetik \_~(˘▾˘~) Jadi please siap2 waktu untuk baca yak… ^^

Okay, untuk chapter di bulan Maret ini, Nao dapat inspirasinya dari lagu ONE OK ROCK. Ini link video klipnya.

Aslinya sih kurang nyambung ama lagunya tapi entah kenapa Nao ga bisa ngelepas WonKyu pas denger lagu ini.

Secara garis besar, konsep bandnya Wondad, Nao juga ambil dari ONE OK ROCK. Nao benar-benar lagi kesemsem bingits sama mereka (づ ̄ ³ ̄)づ

Terus bagi pecinta Changminnie, gomenasai kalo Nao saat baca, Minnie-chan rada2 jadi kayak antagonis disini. Ngalir begitu aja, jadi Nao sendiri kurang paham mengapa hasilnya begindang. Mau Nao rubah, malas bingits karena panjangnya ini FF. Sekali lagi gomen nee…

Ya sutra, silahkan baca. Gomen lagi untuk typos and kegajean FF ini… I’ll see u in April.

Keep Calm and Ship Wonkyu, Yunjae, and Krisho 😀

Sankyu and Peace all

^^n4oK0^^

( 。・_・。)(。・_・。 )

Just give me a reason

To keep my heart beating

Don’t worry it’s safe right here in my arms

As the world falls apart around us

All we can do is hold on, hold on

.

.

.

Lemparan demi lemparan topi toga itu mengiringi kegembiraan semua mahasiswa dan mahasiswi dari universitas tersebut. Belum lagi teriakan, tawa dan tangis yang melengkapi hari yang membahagiakan sekaligus menyedihkan itu. Bahagia karena perjuangan selama beberapa tahun berkutat dengan buku, artikel, dosen menyebalkan, tugas akhir yang deadine sungguh menyiksa dan masih banyak lagi, telah berakhir dengan hasil yang bagi sebagian orang sangat memuaskan dan untuk sebagian lagi cukup hanya dengan gelar yang disandang. Sedih karena saatnya berpisah dengan dosen yang menyenangkan, teman-teman seperjuangan, sahabat yang tak tergantikan namun harus berlainan tujuan hidup, orang terkasih mungkin pacar atau masih sebatas cinta terpendam, serunya acara kampus, bercanda pada saatyang seharusnya serius ketika sedang mengerjakan tugas kelompok dan banyak lagi. Semua itu harus ditinggalkan dan menjadi kenangan.

Semua lulusan merasakan hal itu dengan tingkatan yang berbeda-beda. Dari yang begitu berlebihan sampai yang biasa saja bahkan cenderung cuek. Namun sedikit senyum dan setitik airmata di sudut matanya masih menjadi bukti logis bahwa orang yang paling tak acuh pun pasti merasakan sentimentil kelulusan. Semua tak terkecuali Cho Kyuhyun.

Wanita yang lulus dengan nilai terbaik itu menatap teman-teman seangkatannya yang tertawa dengan riangnya karena telah lulus atau menangis karena harus berpisah dengan sahabat maupun pacar mereka. Tatapan sendu yang dihiasi dengan senyuman. Kontras memang, namun itulah yang dirasakan oleh Kyuhyun. Dia lega sekaligus tak rela semuanya berakhir begitu cepat. Akan tetapi, masa ini akan datang. Tidak ada pertemuan tanpa perpisahan. Suatu saat dalam hidup seseorang, akan ada waktunya mereka harus mengucapkan kata selamat tinggal lalu dengan cepatnya mengatakan selamat datang.

Bulan ini adalah saksinya saat semua orang harus meninggalkan hidup lama mereka dan memulai petualang baru, memulai sesuatu untuk menggapai apa yang menjadi tujuannya di awal tahun, berusaha merealisasikan semua keinginan yang mungkin seulit untuk dicapai.

Bulan ini adalah babak baru dari kehidupan seseorang.

Termasuk Cho Kyuhyun dan Choi Siwon.

Congratulation Kyu.” Sahut Siwon memberika ucapan selamat kepada Kyuhyun. Kyuhyun lekas berbalik dan menemukan sahabat barunya itu sudah berdiri dengan gaya jalanan andalannya itu. Kyuhyun menggelengkan kepala, tidak pernah tahu mengapa meski dengan street style asal-asalan seperti itu, Siwon masih saja terlihat memukau.

Teringat kembali akan Siwon yang baru saja mengucapkan selamat kepadanya, Kyuhyun tersenyum lebar dan tanpa aba-aba, berlari menerjang ke arah Siwon dan memeluknya. Beruntung Siwon cukup sigap dan kuat sehingga keduanya tidak terjerembab ke tanah walau Siwon sedikit terhuyung karena terjangan Kyuhyun tadi.

“Ugh! Kyu! A warning would be nice!” ketus Siwon dengan tingkah Kyuhyun yang tak terduga itu. Namun meski bibir Siwon mengeluh, kedua lengannya berkata lain. Lengan-lengan kekar itu dengan cepat memeluk pinggang Kyuhyun dan mengangkat tubuh Kyuhyun lalu memutarnya, membuat Kyuhyun tertawa lepas. Hal yang sangat jarang terjadi sehingga setiap orang yang mengenal Kyuhyun, tercengang dengan tingkah Kyuhyun tersebut. Semua orang bertanya-tanya siapa pria tinggi yang sanggup membuat si gunung es Kyuhyun tersenyum sampai tertawa seperti itu?

“Selamat ya gendut. Akhirnya kau lulus juga.” Ujar Siwon mengucapkan selamat sekali lagi meski dengan sedikit olokan di dalamnya. Siwon juga sudah menurunkan tubuh Kyuhyun walau lengannya belum lepas dari pinggang Kyuhyun. Sementara itu, Kyuhyun yang mendengar kata gendut keluar dari bibir Siwon, sontak langsung memukul keras dada Siwon dan mendelik tajam.

“Enak saja kau bilang aku gendut! Aku tidak gendut! Aku chubby! Lihat, pinggangku ramping sampai-sampai lengan otot menyeramkan milikmu masih bisa melingkarinya!” bela Kyuhyun tak mau kalah.

Ya, meski mereka sudah bersahabat, tetap saja masih ada pertengkaran dan ejekan keluar dari keduanya. Bumbu persahabatan mereka mungkin?

“Terserah. Ayo Kyu, aku ingin kau bertemu dengan adikku yang juga lulus hari ini.” Ajak Siwon tak menghiraukan pembelaan Kyuhyun sama sekali. Dia melepaskan lengannya dari pinggang Kyuhyun hanya untuk memindahkannya ke bahu Kyuhyun. Kyuhyun sendiri tak banyak protes ketika dia digiring Siwon ke suatu tempat.

“Adikmu? Yang kau bilang adik kurang ajar karena memintamu datang ke kampus hanya untuk memelukmu saja?” tanya Kyuhyun penasaran dengan adik Siwon yang meski satu kampus dengannya, Kyuhyun tak pernah bertemu.

“Yes. That’s my spoiled baby brother. Namanya Choi Minho. Dia bilang sih dia terkenal di kampus tapi aku tak percaya karena kau saja tidak mengenalnya.” Jawab Siwon santai namun membuat Kyuhyun membelalakan matanya dan berhenti berjalan.

“Choi Minho? Choi Minho mahasiswa jurusan manajeman dan bisnis? Choi Minho yang tinggi, tampan, cerdas, baik hati dan tidak sombong itu adikmu?” tanya Kyuhyun ingin memastikan bahwa Choi Minho yang sering dia dengar beritanya itu adalah orang yang sama dengan adik Siwon.

“Kau tak perlu memujinya seperti itu Kyu. Minho hanya anak manja yang kebetulan cukup pintar untuk lulus dengan cepat.” Decak Siwon cemburu karena Kyuhyun ternyata tahu siapa adiknya bahkan sampai memujinya begitu.

“Musibah apa yang menimpanya sampai Minho-ssi bisa bersaudara denganmu Siwon?”

“Hei!!!”

“Sudahlah. Ayo temui adikmu. Aku harus mengucapkan bela sungkawa kepadanya karena memiliki hyung aneh seperti dirimu.”

“HEI!!!” dan keduanya kembali berjalan dengan Kyuhyun yang tersenyum menang dan Siwon yang mengomel sendirian, tak terima diolok oleh Kyuhyun.

.

.

.

Hyung! Why is he so late? I’ve been searching for him everywhere? I’m so worried! He might get lost or even worse got kidnapped and raped! No! Daddy! Mommy! Hyung is in danger! Help him!”

“Uh… Itu Minho?”

Yup.”

“Oke, aku tarik ucapanku tadi. Ternyata kau yang lebih merana karena memiliki adik aneh sepertinya.”

I know, right.”

“Dia beda sekali dengan imagenya di kampus ini.”

“Dia hanya pintar memakai topengnya. Coba kau main ke rumahku Kyu, kau akan melihat yang lebih parah dari ini. Minho sama sekali tak mau lepas dariku.”

“Kenapa begitu sih?”

“Kata daddy dia begitu karena terlalu merindukan aku. Aku memang jarang pulang selama tinggal di New York.”

“Berarti kau yang salah! Aku tarik lagi ucapanku. Aku berduka atas malangnya nasib Minho yang memiliki hyung dingin dan tak berperasaan sepertimu.”

Will you please make up your mind Kyu? Kau itu memihak siapa?”

“Yang paling menyedihkan hidupnya.”

Damn girl.”

Whatever jerk.” Dan acara bisik-bisik tentangga itu berganti dengan saling cubit dan tusuk jari ke pinggang. Tingkah mereka berdua bagaikan anak kecil yang sedang iseng dengan temannya. Keduanya terus melakukan itu sampai suara merdu dari ibunda Siwon, Choi Jiyong menyapa keduanya.

Siwonnie, who’s this? You haven’t introduced this lovely young woman to mommy before.”

Oh, Mom. This is Cho Kyuhyun, Kyuhyun this is my young and beautiful mother, Choi Jiyong.

Oh such fine young man just likes your daddy. Salam Kyuhyun-ssi. Aku ummanya Siwon. Maafkan cara kami berkomunikasi. Putraku baru saja beberapa bulan di Korea, jadi dia belum lancar berbicara bahasa Korea.”

Kyuhyun memandang Jiyong seolah-olah Jiyong memiliki dua kepala. Kyuhyun lalu mengalihkan pandangannya kepada Siwon sambil tersenyum kejam, membuat Siwon bergidik ketakutan.

Mati aku. Batin Siwon karena dia akan segera menemui sang pencipta.

“Oh, begitu ya. Aku mengerti ahjumma. Aku akan membantunya untuk bisa berbicara Korea dengan sangat lancar. Ahjumma tenang saja. Isn’t it right Siwon-ssi? I promise your mother that I’m going to teach you our language, so you better behave.” Ujar Kyuhyun masih tersenyum dengan manisnya meski Siwon tahu dibalik senyum itu tersimpan rencana jahat penguasa kegelapan bernama Cho Kyuhyun.

“Ahahaha… Yes.” Balas Siwon tergagap. Dia tahu Kyuhyun akan memarahinya karena sudah berbohong kepada keluarganya sendiri tentang kemampuan linguanya. Well, Siwon punya alasan sendiri mengapa dia menyembunyikan hal itu. Siwon hanya ingin mengerjai keluarganya. Siwon tahu bahwa keluarganya suka sekali membicarakan, menggoda dirinya dalam bahasa Korea, membuat rencana jahil mengerjai Siwon, tanpa tahu bahwa Siwon paham semua kata yang keluar dari bibir mereka, namun pada akhirnya setiap rencana iseng itu selalu digagalkan oleh Siwon.

Mengingat itu semua membuat Siwon mendadak merasa ngeri jika ummanya juga tahu kalau dia berbohong. Pasti habis riwayatnya oleh umma tercintanya itu.

Double shit. Batin Siwon lagi merutuki ulahnya sendiri.

“Terima kasih Kyuhyun-ssi. Kalau begitu aku permisi dulu. Sepertinya suamiku kewalahan menenangkan bocah menyebalkan yang ada disana. Siwonnie, bring your friend to our house okay. Mommy wants to treat her.” Ucapan Jiyong membuyarkan acara batin membatin ala Siwon. Pria bertato itu menatap Jiyong dan mengangguk patuh. Dalam pikirannya, lebih baik dia tidak banyak tingkah dulu dan jadi anak manis demi keselamatan dunia akhiratnya.

Jiyong tersenyum senang. Dia lalu mendekati Siwon dan mencium kedua pipinya sampai bibir wanita yang melahirkan tiga orang anak itu berada di telinga kiri Siwon dan berbisik.

She’s a bifg fish kid. She’s such a fine young lady. Make sure you get her or I’ll castrate you ‘little’ Siwonnie. I’m tired of your whores before so I want you to settle down with her. Got it?” ancam Jiyong dengan suara yang sangat manis yang justru membuat Siwon merinding. Bisikan Jiyong terdengar seperti bisikan hantu yang menginginkan kematiannya. Tampaknya Jiyong menyukai Kyuhyun di kesan pertama bertemu dengan wanita manis itu sehingga dia ingin Kyuhyun menjadi kekasih Siwon. Jiyong tak peduli apakah Siwon menyukai Kyuhyun atau tidak walau Jiyong bisa menebak putra sulungnya itu memiliki rasa kepada Kyuhyun.

Loud and clear mam.” Balas Siwon dan meneguk ludahnya sendiri.

Good.” Sahut Jiyong sembari menepuk pipi putranya tersebut sebelum meninggalkan Siwon dan Kyuhyun menuju arah Minho yang masih heboh dengan dirinya sendiri.

“Kenapa kau bisik-bisik dengan ummamu?” tanya Kyuhyun curiga dengan tingkah ibu dan anak tadi. Siwon sedikit tersentak dengan pertanyaan Kyuhyun dan langsung menggeleng kuat-kuat.

“Tidak ada apa-apa. Kau nanti ikut denganku ya. Kau tadi dengar sendiri mommy mengundangmu untuk makan malam dirumah kami.” Kilahnya dan berusaha mengalihkan pembicaraan. Kyuhyun masih menatap Siwon curiga, namun dia tidak mempedulikan lebih jauh keanehan tingkah Siwon dan Jiyong. Dia memilih fokus ke ajakan Siwon untuk makan malam bersama dengan keluarga Siwon.

“Boleh saja tapi aku ijin dulu ke orang tuaku.” Ucap Kyuhyun setuju dengan ajakan Siwon. Untuk itu, Siwon tersenyum lebar sebelum dia sadar dengan perkataan Kyuhyun terakhir tadi.

“Bicara soal orang tuamu Kyu, dari tadi aku tidak melihat mereka. Orang tuamu tidak datang?” tanya Siwon bingung kenapa Kyuhyun hanya seorang diri di acara sepenting ini. Siwon lalu menatap sendu ke arah Kyuhyun, iba dengan asumsinya sendiri bahwa Kyuhyun tidak akur dengan kedua orang tuanya dan Kyuhyun menangkap gelagat itu. Dengan anggunnya, Kyuhyun melayangkan sebelah tangannya ke kepala Siwon dan menepuk bagian belakang kepala pemuda tinggi itu.

“Jangan menatapku seolah-olah aku anak hilang. Kedua orang tuaku tidak bisa datang karena pesawat mereka delay beberapa jam. Lagipula keduanya sedang ada urusan bisnis yang tak bisa diganggu. Aku sudah bilang, tak usah memaksakan untuk datang tapi mereka keras kepala. Ya, paling aku akan bertemu dengan mereka di rumah saja.” Jelas Kyuhyun. Wanita manis itu melihat ke arah Siwon yang cemberut karena pukulan Kyuhyun di kepalanya. Merasa sedikit bersalah karena sudah membuat sahabatnya kesakitan, Kyuhyun mengulurkan lagi tangannya lalu mengusap tempat dimana dia memukul Siwon tadi, membuat Siwon terkekeh senang.

“Kalau begitu sekalian saja kau undang kedua orang tuamu untuk makan malam dirumahku.” Ajak Siwon lagi sambil membiarkan Kyuhyun yang terus mengusap rambutnya.

Next time okay, but not now.” Tolak Kyuhyun halus dan menghentikan elusannya di rambut belakang Siwon.

Suit yourself.” Ujar Siwon lalu tiba-tiba menggenggam tangan Kyuhyun dan menariknya ke arah yang berlawanan dengan kedua orang tuanya dan Minho.

“Ayo Kyu, ikut aku.”

“Kemana? Kau tidak ikut orang tuamu? Lagipula adikmu itu terlihat sedih sekali karena kau tidak mendekatinya.” Sahut Kyuhyun bertubi-tubi sambil sesekali melihat ke belakang, ke arah orang tua Siwon dan Minho.

“Ke tempat latihan bandku. Nanti kita akan bertemu mereka lagi dirumahku, jadi biarkan saja. Ayo.” Ajak Siwon tak peduli dengan ucapan Kyuhyun. Kyuhyun berdecih sebal dengan sikap seenaknya dari Siwon tapi Kyuhyun tidak berbuat apapun untuk menolak keinginan Siwon. Dia membiarkan saja dirinya ditarik oleh Siwon entah kemana.

“Cih, kau ini pemaksa sekali.”

.

.

.

Saat Kyuhyun menyetujui ikut ke tempat latihan band Siwon, Kyuhyun tidak memiliki firasat apapun kalau dia akan kembali bertemu dengan hantu masa lalunya. Namun sudah terlambat untuk mengulang waktu dan menolak ajakan Siwon karena sekarang terpampang di hadapannya, pemandangan menyakitkan dari tiga tahun yang lalu.

Mantan kekasihnya yang sedang merengkuh bahu seorang gadis. Dan melihat kemesraan mereka berdua, Kyuhyun bisa menebak bahwa gadis itu adalah kekasih baru dan mantan kekasihnya.

Shim Changmin dan Wu Kibum.

Sedikit aneh mendengar nama gadis itu. Namun mendengar bisikan Siwon kalau gadis itu adalah kakak tiri dari teman satu band Siwon bernama Wu Yifan atau lebih sering dipanggil dengan nama Kris, pemuda yang memiliki darah keturunan Cina, nama itu menjadi wajar. Gadis itu pasti memakai marga sang ayah tiri.

Kyuhyun memandang datar Changmin dan Kibum. Pandangan Kyuhyun tersebut membuat Changmin terlihat gugup sementara Kibum sendiri hanya menatap bingung ke arah Changmin dan Kyuhyun. Kyuhyun menduga kembali, pasti Changmin tak menceritakan tentang dirinya. Ya, wajar saja. Dia dan Changmin tidak memiliki hubungan apa-apa lagi. Jika Changmin ingin mengubur masa lalunya dengan Kyuhyun, bagi Kyuhyun hal itu berhak dilakukan oleh Changmin.

Hanya saja, Kyuhyun sedikit kesal ketika Changmin berpura-pura baru mengenalnya dengan cara mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Kyuhyun. Dia tidak itu hanya untuk menutupi hubungan masa lalu mereka bukan? Cukup katakan kalau mereka saling mengenal karena pernah satu sekolah. Kyuhyun menjadi muak kala Changmin berpura-pura demikian. Mengapa? Apa dia takut semua orang yang ada disini memandang mereka berbeda? Apa dia takut jika Kibum tahu siapa Kyuhyun sebenarnya? Apa dia takut Kyuhyun akan mencemari nama baiknya dihadapan teman-teman band Siwon dan Kibum.

Kyuhyun kesal. Sangat kesal. Dan untuk membalas sikap Changmin yang menyebalkan itu, Kyuhyun hanya memandang dengan sinis uluran tangan Changmin tanpa mau menyambut uluran tangan tersebut. Dalam benaknya, untuk apa berpura-pura dengan tidak saling mengenal dan memulai perkenalan baru? Mereka sudah tahu siapa diri mereka masing-masing.

“Kyu, kau sudah mengenal Changmin-ssi dan Kibum-ssi?” tanya Siwon membuat ketiganya memanglingkan wajak ke arahnya. Kyuhyun hanya tersenyum lalu menjawab.

“Aku mengenal Changmin-ssi. Tapi aku baru pertama kali bertemu dengan Kibum-ssi. Salam kenal Kibum-ssi. Dan… Apa kabar Changmin-ssi?” sahut Kyuhyun menekankan kata-katanya kepada Changmin, menantangnya untuk mengelak kalau dia pernah mengenal Kyuhyun. Sayang, bukan Changmin yang bersuara melainkan Kibum yang menjawab.

“Salam kenal Kyuhyun-ssi dan kami baik. Terima kasih sudah menanyakan kabar kami.” Jawab Kibum dengan senyuman manis. Kyuhyun membalas dengan senyum terpaksa dan membatin pada dirinya sendiri.

Aku menanyakan kabar Changmin bukan kabarmu. Kenapa kau yang menjawab?

Sementara itu Siwon yang melihat gelagat aneh antara Kyuhyun dan Changmin, mulai merasa curiga. Siwon curiga akan hubungan Changmin dengan Kyuhyun sebelumnya yang lebih daripada hanya sekedar kenalan lama. Pasti telah terjadi sesuatu diantara keduanya sampai Kyuhyun terlihat begitu marah sekaligus sedih.

Mungkinkah…

Siwon menatap lekat ke arah Changmin.

Ah. Ternyata dia yang telah melukai Kyuhyun. Batin Siwon akhirnya mengerti. Siwon masih terus menatap Changmin sampai dia tersenyum sendiri. Untuk kali ini Siwon akan diam. Dia akan menanyakan soal Changmin ketika mereka hanya berdua saja.

“Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal. Wow Kris, pacar saudarimu juga terkenal ternyata.” Sahut Siwon berusaha mengalihkan perhatian Kyuhyun dari Changmin dan Kibum. Tak lupa Siwon merengkuh bahu Kyuhyun dan mengusapnya sayang, sama seperti yang tadi dilakukan Changmin kepada Kibum saat Siwon dan Kyuhyun memasuki studio tempat Siwon dan teman bandnya berlatih.

Sikap Siwon itu membuat dahi Changmin berkerut tak senang dan itu tertangkap oleh Kibum, menambah kebingungan Kibum akan apa hubungan antara Changmin dengan Kyuhyun. Bingung dan juga cemburu. Cemburu karena Changmin terus saja melihat ke arah Kyuhyun.

“Mungkin saja hyung. Dan hyung, yang benar itu ‘ternyata pacar saudarimu terkenal juga’ bukan seperti yang hyung katakan tadi. Ya ampun hyung…” balas Kris sambil menggelengkan kepala karena bahasa Siwon yang terkadang hancur itu.

Pemuda berambut pirang yang tingginya menyamai Siwon itu merupakan pemain bass dalam band Siwon. Kris yang berusia 20 tahun itu juga merupakan pengagum berat Siwon. Dia mengidolakan Siwon dan merasa berhutang budi kepada pria bertato itu karena Siwon satu-satunya yang mau menolong dan menampung Kris ketika pemuda itu kabur dari rumah.

Saat itu usia Kris baru 15 tahun dan dia kabur sampai ke negeri sakura, Jepang, Disana dia bertemu Siwon yang sedang mengunjungi Uchiha Sasuke, vokalis dan pemain gitar bandnya sekaligus sahabat dekatnya. Siwon juga saat itu sedang dalam agenda untuk tampil di atas panggung. Iba dengan keadaan Kris yang luntang lantung tak jelas, Siwon menawarkan Kris untuk ikut dengannya dan bergabung dengan bandnya sebagai pemain bass. Kala itu, pemain bass Siwon mengundurkan diri karena suatu hal.

Kris pun setuju dan mulai mengikuti Siwon selama tiga tahun. Pulang pergi Jepang – New York, berada bersama dengan Siwon hampir 24 jam sehari dalam seminggu, membuat Kris merasa memiliki kakak laki-laki yang begitu memperhatikannya. Walau terkadang Siwon terkenal sesuka hatinya sendiri dan suka bicara kasar namun Kris tahu hati Siwon baik dan dia begitu penyayang. Itulah yang menyebabkan Kris begitu menyayangi Siwon dan mengidolakannya.

Yeah, yeah, whatever. Ah sudahlah. Kyu, ayo. Aku belum mengenalkan Suke-chan kepadamu.”

I heard that, ahou!” teriak seseorang dari ruangan tertutup yang ada di sebelah kiri Siwon dan Kyuhyun.

“Suke-chan?” tanya Kyuhyun geli sendiri dengan panggilan Siwon kepada temannya itu. Untuk sesaat sepertinya Kyuhyun melupakan kehadiran Changmin dan Kibum karena dia terus tersenyum kepada Siwon dan tanpa disadari Kyuhyun, ibu jari Kyuhyun memainkan rambut tipis di sekitar dagu Siwon, kebiasaan baru Kyuhyun sejak keduanya mulai berteman. Dan satu sikap lagi yang membuat Changmin semakin mengerutkan dahinya, manatap tajam ke arah Siwon.

“Suke-chan.” Sahut Siwon menjawab pertanyaan Kyuhyun tadi dan ikut tertawa kecil dengan Kyuhyun. Namun merasa ada yang memandangnya dengan sengit, Siwon mengalihkan tatapannya dari wajah manis Kyuhyun ke arah dari mana tatapan sengit itu berasal.

Siwon menyeringai ketika tahu Changminlah yang menatapnya dengan begitu tajam. Siwon menatap balik ke arah Changmin dan menyunggingkan seringainya dan menaikkan salah satu alisnya, memandang remeh Changmin.

“Wonnie.”

“Ah! Ya. Ayo, kau harus lihat bagaimana aku berlatih. Kris, let’s go.”

Right behind you hyung.” Ujar Kris tersenyum menanggapi ajakan Siwon untuk berlatih. Selepas kepergian Kyuhyun dan Siwon, Kris berbalik dan memandang dingin ke arah Kibum.

“Kibum-ssi kau keluar dulu. Aku dan hyung yang lain mau latihan.” Usir Kris. Kibum tampaknya terbiasa dengan sikap tak bersahabat Kris kepadanya meski secara hukum mereka bersaudara. Namun, tetap saja Kibum merasa sakit di hatinya dengan perlakuan dingin Kris. Kibum tak mengerti mengapa Kris begitu membencinya.

“Tapi Kris, umma bilang aku harus meneman…”

“Sudah keluar saja! Aku tak ingin kau mengganggu latihan kami. Terlalu banyak orang akan membuat ruang latihan menjadi sempit.”

“Tapi Kyuhyun-ssi…”

“Dia tamu Siwon hyung. Jadi dia berhak disini. Kau pergi saja dengan kekasihmu itu.”

“Kris-ssi! Tolong jangan sekasar itu kepada Bummie.” Pinta Changmin mulai gerah dengan sikap Kris yang selalu kasar kepada Kibum. Kris memandang Changmin dari atas sampai bawah sebelum mendengus.

“Terserah.” Dan meninggalkan keduanya disana.

.

.

.

“Siwon.”

“Hm?”

“Kris-ssi, dia tidak…”

“Tidak menyukai Kibum? Ping-pong. Tepat sekali. Dia tak menyukai ibu tirinya tapi karena Kris menghormati dan menyayangi Hangeng ahjussi maka Kris tak banyak bicara kepada Heechul ahjumma. Semua kekesalannya dia tumpahkan ke satu orang yang hanya bisa menerima saja.”

“Kibum.”

“Ping-pong. Tepat lagi.”

“Miris sekali nasibnya.”

“Ya, terkadang aku kasihan juga dengan Kibum.”

“Biarkan saja. Urusan mereka bukan urusanmu.”

“Ya, ya. Aku mengerti. By the way, dimana kau berkenalan dengan Changmin Kyu? Aku pikir temanmu hanya aku dan Sungmin.”

“Kau mengejekku lagi tuan besar Choi?”

“Begitu saja marah. Ayo ceritakan dimana kalian bertemu dan berkenalan.”

“Berisik sekali sih. Kau benar-benar mau tahu?”

“Tentu saja. Aku ini sahabat barumu jadi aku perlu tahu semua tentang dirimu.”

“Cih, itu namanya kau penguntit.”

“Bukan Kyu, itu namanya sayang.”

“Terserah.”

“Jadi?”

“Jadi apa?”

“Oh come on Kyu, jadi apa hubunganmu dengan Changmin?”

“Ck. Berisik! Changmin itu mantan kekasihku. Puas?”

“…”

“Kenapa diam?”

“Tidak. Ternyata dugaanku benar.”

“Kau tahu?”

“Sudah aku bilang hanya dugaan dan kau baru saja menegaskannya.”

“Siwon.”

“Kau ingin balas dendam?”

“Maksudmu?”

“Balas dendam. Karena dia sudah menyakitimu.”

“…”

“Kyuhyun.”

“Aku bukan orang serendah itu Wonnie. Balas dendam bukan gayaku.”

“Benarkah?”

“Ya, benar. Lagipula, aku tidak memiliki rasa lagi kepada Changmin jadi buat apa aku balas dendam.”

“Kau bohong.”

Excuse me?”

“Kau bohong Kyu. Kau masih mencintainya.”

“Jangan bercanda!”

“Tidak, aku tidak bercanda. Kau masih mencintainya.”

“Siwon. Jangan membuatku kesal.”

“Aku tidak membuatmu kesal Kyu. Aku hanya bicara kenyataannya saja. Kau masih mencintai Changmin.”

“Diamlah! Kau itu tidak mengerti apapun!”

“Aku mengerti sepenuhnya Kyu dan aku tidak akan diam karena aku akan menghapus rasa cinta itu dari hatimu! Aku akan membuatmu tidak lagi mencintai Changmin.”

“Kau tak perlu melakukan apapun kuda bodoh karena sudah aku katakan, aku tidak mencintai Changmin.”

“Kalau benar begitu, berarti kau tidak keberatan untuk memberikan cintamu kepadaku bukan?”

“Huh?”

“Kalau kau tidak mencintai Changmin, berarti kau mampu untuk mencintai orang lain dan aku ingin menjadi orang itu.”

“Huh?”

“Oh Tuhan! Kau ini pintar atau bodoh sih? Aku mau kau mencintaiku Kyu! Karena aku mencintaimu!”

“APA?”

.

.

.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya panjang, terlihat sangat lelah seperti memikul beban yang sangat berat di pundaknya. Tapi mungkin memang itu yang dirasakan oleh Kyuhyun sekarang. Beban yang sangat berat. Beban di hati.

Dering dari ponsel pintar milik Kyuhyun membuat wanita yang sedang menikmati kesendiriannya di café itu tersentak. Dia melihat caller ID di ponselnya tersebut.

Kuda bodoh calling.

Hhhh…

Kesekian kalinya Kyuhyun menghembuskan nafas. Terlebih ketika berurusan dengan Siwon.

Semenjak pengakuan cinta Siwon yang terlalu mendadak dan tidak romantis itu, Kyuhyun mulai menghindari Siwon. Kyuhyun tak bisa menatap Siwon sama seperti dulu karena kini dia tahu Siwon memiliki rasa kepadanya. Bukan Kyuhyun tidak senang dengan perasaan Siwon kepadanya, hanya saja Kyuhyun masih merasa ganjalan di hatinya ketika mendengar ada pria selain Changmin menyatakan cinta kepadanya.

Kyuhyun juga tidak tahu harus memberi jawaban apa untuk pernyataan cinta Siwon. Menolak? Menerima? Kyuhyun bimbang. Dia tahu dia tidak bisa menerima cinta Siwon begitu saja di saat hatinya belum siap menjalin hubungan cinta lagi. Namun Kyuhyun juga tak ingin membuat Siwon bersedih. Meski dirinya baru sebentar mengenal Siwon, akan tetapi pria itu sudah memberikan warna lain dalam hidupnya yang monoton. Siwon pria satu-satunya yang sanggup bersama dengannya tanpa membuatnya merasa risih sama sekali.

Apakah Kyuhyun rela kehilangan pertemanannya dengan Siwon hanya karena dia menolak Siwon? Tidak. Kyuhyun tidak mau. Jadi, jalan yang ditempuh oleh Kyuhyun… Melarikan diri sampai Siwon lupa akan perasaannya atau menyerah atau apapun yang setidaknya bisa mengembalikan hubungannya dengan Siwon seperti sebelum pengakuan cinta itu.

“Kyuhyun.” Suara Changmin tiba-tiba terdengar oleh gendang telinga Kyuhyun. Wnaita itu menengadah dan melihat Changmin sudah berdiri di depannya dengan senyuman yang begitu menawan.

Kyuhyun memperhatikan senyum itu. Kyuhyun tak memungkiri bahwa Changmin masih terlihat sangat tampan dengan senyum manisnya itu, tapi Kyuhyun bingung karena dia tidak merasakan lagi debaran yang dulu dia rasakan hanya karena melihat senyum itu. Kyuhyun tak lagi merasakan geli di perutnya karena tatapan sayang dari Changmin seperti sekarang.

Tidak lagi karena Kyuhyun lebih suka melihat kekehan geli Siwon ketika berhasil mengerjai Sungmin. Kyuhyun lebih senang melihat Siwon yang tertawa lepas kala melihat atau mendengar sesuatu yang lucu. Kyuhyun lebih berdebar ketika melihat senyum Siwon tertuju hanya padanya.

Tunggu dulu…

Dari mana datangnya pemikiran itu?

Dan apa tadi, tatapan sayang dari Changmin?

Kyuhyun menatap seksama Changmin dan dia tidak salah lihat. Changmin memang menatapnya seolah-olah mereka masih sepasang kekasih.

Omong kosong apa ini? Batin Kyuhyun marah.

“Kyu…”

“Sedang apa kau disini?” tanya Kyuhyun geram.

“A-aku… Aku kebetulan melihatmu berada di café ini, jadi aku pikir aku menyapamu.” Jawab Changmin lalu tanpa diundang, mengambil tempat duduk di hadapan Kyuhyun. Kyuhyun menatap Changmin seolah-olah Changmin adalah pria hidung belang yang sedang menggoda anak gadis di bawah umur.

“Apa kabarmu Kyu? Minggu lalu kita tidak sempat berbicara karena kau langsung pergi begitu saja dari tempat latihan Kris.”

“Aku ada urusan.”

“O-oh begitu. Lalu… Lalu bagaimana kabarmu?”

“Baik, seperti yang kau lihat. Kenapa? Kau mengharapkan aku terlihat menyedihkan dan nelangsa karena kau tinggalkan.”

“B-bukan b-begitu Kyu. Aku hanya ingin tahu kabarmu karena kau terlihat berbeda.”

“Berbeda? Oh. Maksudmu penampilanku? Ya, aku tidak mungkin terus menerus memakai kawat gigi dan kacamata tebal itu bukan. Terutama soal berat badanku. Aku tidak mau sampai obesitas. Jadi dengan alasan kesehatan, aku merubah gaya hidupku. Kenapa? Kau keberatan?”

“T-tentu tidak. Justru sebaliknya. Aku senang melihat perubahanmu. Kau terlihat semakin cantik.”

“Terima kasih, tapi tidak terima kasih untuk pujiannya. Kau tidak seharusnya mengatakan itu kepada gadis lain apalagi mantan kekasihmu sendiri. Kalau kekasihmu sampai mendengarnya, aku yakin dia akan merasa sangat sedih.”

“Tidak ada Kibum disini.” Sahut Changmin sambil tersenyum lagi. Namun bagi Kyuhyun senyum itu justru terlihat sangat menyebalkan. Sakit hati dan marah karena sikap Changmin di masa lalu masih membekas di hati Kyuhyun dan sekarang, Changmin lagi-lagi berulah dengan merayunya disaat Kibum tidak ada.

Jadi apa maksudnya? Kalau ada Kibum, ucapannya akan berubah, begitu? Aku baru tahu Changmin tidak punya pendirian seperti ini. Beda sekali dengan Siwonnie. Dia itu tipikal pria yang tahu apa yang dia mau. Batin Kyuhyun tanpa sadar membanding-bandingkan Changmin dengan Siwon dan membanggakannya.

Aku… Kyuhyun mulai mempertanyakan perasaannya kepada Siwon. Ucapan Siwon di tempat latihan band waktu itu juga jadi terngiang di benaknya.

“Kau bohong Kyu. Kau masih mencintainya.”

“Aku tidak membuatmu kesal Kyu. Aku hanya bicara kenyataannya saja. Kau masih mencintai Changmin.”

Apa aku masih mencintai Changmin? Tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri. Wanita itu lalu menatap Changmin lagi, berusaha mencari jawaban disana. Hanya saja, melihat wajah Changmin yang tersenyum terus kepadanya seolah senyum itu mampu membangkitkan rasa keduanya seperti dulu, membuat Kyuhyun muak.

Ya Tuhan. Kasihan sekali Kibum. Sejak kapan Changmin jadi pria penggoda seperti ini? Dia lebih brengsek daripada Siwon. Siwon memang playboy tapi Siwon tidak pernah menggoda wanita lain saat dia sudah menjalin hubungan dengan seseorang. Batin Kyuhyun lagi. Wanita itu bisa membela Siwon sedemikian rupa karena dia percaya cerita Sungmin yang pernah menceritakan watak dan sifat Siwon ketika Kyuhyun penasaran dengan Siwon. Sungmin bisa dipercaya dan Kyuhyun juga sering melihat betapa jantannya Siwon kepada wanita.

Yah, pengecualian saat pertama kali mereka bertemu.

Intinya, Kyuhyun mulai melihat sifat asli Changmin yang sebenarnya. Kyuhyun tak tahu dan tidak mau tahu apa yang menyebabkan Changmin berubah dari Changmin yang Kyuhyun kenal dulu, namun yang pasti Kyuhyun tidak mungkin tertarik lagi dengan mantan kekasihnya tersebut.

Sial! Sia-sia aku terpuruk selama ini karena dia. Tuhan… Kembalikan masa mudaku. Pinta Kyuhyun dalam hati.

“Changmin-ssi, aku permisi dulu. Aku ada janji.” Pamit Kyuhyun tiba-tiba. Dia sudah malas jika harus berbicara dan bertatap muka dengan Changmin.

“Kalau begitu, aku antar Kyu. Dan tolong jangan panggil aku Changmin-ssi. Paling saja Changminnie atau Minnie, seperti panggilanmu dulu kepadaku.”

“Aku tidak akan diam karena aku akan menghapus rasa cinta itu dari hatimu! Aku akan membuatmu tidak lagi mencintai Changmin.”

“Kalau benar begitu, berarti kau tidak keberatan untuk memberikan cintamu kepadaku bukan?”

“Kalau kau tidak mencintai Changmin, berarti kau mampu untuk mencintai orang lain. Dan aku ingin menjadi orang itu.”

“Oh Tuhan! Kau ini pintar atau bodoh sih? Aku mau kau mencintaiku Kyu! Karena aku mencintaimu!”

Aku mencintaimu Kyu.

Tiga kata itu yang terus diucapkan Siwon jika Kyuhyun menerima telepon darinya. Tiga kata itu yang terus dituliskan Siwon dalam setiap pesan yang dikirimkan kepadanya. Tiga kata itu yang Siwon pancarkan setiap kali dia beradu pandang dengan Kyuhyun.

Siwon tulus kepadanya. Siwon benar-benar mencintainya. Kyuhyun dapat merasakan dan melihat rasa cinta itu.

Namun yang dia berikan setelah Siwon dengan berani mengungkapkannya adalah ketidak pastian. Ketidak pastian yang disebabkan oleh hantu masa lalu dan kebimbangan hatinya sendiri.

Tidak. Siwon tidak sepatutnya menerima sikap itu dari Kyuhyun. Tidak.

Sudah seharusnya Siwon mendapat jawaban. Sudah seharusnya Siwon mendapat kepastias. Sudah seharusnya, karena…

Karena sepertinya Kyuhyun juga mulai merasakan cinta yang sama kepada Siwon.

“Kyu? Kau ingin kita pergi sekarang?” pertanyaan Changmin menyadarkan Kyuhyun dari pikirannya sendiri. Dia menatap Changmin sesaat sampai tersenyum manis ke arah pria bermarga Shim tersebut.

“Kenapa kau kembali Changmin?” tanya Kyuhyun tiba-tiba. Pertanyaan itu tentu saja sedikit mengagetkan Changmin. Dia tidak menduga Kyuhyun akan bertanya mengenai kepindahannya kembali ke kota kelahirannya ini. Namun sebenarnya wajar Kyuhyun bertanya, karena dulu Changmin mengatakan dia akan pergi sangat lama dan bukan hanya bersekolah di universitas pilihannya dulu. Tapi setelah tiga tahun lebih, Changmin kembali.

“Apa?” pura-pura Changmin tak mendengar pertanyaan Kyuhyun. Padahal dia hanya bingung harus memulai darimana.

“Kenapa kau kembali?” ulang Kyuhyun lagi. Changmin mengusap tenguknya, gusar dengan pertanyaan Kyuhyun. Dia ingin menjawab namun apakah Kyuhyun akan mempercayai jawabannya?

“Changmin. Jawab aku.” Desak Kyuhyun tak sabar.

“A-aku… Aku kembali untukmu Kyu.” Jawaban Changmin tersebut lantas membuat Kyuhyun membuka mulutnya tak percaya. Kembali untuknya? Bukankah Changmin sendiri yang memutuskan ingin mengakhiri hubungan mereka dulu? Lalu bagaimana dengan Kibum?

Semua pertanyaan diatas berkecamuk dibenak Kyuhyun. Kyuhyun tak mengerti dengan jalan pikiran Changmin. Kyuhyun tidak percaya Changmin baru saja mengatakan hal tadi dengan mudahnya. Kyuhyun tak mengenal Changmin yang berdiri dihadapannya ini.

“Kau. Kembali untukku? Yang benar saja.”

“Itu benar Kyu. A-aku… Setelah kita berpisah, aku tak bisa melepaskan pikiranku darimu. Aku sadar setelha kau pergi dari sisiku, aku begitu mencintaimu. Sangat mencintaimu. H-hanya saja… Hanya saja, situasi saat itu tak memungkinkan untukku bisa kembali kepadamu. Tapi sekarang… Sekarang aku kembali Kyu. D-dan a-aku ingin kita kembali seperti dulu.”

Perkataan itu tentu saja menyulut kemarahan Kyuhyun sekali lagi. Tatapan muak akan sikap Changmin yang seenaknya sendiri kepada dirinya dan Kibum diarahkan Kyuhyun kepada pria tinggi tersebut. Kyuhyun bahkan berdecak remeh, tak percaya Changmin bisa begitu egois seperti ini, hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa menggubris baik perasaan Kyuhyun maupun perasaan Kibum.

Kalau benar dia mencintai Kyuhyun sama seperti dulu bahkan sampai sekarang, mana mungkin Changmin menjalin kasih dengan Kibum. Kyuhyun marah, sedih, namun yang paling menderanya saat ini adalah kecewa. Dia kecewa dengan Changmin. Pria yang begitu dia cintai dulu, sampai merenggut kehangatan hatinya, membuat dirinya sendiri membeku dan terjebak di masa indah bersama Changmin, ternyata tidak lebih baik dari pria bertato yang terkadang bertingkah seperti anak kecil itu.

Changmin bukan lagi pria yang Kyuhyun cintai.

Ah, tidak! Changmin belum menjadi pria. Dia masih pemuda tanggung yang labil akan emosi dan perasaannya sendiri. Kyuhyun yakin keinginan Changmin untuk bersamanya seperti dulu hanya karena dia terkejut dan terpesona dengan penampilan Kyuhyun yang sekarang.

“Hhhh…” Kyuhyun menghela nafas panjang lalu tersenyum sendiri.

Dengan ini hatinya semakin mantap untuk memilih siapa yang pantas menjadi kekasihnya.

Aku membutuhkan pria tangguh, bukan bocah labil.

.

.

.

Sepasang mata hitam itu menatap tajam ke arah dua orang yang sedang berbicara satu sama lain itu. Berulang kali pemilik mata tersebut meninju dinding di sebelahnya sampai buku jarinya terluka dan mengeluarkan darah. Tapi dia tak menghiraukan rasa nyeri dan perih dari luka itu. Luka di hatinya lebih sakit melihat pujaan hatinya berdua dengan sang mantan. Apalagi sang mantan terlihat sekali mencoba merayu pujaannya tersebut dengan tatapan dan sikapnya.

“Bajingan! Aku akan buat perhitungan denganmu! Lihat saja Shim Changmin! Kau salah besar karena telah menyentuh milikku!” geram si mata hitam sebelum pergi begitu saja, tak jadi memasuki café untuk menyapa pujaan hatinya tersebut.

.

.

.

“Min? Kapan Wonnie akan tampil? Dan kenapa banyak sekali orang disini? Bukankah ini hanya penampilan biasa saja?” tanya Kyuhyun penasaran. Kyuhyun tak mengira akan begitu banyak orang yang berdatangan untuk melihat Siwon dan teman-temannya bermain musik.

“Kyu, kyu… Kau ini berteman dengan Siwon tapi tak tahu seberapa terkenalnya dia. Walaupun mereka belum debut secara resmi, tapi penggemar mereka sudah banyak Kyu. Apalagi Sasuke dan Kris. Punya istri dan anak tidak membuat penggemar mundur, yang ada mereka menganggap Sasuke sebagai pria matang yang super keren. Sedangkan Kris, pemuda itu terlalu dingin kepada perempuan sampai-sampai dia digosipkan gay karena terlalu dekat dengan Siwon tapi entah kenapa justru gosip itu membuatnya semakin digilai wanita. Kalau tidak salah mereka menyebut diri mereka fujonshi.” Jelas Sungmin dengan mengapa begitu banyak orang di tempat yang jelas tidak cukup memuat orang sebanyak ini. Sedikit sesak namun mereka semua tampaknya tidak peduli.

“Mungkin saja Kris memang gay. Tidak ada masalah.” Tanggap Kyuhyun tak acuh dengan penjelasan Sungmin meski dia sempat cemas juga jika gosip itu benar adanya.

“Tidak Kyu. Dia memang mengidolakan Siwon tapi dia masih straight. Buktinya sekarang, dia mengejar adik perempuan Siwon.” Sahut Sungmin menjelaskan sekali lagi.

“Oh begitu. Tapi aku kaget juga. Ternyata yang paling banyak penggemarnya adalah Sasuke dan Kris. Aku kira Siwon karena menurutku dia yang paling tampan diantara mereka berempat.”

“Tumben kau memujinya Kyu.”

“Aku bukan memuji, hanya mengatakan kebenaran.”

“Terserah. Ya, Siwon memang tampan dan digilai wanita. Hanya saja, karena Siwon terkenal playboy dan suka seenaknya, banyak yang menjaga jarak dengannya. Paling hanya wanita yang sama gilanya dengan Siwon yang mau berhubungan dengan Siwon.”

“Maksudmu aku?”

“Terlebih lagi kamu. Kyuhyun, temanku yang cantik, hanya kau satu-satunya yang berani memaki Siwon secara terang-terangan. Apalagi lagi hal itu kau lakukan di saat kalian baru pertama kali bertemu.”

Well, he’s really annoying at that time.”

And now?

Still annoying.” Jawaban Kyuhyun itu mengundang gelak tawa dari Sungmin dan Kyuhyun. Keduanya tersenyum geli kalau mengingat betapa menyebalkannya Siwon ketika baru bertemu dengan Kyuhyun.

“Sudahlah. Kau kesana saja. Disana spotnya bagus untuk melihat ke panggung. Lalu ini back pass panggungnya.”

Thanks Min. Kau nanti menyusul?”

“Ya. Aku urus beberapa hal dulu.”

Sungmin pun berlalu setelah menunjukkan tempat dimana Kyuhyun bisa nyaman menonton penampilan Siwon dan bandnya. Kyuhyun beranjak ke tempat yang ditunjuk oleh Sungmin dan menunggu acara dimulai.

Lampu mulai diredupkan dan berganti dengan sinar laser dan beberapa background terpampang di belakang drum tempat dimana Siwon mulai beraksi dengan dentumannya dan memulai mini concert mereka.

.

.

.

Selama kurang lebih lima puluh menit keempat pria tampan itu, Siwon, Sasuke, Kris dan Lu Han atau Luhan sang gitaris band, menghibur semua penggemar mereka, tibalah saatnya lagu terakhir.

Kyuhyun sendiri begitu terhibur dengan penampilan Siwon dan teman-temannya meski aliran musik Siwon bukanlah favorit Kyuhyun namun melihat Siwon  yang begitu menikmatinya dan beraksi dengan hebatnya di atas panggung membuat Kyuhyun terpukau dan ikut menikmati musik yang dibawakan oleh Siwon dan kawan-kawan.

“Oke. Ini adalah lagu terakhir dari kami. Lagu ini sangat spesial karena lagu ini diciptakan khusus oleh Siwon untuk seseorang yang ada disini sekarang.”

Berbagai reaksi datang dari setiap penggemar ketika Kris mengumumkan bahwa lagu terakhir mereka adalah lagu spesial untuk seseorang. Ada yang senang, kaget, sedih dan juga marah. Tapi Kyuhyun tidak peduli dengan itu semua karena Kyuhyun lebih penasaran dengan lagu ciptaan Siwon itu. Kyuhyun menduga lagu itu ditujukan untuk dirinya dan jika benar, Kyuhyun ingin tahu apa yang ingin Siwon sampaikan melalui lagu tersebut.

“Semoga kalian terhibur dengan lagu ini. This is The Beginning.” Dan musik pun kembali terdengar. Kyuhyun memusatkan perhatiannya kepada lagu yang dimainkan oleh keempat orang itu.

Just give me a reason to keep my heart beating

Don’t worry it’s safe right here in my arms

As the world falls apart around us

All we can do is hold on, hold on

Take my hand and bring me back

I think we start it wrong in the first meeting. Although usualy I don’t give a damn about certain people but to you… I think I have to apologize and start over. Call me weird or whatever but would you let me? To start things over with you? Would you let this tattoo guy get to know you better?

I risk everything if it’s for you

I whisper into the night

Telling me it’s not my time and don’t give up

I’ve never stood up before this time

Demo yuzurenai mono nigitta kono te wo hanasanai

(I clutched what I cannot relinquish)

Mendengar bait kedua itu membuat kenangan akan Siwon yang berdiri bersama dengan Kyuhyun, berteduh dari hujan ketika Kyuhyun menunggu hasil revisi dosen pembimbingnya untuk terakhir kali, terbersit di ingatan Kyuhyun.

Kala itu sang dosen harus pergi ke luar negeri dan tak memiliki waktu lebih untuk bisa memeriksa skipsi Kyuhyun esok harinya. Jadilah Kyuhyun menunggu di luar ruangan sang dosen karena dosen tersebut tak mau diganggu.

Siwon yang memang datang menjemput Kyuhyun, melihat wanita manis itu berdiri seorang diri sambil mengusap-usap lengannya, berusaha menghangatkan diri, langsung berlari menuju ke arah Kyuhyun dan tanpa banyak bicara menyampirkan jaketnya ke tubuh Kyuhyun. Siwon tak mempedulikan tubuhnya sendiri yang kedinginan akibat t-shirt tipis yang dipakainya. Siwon hanya mencemaskan Kyuhyun.

So stand up, stand up

Just gotta keep on running

Wake up, wake up

Just tell me how I can

Never give up

Kuru wa shimi hodo setsuna no enrei

(That instant of dazzling beauty is almost madding)

Kyuhyun mengingat lagi betapa gigihnya Siwon untuk terus bisa terus bersamanya. Mulai dari Siwon yang meminta Kyuhyun mengajarinya bahasa Korea dan Kyuhyun yang meski tak mau mengakui, selalu meminta Siwon untuk menemaninya kemana saja yang dia mau. Siwon tak mengenal kata menyerah sampai Kyuhyun pun tak tahu sejak kapan dia merasa sepi kalau berjalan seorang diri. Padahal dulu sebelum bertemu dengan Siwon, dirinya tidak peduli jika harus sendiri sepanjang waktu.

Just tell me why baby

They might call me crazy

For saying I’d fight until there is no more

Urei wo fukunda senkou gankou wa kankakuteki shoudou

(That glint in your eyes which was wrapped in despair is a sensous impulse)

Blinded, I can’t see the end

So where do I begin?

Berapa kali Kyuhyun mendengar orang-orang baik yang Kyuhyun kenal maupun tidak mengatakan kepada Siwon untuk tidak lagi mengganggu Kyuhyun karena percuma saja untuk membuat di gunung es itu memberikan reaksi. Mereka mengatakan Siwon orang gila yang tak takut dengan serangan es sang ratu salju. Namun semua omongan itu ditepis oleh Siwon sambil berkata,

“Urus saja urusan kalian sendiri. Aku suka bergaul dengan Kyuhyun jadi jangan cerewet. Dan aku suka gunung es, mereka kuat dan indah sekaligus mematikan dan menantang untuk orang gila sepertiku.”

Say another word, I can’t hear you

The silence between us

Nanimo nai youni utsutteru dake

(It’s just reflecting as if nothing is there)

I take this chance that I’ll make it mine

Tada kakusenai mono kazatta youni misekaketeru

(I’m merely prentending like I’m adorned with thing I can’t hide)

Siwon dan Kyuhyun terdiam. Masing-masing memiliki kata yang ingin disampaikan, namun keduanya memilih diam. Lebih menyukai keheningan di saat mereka berdua menatap langit malam sambil berbaring di atas bukit kecil setelah merayakan belated Valentine mereka.

Tidak ada suara. Hanya deru nafas teratur yang terdengar dari keduanya. Hari biasa yang indah. Namun untuk Siwon, hari itu adalah hari dimana Siwon berjanji kepada dirinya sendiri akan berusaha mendapatkan hati Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun, hari itu adalah pertama kalinya Kyuhyun mulai melihat Siwon sebagai seorang lelaki dan bukankah pengganggu seperti biasanya.

So stand up, stand up

Just gotta keep on running

Wake up, wake up

Just tell me how I can

Never give up

Kanashimi to setsunasa no enrei

(That dazzling beauty of misery and sorrow)

Kyuhyun menatap Siwon yang terlihat serius menghentakan stik drum itu ke drum bundar itu. Kyuhyun melihat sekali lagi kegigihan seorang Choi Siwon dalam hal yang dia sukai.

Musik dan sekarang…

Dirinya.

Bisakah Kyuhyun memiliki kegigihan seperti yang Siwon perlihatkan sekarang?

Bisakah Kyuhyun terus mengejar apa yang menjadi keinginannya tanpa menyerah sedikit pun?

Just give me a reason to keep my heart beating

Don’t worry it’s safe right here in my arms

Kudakete naite saite chitta kono omoi wa

(Broken, weeping, blossoming and scattered these feelings)

So blinded I can’t see the end

Kyuhyun meneteskan airmatanya. Dia sadar bahwa selama dia telah melukai hati Siwon dengan acara melarikan diri dari Siwon karena pengakuan cintanya waktu itu, Kyuhyun tahu pria itu tulus kepadanya. Kyuhyun tahu Siwon memberikan hatinya untuk Kyuhyun. Kyuhyun tahu Siwon tetap berpegang pada rasa cinta itu meski dia tahu Kyuhyun sendiri belum bisa lepas dari masa lalunya.

Terluka, menangis, hancur. Mungkin itu yang dirasakan Siwon karena sikapnya yang ambigu.

Siwon menjadikannya wanita yang menempati hatinya tanpa melihat siapa dan seperti apa Kyuhyun. Siwon menjadikannya sumber detak jantungnya.

Kyuhyun menghapus airmatanya dan menatap Siwon lagi. Kali ini dengan senyuman yang sangat cantik.

Look how far we made it

The pain I can’t escape it

Kono mama jya mada owaraseru koto wa dekinai deshou

(At this rate I can’t possibly let this end can I)

Nando kutabari sou demo kuchi hate you tomo owari wa nai sa

(However many times I seemed about to drop dead or even fall into ruin, there’s no end)

So where do I begin?

Dalam kurun waktu hampir tiga bulan mereka bertemu. Waktu singkat yang menyenangkan untuk Kyuhyun dan Siwon. Meski kini Kyuhyun tahu, di waktu yang bersamaan, Siwon juga menanggung pedih di hatinya karena dirinya.

Akan tetapi, kepedihan itu dilupakan begitu saja oleh Siwon dan digantikan dengan kegembiraan karena bisa melihat senyum dan tawa Kyuhyun. Semua penat, lelah, sedih, kecewa, marah, tidak membuat Siwon pergi. Justru semua itu dia jadikan awal untuk bisa bertahan jika Kyuhyun tidak membalas perasaannya nanti. Jika Kyuhyun memilih pergi darinya. Rasa itu menjadi pengingat bagi Siwon untuk memulai perjuangan mendapatkan Kyuhyun.

Nigirishimeta ushinawanu youni to

(If I try not to lose what I have grasped tightly)

Te wo hirogereba kobore ochi sou de

(If I extend my hand and it seems about to fall)

Ushinau mono nado nakatta hibi no dasei wo sutete

(Throw away the inertia of all the days when there was nothing lost)

Kimi wo

(You)

Tidak ada yang sia-sia bagi Siwon. Tidak jika itu menyangkut Kyuhyun. Siwon tidak akan pernah ragu membuang apapun demi Kyuhyun. Karena Kyuhyun sudah menjadi memberikannya sesuatu yang dia cari selama ini.

Cinta.

Just tell me why baby

They might call me crazy

For saying I’d fight until there is no more

Urei wo fukunda senkou gankou wa kankakuteki shoudou

(That glint in your eyes which was wrapped in despair is a sensous impulse)

Blinded, I can’t see the end

Siwon adalah pria gila karena mau berteman dan terus bersama dengan Kyuhyun. Siwon adalah pria bodoh yang mau saja jatuh cinta kepada Kyuhyun dan berjuang untuk mendapatkan cintanya. Siwon adalah pria brengsek yang dengan seenaknya mencuri hatinya seperti ini.

“Dasar kuda bodoh.”

Look how far we made it

The pain I can’t escape it

Kono mama jya mada owaraseru koto wa dekinai deshou

(At this rate I can’t possibly let this end can I)

Nando kutabari sou demo kuchi hate you tomo owari wa nai sa

(However many times I seemed about to drop dead or even fall into ruin, there’s no end)

It finally begins..

Kyuhyun bergegas menuju back stage. Dia harus bertemu dengan Siwon. Namun belum sempat Kyuhyun melangkah lebih jauh, Siwon sudah lebih dulu beranjak dari tempatnya dan berlari ke arah tepi panggung begitu selesai membawakan lagu terakhir tersebut. Dengan mantap, Siwon melompat dari panggung dan mendarat sempurna sebelum berlari ke arah Kyuhyun.

Semua orang tercengang dengan aksi dadakan Siwon namun semuanya membiarkan drummer tampan itu berlalu dari hadapan mereka tanpa ada niat mendekati Siwon untuk sekedar berfoto bersama atau meminta tanda tangan. Mereka ingin tahu apa yang selanjutnya dilakukan oleh Siwon.

Siwon sendiri, begitu sampai ke hadapan Kyuhyun, menatap wanita berambut ikal itu dengan percaya diri dan senyum kepuasan.

Puas telah mengatakan semua yang ingin dia ungkapkan kepada Kyuhyun di hadapan semua orang. Puas membuat Kyuhyun menatapnya dengan tatapan tidak percaya namun terlihat senang. Puas karena Siwon yakin hati yang dingin itu telah mencair dan ruang yang kosong karena dikunci oleh gembok masa lalu sudah terbuka dan siap menerima cintanya.

“Kau gila.” Olok Kyuhyun ketika dia hanya melihat Siwon yang terus saja tersenyum kepadanya.

“Harus Kyu. Kalau tidak seperti ini, kau tidak akan mempercayaiku sama sekali.” Balas Siwon masih dengan senyumnya yang membuat Kyuhyun memutar kedua bola matanya malas.

Siwon lalu menunduk sedikit, menyamakan jarak pandang kedua matanya dengan Kyuhyun. Pria dengan tato naga itu menatap Kyuhyun lekat sebelum tanpa permisi mencium bibir Kyuhyun, membuat Kyuhyun hanya mampu membelalakan matanya karena terkejut dengan ciuman tiba-tiba itu. Akan tetapi lambat laun, Kyuhyun mulai menutup matanya dan melingkarkan kedua lengannya di leher Siwon sementara Siwon melingkarkan kedua lengannya di pinggang dan punggung Kyuhyun, membawa tubuh gadisnya ke dalam pelukannya.

Keduanya terus berciuman, menimbulkan reaksi bermacam-macam dari setiap orang yang ada. Ada yang tersenyum, ada yang menutup matanya karena malu, ada yang menggigit bibirnya iri karena bisa berciuman dengan Siwon, ada yang mencubit pinggang pacarnya karena mengeluarkan air liur melihat betapa menggairahkannya Kyuhyun sekarang, ada yang menangis karena satu-satunya pria lajang di band tersebut dengan terbuka menyatakan kalau dia sudah memiliki tambatan hati. Oh, satu lagi. Ada yang cemburu buta dengan adegan mesra tersebut namun tak bisa berbuat apapun karena statusnya sendiri.

Changmin melihat Kyuhyun begitu menikmati ciumannya dengan Siwon, memasang wajah murung. Sedih karena gadis yang dulu dia cintai, mungkin sampai saat ini telah berpindah ke lain hati. Dan dia tidak bisa menyalahkan siapa pun kecuali dirinya sendiri. Changmin hanya bisa berandai-andai, apabila waktu bisa diputar ulang, agar dia bisa memperbaiki semua, memulai dari awal.

Namun, waktu terus berjalan dan akan terus seperti itu.

Changmin menghela nafas panjang dan sedikitnya merasa malu sendiri ketika matanya beradu pandang dengan Siwon yang menatapnya dengan senyum kemenangan setelah dia menyudahi ciumannya bersama Kyuhyun. Tatapan Siwon itu menyadarkan Changmin bahwa Kyuhyun bukan lagi miliknya. Tatapan itu menyadarkan Changmin betapa bodohnya dia telah melepas Kyuhyun dulu dari genggamannya. Tatapan itu membuat Changmin merasa kalah.

“Sudah aku bilang aku akan membuat perhitungan denganmu, sialan.” Gumam Siwon dari balik leher Kyuhyun.

“Apa?”

“Bukan apa-apa Kyu. Bukan apa-apa.”

.

.

.

Maret. Sebagian orang memulai hidupnya yang baru. Baik sekolah, kuliah, bekerja dan masih banyak lagi.

Sebuah permulaan untuk suatu hal yang akan menjadi bagian penting di hidup seseorang.

Dan di bulan inilah, Kyuhyun membuka lembaran baru dalam percintaannya. Benar-benar baru karena lelaki yang menjadi kekasihnya adalah lelaki yang sama sekali bukan tipe kesukaannya.

Lelaki itu memiliki tato, berambut pirang, senang memelihara rambut tipis di sekitar dagunya; lelaki yang suka seenaknya sendiri, terkadang kasar dalam berbicara, dan sangat menyebalkan dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Akan tetapi, lelaki menyebalkan itulah yang berani menggapai tingginya pagar hati yang dia bangun. Kekasihnya itu yang dengan kehangatannya mampu mencairkan dinding es yang menyelimuti hatinya. Pria yang sekarang sedang memetik gitar menyanyikan lagu yang dia buat untuknya saat mini concert beberapa hari yang lalu inilah yang mampu membuat Kyuhyun bisa mengalihkan dunianya dari masa lalu yang menyakitkan.

Ya, bulan ini Kyuhyun menjalin hubungan yang baru. Sebuah awal dari perjalanan cintanya.

Kyuhyun mendekati Siwon, meletakkan kedua pahanya di antara paha Siwon, dan mendudukkan bokongnya di pangkuan Siwon, membuat pria dengan lesung pipi itu menghentikan petikan gitarnya dan menjauhkan gitar tersebut. Siwon lalu merengkuh pinggang Kyuhyun, menjaga kekasih cantiknya itu agar tidak terjatuh dari sofa yang mereka duduki.

Kyuhyun sendiri memandang Siwon dengan pandangan menggoda. Bibir seksi Kyuhyun diolesi oleh saliva yang berasal dari lidahnya sebelum lidah itu menjilat bibir joker Siwon. Tangan Kyuhyun sendiri tidak menganggur. Salah satu tangan itu bebas menjelajah perut dan dada Siwon yang tertutupi oleh t-shirt hitamnya sedangkan satu tangannya lagi beraksi di wajah Siwon. Jemari tangan itu membelai pipi Siwon sebelum merambat ke belakang kepala Siwon dan meremat rambut belakang Siwon.

Siwon tersenyum lebar dengan sikap Kyuhyun yang berani menggodanya kini. Tak pernah terpikirkan jika Kyuhyun bisa seagresif ini jika Siwon memainkan musik khusus untuknya. Siwon jadi berpikir, mungkin dia harus sering-sering memainkan musik untuk Kyuhyun agar bisa melihat Kyuhyun yang sangat seksi ini.

Kyuhyun yang melihat senyum Siwon, ikut tersenyum sebelum dia menempelkan bibirnya di bibir Siwon, mulai dari sentuhan kecil sampai mengulum bibir atas Siwon sementara Siwon mengulum bibir bawah Kyuhyun. Keduanya bertukar saliva saat benda kecil tak bertulang milik keduanya saling bertarung satu sama lain yang akhirnya dimenangkan oleh Siwon. Baik Siwon dan Kyuhyun begitu terlarut dalam gairah mereka masing-masing sampai tidak mendengar pintu masuk rumah terbuka dan langkah kaki memasuki ruang keluarga sang pemilik rumah.

“Ehem! Kalau kalian ingin memakan wajah pasangan kalian, lakukan di apartemenmu Siwon. Ada anakku disini. Jangan merusak mata polosnya dengan kemesuman kalian berdua. For God sake, this is my house! Not some cheap love motel!” seru Sasuke begitu mendapati Siwon dan Kyuhyun lagi-lagi menggunakan rumahnya untuk bermesraan. Dia terus mengomel meski dengan suara yang tak terlalu keras berhubung Uchiha Menma, putranya dengan Naruto sudah tertidur lelap di bahunya, sambil menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua.

“Jangan digubris Siwon, Kyuhyun. Teme sedang bad mood karena dia tak bisa bercinta denganku beberapa hari ini. Menma rewel kalau otousannya dekat-dekat okaasannya. Lanjutkan saja tapi jangan keras-keras ya. Menma sudah tidur.” Ucap Naruto lebih tenang daripada Sasuke sebelum mengikuti sang suami ke kamar tidur mereka.

Siwon dan Kyuhyun melihat ke arah perginya Sasuke dan Naruto lalu saling berpandangan. Keduanya kemudian terkekeh bersama sebelum melanjutkan lagi kegiatan mereka yang terganggu oleh omelan Sasuke.

END