Tags

,

Title : Untitled

Pairing : WonKyu, of course

Disclaimer : All casts are belong to their self and God

Inspired : My own frustation and laziness at the office

Warning : Un-betaed a.k.a. Typos, GS, AU, OOC, Sad or Happy Ending? It’s up to my amazing readers.

( 。・_・。)(。・_・。 )

Dia tertawa.

Begitu indah, begitu cantik.

Dan pemandangan seperti ini yang ingin aku lihat darinya. Bukan wajah murung bahkan wajah yang berlinang airmata karena orang itu.

Karena pemuda sialan yang sungguh kejam telah menyakiti hati malaikatnya.

Mengapa?

Mengapa dia terus mencintai pemuda itu?

Mengapa dia sanggup terus bersamanya padahal yang dia dapat hanyalah penderitaan dan sakit hati yang mendalam?

Mengapa?

Mengapa?

Seberapa keras aku berteriak dalam kepalaku, mempertanyakan keputusannya, tetap saja aku tidak bisa menemukan jawabannya.

Hanya dia yang bisa menjawabnya.

Hanya dia yang mengerti apa yang ada dalam hatinya.

Hanya dia.

Walau…

Walau aku mengerti sakitnya cinta yang tidak berbalas.

Karena aku…

Karena aku mencintainya. Terus mencintainya.

Dulu.

Sekarang.

Nanti.

Sampai aku menghembuskan nafasku yang terakhir.

Bahkan jika Tuhan mengizinkan, jiwaku akan terus mencintainya.

Sampai kapan pun.

Sampai aku menghilang sepenuhnya.

.

.

.

“Wajahmu kenapa?”

“A-ah! I-ini… A-aku… Aku… J-jatuh! Y-ya… Aku jatuh.”

“Kau bohong. Kau selalu berbohong.”

“Huh? T-tidak! Aku tidak berbohong! Aku sungguh-sungguh jatuh Wonnie!”

“Kau berbohong Kyu. Aku tahu lebam itu bukan karena jatuh. Dia memukulmu lagi bukan? Mengaku saja!”

“Dan membiarkan kau memukulinya lagi seperti dua minggu lalu? Aku rasa tidak Wonnie.”

“Heh! Lalu kau mau aku bagaimana, hah? Diam saja melihat sahabatku dianiyaya oleh laki-laki bajingan seperti dia? Memanglingkan wajahku ketika orang yang aku sayangi menerima perlakuan kurang ajar dari lelaki itu dan teman-teman keparatnya? Begitukah Cho Kyuhyun?”

“Ya! Aku ingin kau tidak mempedulikan aku lagi! Berpalinglah Wonnie! Aku tidak mau kau ikut terluka karena aku! Aku tidak mau!”

“Aku sudah terluka Kyu. Aku sudah sangat terluka.”

.

.

.

“Lepaskan dia.”

“…”

“Aku mohon… Aku mohon, lepaskan Kyuhyun…”

“…”

“Aku akan melakukan apapun yang kau mau. Apapun.”

“…”

“Dan kau berjanji akan melepasnya?”

“…”

“Aku pegang ucapanmu. Jangan langgar janjimu.”

“…”

“Aku pergi.”

.

.

.

Karena aku mencintainya. Terus mencintainya.

Dulu.

Sekarang.

Nanti.

Sampai aku menghembuskan nafasku yang terakhir.

Bahkan jika Tuhan mengizinkan, jiwaku akan terus mencintainya.

Sampai kapan pun.

Sampai aku menghilang sepenuhnya.

.

.

.

“Awas!!”

“Aku mencintaimu Kyu. Selalu.”

“TIDAK!!! SIWON!!!”

.

.

.

Pandangan lelaki itu mengarah lurus ke depan, ke hamparan lautan biru yang menenangkan. Wajahnya tersenyum penuh arti. Dia menikmati ketenangan yang dia rasakan saat ini dan berandai-andai jika situasi ini akan terus seperti sekarang.

Ya, terus seperti sekarang.

END

( 。・_・。)(。・_・。 )

n4oK0’s notes : Ini adalah FF disaat Nao magabut di kantor. Bored. Too bored.

Dan hasilnya… Absurd… Aslinya ide FF ini masih panjang di otak Nao, tapi WP Nao lama hiatus dari kunjungan amazing readers, makanya Nao sengaja pendekin (too short actually).

Nah, kali ini Nao mohon dengan sangat komentarnya. Sekedar menumbuhkan semangat Nao (jarang-jarang kan Nao minta komen).

Gomen untuk typos dan kegajean FF ini ya. Amazing readers pasti udah kenal Nao lah.

Keep Calm and Ship Wonkyu, Yunjae, and Krisho 😀

Sankyu and Peace all

^^n4oK0^^