Tags

, , , , , ,

Someday We'll Know Rev

( 。・_・。)(。・_・。 )

Title : Someday We’ll Know 20

Pairing / Charas : Wonkyu, GTop, Eunhae, Yunjae, Kangteuk, Heechul

Genre : Romance, Angst, Family

Rating : PG

Disclaimer : All casts are belong to their self and God

Warning : Un-betaed a.k.a. Typos, GS, a little mention of drugs used, Several OC, a rather fast plot, OOC, AU

Summary : Where is happiness? Only you could answer that.

( 。・_・。)(。・_・。 )

Previous Chapter

“Oh ya, Siwon. Hampir noona lupa.” Sahut Jiyong dalam pelukan Siwon.

“Kenapa noona?” tanya Siwon tanpa melepaskan pelukannya.

“Hyungmu sempat bilang kepada noona kalau kau dan Kyuhyun tidak menyelesaikan masalah kalian dalam waktu tiga bulan, maka Hyunnie akan membawamu ke Inggris dan menjodohkanmu dengan wanita pilihannya. Titah sang raja Choi. Tidak ada bantahan dan penolakan atau dia akan mengikatmu dan membawamu paksa.”

“…”

“Selamat berjuang Wonnie.” Ucap Jiyong lalu meninggalkan Siwon seorang diri di balkon itu. Bisa dilihat bahwa Jiyong berusaha sekuat tenaga menahan tawanya kala dia melihat raut wajah horor dari Siwon. Tawa Jiyong tak terbendung lagi ketika dia mendengar teriakan penuh rasa ‘sayang’ memanggil nama Seunghyun dari balkon tempat Siwon berada.

“SEUNGHYUN HYUNG!!!”

.

.

.

Di ruang kerja Seunhyun sendiri, tampak sang raja Choi sedang menikmati tehnya dengan senyum jahil di wajahnya.

“Ah hidup ini begitu indah. Kau memang tidak pernah mengecewakanku, Siwonnie. Kehidupanmu begitu menarik untuk aku ganggu.”

( 。・_・。)(。・_・。 )

First Month

Donghae baru saja selesai merapikan berkas untuk rapat pertama sejak perjanjian kerjasama antara WK Agency dengan Choi Group rampung diselesaikan, sebelum mereka resmi mengadakan press conference untuk keperluan tersebut, ketika Kyuhyun masuk ke dalam ruang rapat dengan wajah yang pucat dan terlihat murung. Donghae menatap Kyuhyun yang berjalan lunglai menuju kursinya dan begitu wanita cantik itu duduk, dia hanya diam dan menatap kosong ke arah pintu masuk ruang rapat tersebut.

Donghae menghela nafas kemudian berjalan mendekati Kyuhyun dan mengambil tempat duduk di sebelah Kyuhyun. Wanita yang lebih tua dari Kyuhyun itu, membelai rambut Kyuhyun dengan lembut, membuat Kyuhyun menoleh.

“Ada apa Kyu?” tanya Donghae langsung. Kyuhyun menatap lekat asisten merangkap sahabatnya itu. Kyuhyun tersenyum miris sebelum menggelengkan kepalanya. Kyuhyun tak ingin Donghae mencemaskannya hanya karena Kyuhyun yang tak mampu menguasai perasaannya sendiri.

“Baby Kyu, kau itu tidak pandai berbohong. Aku tahu kau sedang ada masalah. Ceritakan kepadaku, mungkin aku bisa membantu. Atau paling tidak, kau akan lebih lega setelah berbagi denganku.” Saran Donghae berusaha membuat Kyuhyun terbuka akan masalahnya. Namun sekali lagi, hanya gelengan kepala yang didapat oleh Donghae dari Kyuhyun. Donghae menghela nafas panjang, tanda dia menyerah dengan kekeras kepalaan Kyuhyun. Sahabatnya itu jika sudah menentukan sikap, akan sulit untuk digoyahkan. Donghae hanya bisa menunggu sampai Kyuhyun merasa siap untuk bercerita.

“Heechul-ssi, saya sudah bilang bahwa saya tidak butuh tambahan sekretaris lagi. Hyukjae hyung sudah cukup. Tolong katakan kepada Seunghyun hyung kalau saya keberatan dengan perubahan mendadak ini.”

Suara tegas Siwon mengalihkan perhatian Donghae dan Kyuhyun. Keduanya langsung menatap ke arah suara Siwon tersebut dan mendapati Siwon berjalan menuju ke kursi pemimpin rapat bersama dengan seorang wanita cantik berambut merah kecoklatan. Wanita itu membawa sebuah notepad dan beberapa berkas yang jelas untuk rapat hari ini.

Wanita yang bernama lengkap Kim Heechul itu sebenarnya adalah sekretaris salah satu CEO dari perusahaan di bawah naungan Choi Group yang berada Jepang. Heechul juga adalah sahabat dekat istrinya, Jiyong. Entah alasan apa, Seunghyun meminta Heechul untuk kembali ke Korea dan bekerja sebagai sekretaris kedua untuk Siwon bersama dengan Hyukjae. Awalnya Heechul menolak karena dia sudah cukup betah dengan pekerjaannya di Jepang, akan tetapi karena Seunghyun sendiri yang meminta bantuannya, maka Heechul pun menerima. Meski dia sedikit harus menahan diri untuk tidak bertengkar dengan Hyukjae.

Baik Hyukjae maupun Heechul, keduanya benar-benar tidak bisa akur sejak pertama kali berkenalan. Pertengkaran demi pertengkaran akan selalu menemani kemana pun mereka berada di tempat yang sama. Seharusnya dengan alasan itu, Seunghyun tidak memilih Heechul sebagai partner Hyukjae dalam membantu Siwon tapi bukan Choi Seunghyun namanya jika tidak membuat sedikit pergolakan dan mengganggu orang lain. Justru karena ingin mengganggu keduanya, maka Seunghyun secara pribadi memilih dan meminta Heechul bekerja untuknya langsung.

Sosok pria yang sedang dibahas ini, Lee Hyukjae terlihat dengan pasrah mengikuti Siwon dan Heechul dari belakang. Hyukjae seperti orang yang tidak tahu harus melakukan apa dengan keadaan mendadak ini. Pria bermarga Lee itu hanya diam dan mengambil tempat di samping kanan Siwon sementara sang wanita masih berdiri sambil memandangi Siwon sebelum bibir berlipstik merah itu terbuka dan mengeluarkan suaranya.

“Maaf tuan muda, tapi perintah Choi sajangnim sangat jelas. Saya harus berada di sisi anda selama anda bekerja, membantu Hyukjae tentunya.”

“Aku tidak butuh bantuanmu cinderella sangar!”

Oh really? Tapi sepertinya tuan besar tidak sependapat denganmu monyet jelek!”

“Wanita bar-bar!”

“Pria bau kaki!”

“Kau…!”

“Sudah, sudah! Apa kalian berdua tidak malu dengan rekan kerja kita dari WK Agency? Bertengkar di sini! Jika kalian tidak bisa bersikap profesional, aku minta kalian keluar.”

DEG!

Baik Hyukjae maupun wanita yang dipanggil Heechul itu, tubuh keduanya langsung menegang dan keduanya juga meneguk ludah mereka sendiri. Jika mereka sampai keluar dari ruang rapat dan tidak mendampingi Siwon lalu hal itu diketahui dan pasti dikatahui oleh Seunghyun, maka katakan saja hidup mereka akan berakhir di tangan besi pemimpin Choi Group tersebut.

“Baik Siwon-ah/Saya mengerti tuan muda Siwon.” Sahut keduanya patuh dan melakukan genjatan senjata untuk sementara waktu ini. Hyukjae kembali dengan komputer jinjing yang dibawanya, mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan oleh Siwon, sementara Heechul masih tetap berdiri di belakang di sebelah kiri Siwon.

Siwon yang jengah dengan sikap Heechul, menoleh ke arahnya dan mengisyaratkan dirinya untuk mengambil tempat duduk di sebelah kirinya. Heechul tersenyum puas melihat isyarat dari Siwon. Itu berarti dia sudah diperbolehkan berada disamping Siwon. Yang berarti juga Siwon sudah tidak keberatan dengan posisinya sebagai sekretaris kedua. Ternyata saran dari Jiyong berguna juga.

“Chulie, kalau Siwon masih kukuh tidak mau menerimamu sebagai sekretarisnya, kau berdiri saja dibelakangnya terus. Jangan duduk ketika dia duduk dan terus menempel padanya layaknya bayangan. Anak itu terlalu baik hati membiarkan seorang wanita kelelahan berdiri hanya karena mengikuti perintah.”

Thank you Jiyong-ah. Batin Heechul berterima kasih kepada sahabatnya tersebut.

Heechul lalu menatap ke arah Siwon sebelum mengangguk patuh dan mengikuti perintah atasan barunya tersebut untuk mengambil tempat di samping kiri Siwon. Heechul kemudian melakukan hal yang sama seperti Hyukjae, mempersiapan bahan rapat.

Siwon menatap ke kedua sekretarisnya tersebut. Pria itu menghela nafas panjang. Sepertinya lagi-lagi Siwon tak bisa mengelak dari ulah jahil Seunghyun. Siwon menggelengkan kepala sejenak sebelum kembali menghela nafas lalu menatap lagi ke arah Hyukjae dan Heechul. Dirinya tersenyum kecil memperhatikan betapa seriusnya Hyukjae dan Heechul dalam bekerja.

Yah, mungkin kehadiran Heechul-ssi tidak buruk juga. Paling tidak aku memiliki bantuan cadangan dengan posisi baruku sekarang. Heechul-ssi sepertinya wanita hebat yang bisa aku andalkan seperti Hyukjae hyung. Kali ini kejahilan Seunghyun hyung tidak terlalu buruk. Batin Siwon masih tersenyum manis kepada Hyukjae dan Heechul.

CEO muda yang baru saja dilantik itu tidak menyadari bahwa sikapnya membuat sebuah hati merasa gundah gulana. Siwon terlalu fokus dengan rapat pertamanya sebagai pimpinan GD Corp yang diberi kuasa oleh Choi Group untuk berkerja sama dengan WK Agency, sampai tidak menyadari tatapan sedih namun sarat dengan rindu dan penantian dari Cho Kyuhyun.

“Selamat pagi semua. Terima kasih atas kehadiran dalam rapat perdana kerjasama antara WK Agency dan GD Corp yang berada di bawah naungan Choi Group. Kita akan membahas beberapa agenda seperti…”

Suara Hyukjae yang membuka rapat membuat Kyuhyun terhenyak. Dia berusaha menguasai dirinya sendiri karena menyadari ada yang lebih penting sekarang yaitu perusahaannya.

Kyuhyun mulai memperharikan setiap penjelasan yang keluar dari bibir Hyukjae dan beberapa dilengkapi oleh Heechul. Dari situasi itulah, Kyuhyun bisa melihat kecerdasan dan sikap profesional yang tinggi dari wanita yang sejak tiga hari lalu mulai mengikuti Siwon.

Kyuhyun terus memperhatikan Heechul sebelum iris coklatnya memandang Siwon yang tampak menyimak dan terkadang mengangguk, seperti menyetujui perkataan Heechul. Melihat kejadian itu membuat perasaan cemburu Kyuhyun kembali mencuat. Wanita cantik berpipi bulat nan putih mulus itu menggenggam penanya dengan sangat erat.

Ingin rasanya Kyuhyun menghampiri Heechul dan menariknya keluar dari ruangan rapat tersebut. Atau mungkin langsung menghajar wanita cantik berwajah judes itu karena sudah berani-beraninya mendekati Siwon. Kyuhyun seolah lupa dengan rasa sedihnya karena penolakan Siwon dan statusnya yang memang bukan siapa-siapa dari Siwon.

“…dan program-program tersebut yang diharapkan oleh GD Corp agar bisa segera direalisasikan oleh WK Agency. Untuk pengajuan anggaran dan bantuan di luar produksi, GD Corp sudah menyetujui proposal yang dibuat oleh WK Agency. Kami akan segera menindak lanjuti proposal tersebut dalam kurun waktu satu minggu ini. Sekian dan terima kasih.”

Kembali Kyuhyun tersentak dengan penyelesaian presentasi dari GD Corp. Kali ini bukan suara Hyukjae dan Heechul, melainkan suara Siwon yang bergema di ruang rapat yang cukup luas tersebut. Tampaknya Kyuhyun terlalu larut dengan rasa cemburunya sehingga tidak menyadari bahwa presentasi dari Siwon sudah selesai dan semua orang di ruang rapat tersebut sudah bertepuk tangan, terpukau dengan presentasi dari CEO baru GD Corp tersebut.

Dan tanpa terasa pula bahwa rapat perdana kerjasama antara kedua perusahaan tersebut telah usai, meninggalkan hanya Siwon, Hyukjae, Heechul, Donghae dan Kyuhyun yang masih berada di ruangan tersebut.

Hyukjae dan Donghae terlihat sibuk membereskan bahan-bahan materi dari perusahaan mereka sedangkan Siwon terlihat sedang berbicara dengan Heechul dengan serius, sehingga menumbuhkan lagi kecemburuan tingkat akut dari dalam diri Kyuhyun.

Kyuhyun ingin mendekati mereka berdua namun entah kenapa kakinya serasa terpaku di lantai. Dia hanya bisa menatap Siwon dan Heechul dengan perasaan was-was, kesal, dan sedih. Dia berharap Siwon mau sebentar saja menoleh ke arahnya agar dia bisa tahu bahwa kedekatannya dengan Heechul benar-benar menghancurkan perasaan Kyuhyun.

Sementara yang ditatap oleh Kyuhyun bukannya tidak menyadari pandangan darinya. Sang pria, Choi Siwon, seolah-olah menyibukan dirinya sendiri dengan jadwalnya dengan Heechul hanya karena ingin berusaha untuk tidak memperhatikan Kyuhyun. Siwon masih tidak tahu harus bagaimana menghadapi Kyuhyun setelah kejadian makan malam di apartemennya tiga hari yang lalu. Terlebih lagi dengan ultimatum dari Seunghyun yang meminta Kyuhyun untuk membuktikan dirinya layak menjalin cinta kembali dengan Siwon.

Siwon gerah dengan cara Seunghyun yang seenaknya sendiri itu. Namun Siwon tak mampu menolak karena jauh di lubuk hatinya yang terdalam, Siwon juga penasaran dengan bagaimana Kyuhyun mencoba meraih hatinya kembali. Siwon ingin tahu sampai dimana Kyuhyun masih mencintai dirinya dan berusaha untuk memilikinya lagi. Siwon benar-benar ingin tahu.

Karena…

Siwon sendiri tidak bisa menutupi lagi kalau dirinya masih sangat mencintai Kyuhyun. Ditambah dengan kenyataan wanita itu bukan lain milik orang lain.

Hanya saja, sedikit keegoisannya membuat Siwon seperti jual mahal kepada Kyuhyun. Katakan Siwon jahat, tapi Siwon ingin sesekali menjadi seseorang yang didambakan, seseorang yang dicari keberadaannya, seseorang yang dikejar cintanya.

“Tuan muda Siwon, jadwal anda besok setelah meninjau Whisper Foundation adalah bertemu dengan nyonya Choi untuk membahas pendirian pabrik pakaian untuk clothing line milik nyonya Choi dan setelah itu, anda ada jadwal makan malam dengan tuan Hangeng untuk membahas prospek kerjasama memperluas jaringan WK Agency ke Cina.” sahut Heechul menyadarkan Siwon dari lamunannya. Siwon terdiam sesaat dan mengedipkan matanya beberapa kali sebelum mengangguk.

“Ada lagi?” tanya Siwon singkat.

“Tidak ada tuan muda. Jadwal anda kosong hari ini. Anda diminta tuan besar untuk menyusulnya ke Choi Sport Club. Beliau menanti anda untuk bermain tenis.”

“Mana bisa begitu Heechul-ssi? Aku banyak pekerjaan. Aku akan segera kembali ke kantor.”

“Tidak bisa Wonnie! Perintah langsung dari big boss. Kalau melanggar, nyawa kami taruhannya.” Cegah Hyukjae kala Siwon baru saja akan melangkah keluar dari ruangan tersebut. Dia sudah membereskan barang-barangnya dan barang-barang Siwon ketika dia mendengar Siwon ingin kembali ke kantor padahal Seunghyun jelas memerintahkan untuk mengosong jadwal Siwon agar Seunghyun bisa main dengan Siwon.

“Hyung! Aku ini memiliki tanggung jawab yang besar sekarang dan aku…”

Kring…

Ucapan Siwon terputus ketika ponselnya berbunyi. Pria itu melihat caller ID sang penelepon dan mendengus kesal ketika nama Lovely Appa terpampang di layar ponselnya.

“Kapan hyung gila itu mengganti namanya di ponselku?” gerutu Siwon yang tak suka dengan nama kontak Seunghyun di ponselnya.

“Yoboseyo!”

“Aish… Galak sekali anakku yang tampan ini.”

“Hyung! Really? GOD!!

Chill baby brother, chill… I’m just joking.”

Not funny.”

Oh yes it is.”

“Lalu ada apa hyung meneleponku?”

“Kau. Ke Sport Club. Sekarang.” dan,

Tuutt…

Sambungan telepon itu mati begitu saja.

Siwon hanya mampu menatap layar ponsel pintarnya, termangu karena tingkah seenaknya dari Seunghyun. Siwon berdecak kesal sebelum tanpa peringatan berjalan cepat meninggalkan ruang rapat sambil menekan tombol di ponselnya lalu mengarahkan ponsel tersebut ke telinga kanannya.

“Yoboseyo Kim ahjussi.”

“…”

“Ahjussi, jemput aku di lobby sekarang ya.”

“…”

“Huh? Ahjussi sudah sejak tadi ada di lobby?”

“…”

“AISH!! DASAR HYUNG GILA!!” teriaknya kencang membahana di koridor lantai paling atas dari gedung WK Agency tersebut.

Siwon benar-benar kesal sampai dia melupakan kehadiran Heechul dan Hyukjae yang bersusah payah mengikuti tuan muda mereka serta Kyuhyun dan Donghae yang memandang heran dengan situasi yang terjadi. Mereka berdua hanya melihat ketiga orang tersebut menghilang di balik pintu ruang rapat tanpa bisa mengatakan atau menyapa mereka.

Disaat kebingungan itulah ponsel pintar Kyuhyun bordering.

Kyuhyun melihat caller ID yang tidak dia kenal sebelumnya. Sejenak Kyuhyun ragu untuk mengangkat telepon itu namun isyarat dari Donghae membuatnya menekan tombol hijau dan mengarahkan ponselnya ke telinga kanannya.

“Yoboseyo.”

“Yoboseyo, Kyunnie…” sapa seseorang di seberang saluran telepon tersebut. Kyuhyun mengerutkan kedua alisnya menjadi satu, tidak mengenal suara yang sedang mengajaknya bicara ini.

“Siapa ini?” tanya Kyuhyun langsung.

“Ya ampun. Kau tidak kenal suara calon kakak iparmu sendiri? Ck, ck… Itu bisa berakibat buruk Kyunnie. Kau akan memberi kesan yang buruk sebagai calon adik ipar terutama jika kakak ipar yang sedang bicara denganmu sekarang memiliki pengaruh luar biasa untuk keputusan adiknya.” Ucap orang itu dengan nada penuh percaya diri dan jika boleh dikatakan, sedikit mengejek Kyuhyun.

Kyuhyun kini tahu siapa yang sedang menghubunginya tersebut. Orang itu tak lain dan tak bukan,

“Seunghyun-ssi.”

“Ping-pong!” mendengar nada bicara Seunghyun yang sering mengganggunya itu membuat Kyuhyun ingin sesekali membalas Seunghyun dengan perlakuan yang sama. Hanya saja, Kyuhyun ingat posisinya sekarang bukan di pihak yang diuntungkan. Kyuhyun masih perlu untuk membuktikan kepada Seunghyun dan Siwon bahwa cintanya masih sama seperti dulu kepada Siwon, bahwa dia berhak menggapai hati Siwon kembali.

Berusaha menenangkan diri, Kyuhyun kembali bertanya maksud Seunghyun menghubungi dirinya.

“Kenapa anda menghubungi saya?”

“Aduh, aduh… Kenapa kau dan Siwon sama saja sih? Ketus sekali. Aku hanya ingin mengundangmu bermain tenis di Sport Clubku.” Cibir Seunghyun membuat urat di pelipis Kyuhyun semakin kentara terlihat. Wanita satu itu mengepalkan tangannya agar dia tidak kelepasan dengan Seunghyun.

“Saya senang sekali dengan undangan anda Seunghyun-ssi, tapi saya harus…”

“Kau. Ke Sport Club. Sekarang.” potong Seunghyun dengan kata-kata yang sama dengan yang diucapkan tadi kepada Siwon, tidak menerima penolakan dari Kyuhyun. Hal itu dan,

Tuutt…

Sambungan telepon yang langsung di putus sepihak oleh Seunghyun.

What the…!” Kyuhyun benar-benar speechless dengan sikap Seunghyun. Pria nomor satu di Choi Group, perusahaan terbesar di Korea Selatan saat ini, bisa begitu mudah mempermainkan orang lain sesuka hatinya.

Kyuhyun ingin sekali membanting ponselnya untuk meluapkan kekesalannya. Beruntung, benda tidak bersalah itu bisa selamat karena suara lembut Donghae yang memanggil namanya dengan perlahan.

“Kyu.”

“Apa eonnie?”

“Tadi resepsionis menghubungiku saat kau sedang online. Dia bilang ada mobil mewah menunggumu dilobby.” Kyuhyun menoleh ke arah Donghae dengan raut wajah setengah heran namun setengah curiga.

“Mobil mewah?” tanyanya memastikan. Donghae mengangguk pelan sebagai jawaban. Kyuhyun terdiam sesaat sebelum menghela nafas panjang dan berkata,

“Biarkan saja.”

“Biarkan saja? Tapi Kyu, mobil itu berhenti di tengah-tengah sehingga menghalangi mobil lainnya yang ingin melintas.” Ucap Donghae terperangah dengan sikap tak acuh dari Kyuhyun. Biasanya wanita manis itu akan berusaha mengatasi masalah yang terjadi di kantor ini, meski melalui tangan orang lain.

“Lalu? Minta saja kepada supirnya untuk memindahkan mobil itu eonnie.” Sanggah Kyuhyun sambil mengambil tabletnya dan berjalan ke pintu keluar. Donghae semakin tercenggang dengan sikap Kyuhyun akan tetapi dengan cepat wanita penyuka ikan itu mengejar Kyuhyun.

“Kyuhyun.” Panggilnya lagi dan mencekal lengan Kyuhyun ketika mereka tiba di lift agar dia berhenti berjalan.

“Apalagi eonnie.”

“Kita bisa saja mengikuti idemu tadi tapi masalahnya tidak ada yang berani karena supir itu memakai logo perusahaan Choi Group Kyu. Ditambah ada empat orang yang seperti bodyguard di bawah. Sepertinya karyawan dilantai bawah ketakutan Kyu.” Jelas Donghae membuat Kyuhyun menjatuhkan rahangnya saking terperanjat dengan ulah yang dia yakini berasal dari Seunghyun. Pria itu sampai bertindak sejauh ini.

“Aish!! Wonnie! Kenapa kau harus berkenalan dengan orang gila itu sih?” jerit Kyuhyun melampiaskan kekesalan dan kekalahannya terhadap Seunghyun.

.

.

.

Canggung.

Kata itu yang tepat menggambarkan situasi antara Kyuhyun dan Siwon.

Mulai dari pertemuan mereka di lapangan tenis Sport Club, Seunghyun yang memaksa mereka untuk menjadi double partner melawannya dan Jiyong, sampai sekarang, saat Kyuhyun diminta atau lebih tepatnya diperintahkan oleh sang maha raja Choi Seunghyun untuk menemani dan merawat Siwon karena kakinya terkilir saat bermain tadi.

Lalu mengapa canggung?

Tentu saja canggung karena keduanya memiliki agenda masing-masing. Siwon yang ingin menjaga jarak dengan Kyuhyun karena belum siap menghadapi rasa malunya dan keegoisannya untuk bersikap jual mahal kepada Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun, wanita itu ingin sekali terus berdekatan dengan Siwon agar memiliki kesempatan mencurahkan semua perasaan cinta dan rindunya dan menjelaskan semua kesalah pahaman mereka. Hanya saja sikap antipati Siwon terhadapnya membuat Kyuhyun kesulitan untuk memulai sebuah pembicaraan.

“Um… Siwonnie… A-apa ka-kakimu masih sakit?” tanya Kyuhyun mencoba sekali lagi mencairkan suasana canggung mereka saat ini.

“Hm.” Jawab Siwon singkat.

“Perlu aku kompres lagi?” tanya Kyuhyun lagi namun hanya gelengan kepala yang diterima Kyuhyun sebagai jawaban dari Siwon. Kyuhyun menghela nafas dan menatap sedih ke arah Siwon.

Dalam hatinya, mengapa hati Siwon begitu sulit diraih? Apakah karena situasi mereka yang telah berbalik? Apa karena Siwon masih marah kepadanya? Apa Siwon tidak lagi mempercayai bahwa Kyuhyun masih sangat mencintai Siwon?

Mata Kyuhyun berkaca-kaca kala dia mengingat apa yang sudah pernah dia perbuat kepada Siwon. Seharusnya dia tak perlu menanyakan lagi perihal mengapa ada lingkaran es menutupi hati Siwon. Seharusnya semua jelas dimatanya.

Sebulir airmata turun dan langsung dihapus oleh Kyuhyun.

Tidak. Dia tidak boleh terlihat lemah dihadapan Siwon. Kyuhyun tidak mau Siwon iba kepadanya. Kyuhyun harus bisa kuat, sekuat Siwon ketika menghadapi keegoisan dirinya. Dia harus bisa tegar, setegar Siwon ketika dikhianati oleh semua orang yang dia percayai, termasuk Kyuhyun sendiri.

Kyuhyun sudah berjanji bahwa kali ini dia yang akan mengejar Siwon dan tidak akan menyerah untuk mendapatkan kesempatan bisa bersama Siwon lagi. Dan jika takdir dan keinginan Tuhan berkata lain, maka paling tidak Kyuhyun harus mendapatkan kepercayaan Siwon lagi. Kyuhyun akan puas jika bisa di sisi Siwon meski bukan sebagai pendampingnya. Kyuhyun akan bahagia jika Siwon bahagia.

Dengan keyakinan itu, Kyuhyun memasang senyum paling cantiknya. Kemudian tanpa menunggu persetujuan dari Siwon, Kyuhyun berjongkok di dekat kaki Siwon yang memang masih terlihat bengkak dan sedikit lebam, lalu mengkompresnya kembali.

Siwon sedikit terkejut dengan tindakan tiba-tiba Kyuhyun dan bermaksud melepaskan diri namun melihat senyum tulus Kyuhyun dan ketelaten Kyuhyun merawatnya membuat Siwon menghentikan niatnya sendiri. Wajah tampan itu justru semakin memandang Kyuhyun dengan seksama dan sesekali tersenyum ketika menyaksikan betapa seriusnya Kyuhyun meraba dan memijit sedikit pergelangan kakinya, berusaha mengurangi rasa sakit di kakinya yang terkilir.

Terlarut dalam suasana yang berubah dari canggung menjadi hangat itulah, tanpa sadar Siwon mengarahkan tangannya ke arah rambut Kyuhyun, menyematkan beberapa helai rambut Kyuhyun yang keluar ke telinga wanita berpipi bulat itu.

Sikap Siwon tadi membuat Kyuhyun menengadahkan kepalanya dan menatap Siwon langsung ke kedua bola matanya.

Hitam bertemu dengan coklat.

Pandangan yang hanya mereka berdua saja yang mengerti artinya.

Terus seperti itu…

Sampai,

“Kau semakin cantik Kyu.” Puji Siwon dengan senyum manis berlesung pipi andalannya tersebut dan dibalas dengan,

“Kau pun semakin tampan Wonnie.” pujian yang sama dari Kyuhyun.

Keduanya sama-sama memperlihatkan senyum mereka sampai akhirnya keduanya tertawa bersama. Seolah melupakan kecanggungannya mereka. Tatapan keduanya tak lepas dari wajah dan gerak gerik pasangan masing-masing.

Sepertinya secercah harapan telah muncul baik untuk Kyuhyun maupun Siwon.

.

.

.

“Bukannya kau sedang menguji Kyuhyun, yeobo?”

“Memang.”

“Lalu kenapa kau membantunya mendekati Siwonnie kita?”

“Karena aku tahu dia yang bisa membahagiakan Wonnie.”

“Yeobo…”

“Ayo. Kita tinggalkan mereka berdua dulu.”

“Sebentar yeobo. Jika memang kau bermaksud membantu Kyuhyun, mengapa kau memberinya waktu tiga bulan dan menempatkan Heechul di sisi Siwon. Wanita secantik dan seseksi Heechul itu bisa membuat Kyuhyun salah paham dan mungkin membuatnya merasa minder dan mundur dari perjuangannya mendapatkan Siwonnie.”

“Jika dia melakukan itu, berarti dia bukan jodoh Siwonnie. Tapi aku yakin Kyuhyun justru akan terpacu dengan kehadiran Heechul. Lalu masalah tiga bulan itu sayang, yah… Katakan saja itu untuk motivasi Kyuhyun.”

“Kau tidak…”

You know me so well dear.”

Too well, I’m afraid.”

“Ahahaha… Sudahlah. Kita pergi sekarang. Biar Siwon yang mengantar Kyuhyun. Sebastian.”

“Saya tuan.”

“Siapkan satu mobil untuk Siwon, satu mobil untuk monyet kuning dan ikan manis itu, lalu satu lagi untuk menjemput Hangeng. Suruh Heechul yang pergi menjemputnya.”

“Baik tuan.”

“Kau benar-benar merencanakan semuanya dengan matang yeobo.”

“Tentu Jiyongieku tersayang. Aku selalu merencanakan yang terbaik untuk orang terkasihku. Kita pulang sekarang ratuku?”

“Setelah anda, rajaku yang tampan.”

.

.

.

First month, end with a sincere smile and a light gesture. Is it hope rekindled? Let’s hope so.

TBC

( 。・_・。)(。・_・。 )

n4oK0’s notes : Wkwkwk… Apa ini?? Semakin gaje yak… Oh well, Nao hanya lagi pengen ngeliat Siwonnie dan Baby Kyu cepat bersatu. Dan karena Nao suka interaksi antara Siwonnie ama abang TOP, makanya abang TOP yang bakalan bantuin mereka berdua.

Untuk istilah Corp and Group, aslinya sih mirip. Namun demi cerita ini anggap aja Group itu lebih tinggi kekuasaannya yah… Nao salah di awal soalnya >_<

Mudah2an masih ada amazing readers yang nungguin ini FF (meski lama2 Nao sendiri bingung ama ceritanya #curcol).

Keep Calm and Ship Wonkyu, Yunjae and Krisho 😀

Sankyu and Peace All

^^n4oK0^^