Tags

, , , , , , , ,

Exceptional Poster

( 。・_・。)人(。・_・。 )

Title : Exceptional 4

Pairing/Charas : Siwon, Kyuhyun, Kangteuk, Yunjae, Yesung, Krisho

Genre : Family, Romance, Angst, Drama

Disclaimer : All casts are belong to their self and God, Poster by the lovely and talented @SuciiCho

Warning : Un-betaed a.k.a. Typos everywhere, GS, AU, OOC, Rated M for language

( 。・_・。)(。・_・。 )

Previous Chapter

“Maaf Kangin-ssi, tapi sebaiknya kami tidak jadi menerima pekerjaan ini.” Ucapan tegas Kris tadi membuat Yunho, Leeteuk dan Kangin menoleh ke arah Kris.

“Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi atau seperti apa hubungan anda dengan Siwon hyung, tapi sebagai pimpinan saya harus menjaga bawahan saya. Dan dari yang saya lihat, keluarga anda sudah membuat Siwon hyung merasa tidak nyaman. Jadi mohon maaf sekali lagi. Kami terpaksa menolak pekerjaan ini. Segala kerugian yang ada karena masalah ini, biarkan kami yang menanggungnya.” Lanjut Kris lagi lalu berjalan ke arah Siwon. Kris memegang tangan Siwon agar Siwon menatapnya.

“Kita pergi hyung.” ajak Kris dan tanpa basa basi menarik Siwon meninggalkan ruangan tersebut. Suho pun mengikuti keduanya meski dia sempat membungkuk kepada Kangin, Leeteuk dan Yunho. Akan tetapi sebelum Kris sampai di pintu ruangan tersebut, langkah terhenti karena seruan Yunho.

“Kris-ssi.” Kris pun berhenti dan berbalik menghadapi Yunho yang berjalan ke arahnya. Setelah Yunho sampai di hadapan Kris, pria itu langsung menyentakkan tangan Kris dari lengan Siwon. Yunho memandang tajam kepada Kris yang seperti biasanya tak mudah gentar hanya karena tatapan seperti yang diberikan oleh Yunho. Yang ada, Kris membalas tatapan Yunho sama dinginnya.

“Kau boleh atasan Siwon tapi aku adalah kakak kandungnya.”

( 。・_・。)(。・_・。 )

“Kau boleh atasan Siwon tapi aku adalah kakak kandungnya.” Pernyataan Yunho tadi sontak saja membuat Kris membelalakan matanya, terkejut dengan pengakuan Yunho tadi. Tak hanya Kris seorang diri, Suho pun merasa demikian. Gadis manis itu membaca gerakan bibir Yunho dan dia sama terkejutnya dengan Kris. Tanpa bas-basi lagi, Suho langsung menghampiri Siwon dan menanyakan kebenaran atas ucapan Yunho. Suho benar-benar polos karena langsung bertindak demikian. Dia terpicu rasa ingin tahunya sehingga tak memikirkan apakah pertanyaannya akan membebani Siwon atau tidak.

“Oppa! Apa benar kau adik Jung Yunho-ssi? Lalu kenapa marga kalian berbeda? Ah! Apa ayah kalian berbeda? Tapi Yesung ahjussi belum pernah menikah bukan? Lalu bagaimana kalian bisa bersaudara? Apa…”

“Suho. Aku tidak bisa menjawabnya jika ka uterus bertanya tanpa jeda seperti itu.” Siwon mengatakan hal itu setelah dia memberhentikan gerakan tangan Suho yang tak habis-habisnya menanyakan perihal hubungannya dengan Yunho. Siwon yang terpaku karena kaget dengan pengakuan Yunho tadi sedikit mencair karena gangguan dari Suho. Pertanyaan bertubi-tubi dari Suho membuatnya sedikit teralihkan dari keterkejutannya.

Yakin Suho telah lebih tenang dan mau memperhatikannya, Siwon menghela nafas terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Suho. Siwon juga sempat memandang ke arah Kris yang juga terlihat menuntut jawaban dari Siwon. Siwon memandang kedua orang itu dengan tatapan sendu sekaligus tersirat penyesalan. Siwon tidak mengira bahwa dia harus memberitahu Suho dan Kris tentang masa lalu yang ingin dia simpan seumur hidupnya. Sungguh, dia tidak mengerti mengapa semuanya menjadi berantakan seperti ini. Mengapa Yunho bisa begitu lugas mengatakan hal itu kepada Kris.

Siwon hanya menginginkan hari ini berlalu seperti biasanya saat dia bekerja dengan klien lain. Namun seharusnya Siwon tahu bahwa jika sudah berhadapan dengan keluarga Jung maka mustahil tidak akan terjadi sesuatu. Ditambah dia sendiri memiliki masa lalu dengan keluarga kandungnya itu. Masa lalu yang harus dia bagi dengan Kris dan Suho.

“Hyung.” panggil Kris sambil memegang lengan Siwon. Kris masih menunggu kepastian dari Siwon. Dia tidak marah, kaget tapi tidak marah. Kris hanya ingin mengetahui apa gerangan hubungan antara Siwon dan keluarga yang menurutnya seenaknya ini dan alasan Siwon menutupi kebenaran ini darinya.

“Jawab dengan jujur apakah yang dikatakan oleh Yunho-ssi itu adalah benar?” tanya Kris dengan gerakan tangan. Dia sengaja tidak bersuara karena dia tidak ingin pembicaraannya di ganggu oleh Yunho. Kris sadar Yunho masih berada di dekatnya, menunggu reaksi dari Siwon atas penyataan yang mengejutkan tadi.

Siwon sendiri diam sesaat sebelum dia menjawab pertanyaan Kris dengan anggukkan. Siwon tahu percuma dia menutupi kenyataan yang ada. Siwon sudah siap jika Kris marah kepadanya dan dia siap jika Kris memutuskan untuk memecatnya karena tidak berterus terang mengenai identitas sebenarnya. Siwon sudah siap untuk itu semua namun Siwon tidak siap ketika Kris hanya menepuk bahunya beberapa kali sebelum kembali bertanya seakan kebenaran yang dia utarakan bukan sesuatu yang perlu diributkan.

“Kenapa kau tidak mengatakan kepadaku sejak awal hyung?” tanya Kris lagi.

“Karena aku tidak pernah merasa menjadi bagian dari keluarga ini Kris. Kau bisa bilang kalau aku adalah apel busuk di keluarga yang sempurna ini.” Siwon berkata dengan memaksakan senyumannya. Dia kembali mengingat bagaimana dulu orang tua kandung dan kakaknya sendiri memperlakukannya. Sedangkan Kris, matanya kian membulat mendengar perkataan Siwon. Kris mempunyai satu dugaan lain berdasarkan hal itu dan dia butuh kepastian.

“Apa mereka membuangmu hyung?” tanya Kris lagi dan kali ini Kris mengatakannya dengan keras. Dia ingin tahu bagaimana reaksi keluarga ini dan melihat Kangin, Leeteuk dan Yunho tersentak lalu menundukkan kepala mereka, tanpa jawaban dari Siwon pun Kris sudah tahu jawabannya.

Namun pria berdarah campuran itu menunggu jawaban dari Siwon yang terlihat ragu untuk mengungkapkannya. Kris paham, jika memang Siwon dibuang maka masa lalu pahit itu pasti melukai hatinya terlalu dalam.

“Mereka tidak membuangku Kris. Sudah aku katakan bukan bahwa aku tidak pernah menjadi bagian dari keluarga mereka. Jadi aku tidak pernah terbuang. Mereka justru memberikan aku seseorang yang sangat berharga untukku. Yesung appa adalah keluargaku sekarang. Kalian keluargaku sekarang.” Jawab Siwon. Kris mengangguk-angguk, mengerti maksud perkataan Siwon. Kris lalu menatap lagi ke arah Yunho dan tanpa peringatan sama sekali, Kris meninju wajah Yunho tepat dipipi dan rahangnya.

Semua kembali terkejut dengan perbuatan Kris yang sedikit anarkis. Tapi siapa yang bisa menyalahkannya. Kris adalah orang yang paling mengerti seperti apa penderitaan Siwon meski dia baru mendengarnya saat ini. Kris tahu karena Suho pernah mengalami rasanya dibuang oleh orang lain. Bedanya Suho diasingkan oleh teman-temannya dulu dan keluarga mendiang ayahnya yang tidak setuju dengan pernikahan ayah dan ibunya. Bedanya lagi, saat itu Suho sudah memiliki Kris dan ibundanya sehingga Suho mampu bertahan. Sedangkan Siwon, dia hanya memiliki Yesung. Ditambah lagi Kris tahu bahwa Siwon pasti dianggap telah mati karena Kris sama sekali tidak pernah mendengar keluarga Jung membeberkan bahwa mereka mempunyai putra selain Yunho.

Kris menatap Yunho yang terduduk di lantai karena pukulannya. Kris memandang pria berbibir hati itu dengan tatapan tajam sebelum memperhatikan Siwon yang rahangnya terbuka lebar karena perbuatan Kris. Melihat betapa terkejutnya Siwon, Kris semakin melebarkan senyumnya dia juga terkikik geli. Tidak ada kekhawatiran sama sekali apabila Yunho marah dan menuntut Kris karena perbuatan tidak menyenangkan.

“Apa kau puas hyung?” tanya Kris yang membuat Siwon semakin bingung. Dia tidak mengerti maksud pertanyaan Kris.

“Apa sekarang kau puas karena melihat dia tersungkur disana? Gila! Rahangnya kuat juga. Tanganku jadi sakit.” Ujar Kris lagi. Membutuhkan waktu beberapa menit sampai Siwon paham dengan pertanyaan Kris tadi. Ternyata Kris ingin membalas keluarga Jung untuk Siwon walau caranya sedikit kasar. Siwon tersenyum kepada Kris. Dadanya merasa hangat karena terharu Kris selalu membelanya. Siwon berpikir, budi baik apa di kehidupannya yang lalu sehingga dia bisa bertemu orang sebaik Kris.

Siwon mengangguk pelan sebagai tanda dia sudah puas. Meski Siwon tak pernah berpikir satu kali pun untuk memukul kakaknya sendiri tapi demi Kris, Siwon akan menyetujui apapun yang dia lakukan. Siwon menggelengkan kepalanya lalu meminta Suho untuk menangani Kris selagi dia menghadapi Yunho dan kedua orang tuanya. Perbuatan Kris tadi membuat Siwon merasa lebih berani untuk bisa berhadapan dengan keluarganya yang dulu meninggalkannya. Dia pun harus konsekuen dengan dirinya sendiri yang telah berjanji akan lebig kuat dan tegar serta tidak terpengaruh lagi dengan mereka. Meski sulit daripada yang dibayangkan, namun Siwon harus mencobanya dari sekarang atau dia akan selamanya terbelenggu masa lalu yang menyakitkan itu.

Siwon membantu Yunho untuk berdiri. Dia pun memberikan sapu tangannya kepada Yunho agar kakaknya itu bisa menghapus jejak darah di sudut pipinya karena goresan cincin Kris saat dia memukulnya tadi. Siwon menampakkan senyum tulus yang selalu dia berikan sejak dulu kepada keluarganya ini walau kali ini senyum itu tidak sesedih dulu.

Siwon menatap mereka satu per satu. Siwon tidak akan memungkiri jika dia masih menyayangi keluarganya tersebut, masih merindukan mereka, masih berharap mereka pun akan membalas rasa sayang itu. Namun Siwon juga tahu, bahwa hal itu mustahil karena meskipun mereka bisa menerima dirinya jika melihat bagaimana tadi Leeteuk memeluknya dengan erat, Siwon tidak yakin Siwon bisa melupakan begitu saja apa yang sudah terjadi selama 14 tahun hidupnya. Tidak, dia tidak dendam hanya saja masa lalu itu masih terus membayangi dan Siwon masih membutuhkan waktu. Tapi satu kata yang bisa Siwon utarakan sekarang dengan apa yang sudah terjadi, Leeteuk memeluknya dan Yunho dengan gamblang mengakuinya sebagai adik, yaitu,

“Terima kasih.” Sahut Siwon meski tak ada suara yang keluar dari bibirnya dan juga meski keluarga Jung tidak tahu arti gerakan tangannya.

“Terima kasih karena kalian, aku ada di dunia ini.” Lanjut Siwon lagi. Dia berhenti sejenak mencoba melihat reaksi ketiganya tapi ketika Kangin, Leeteuk dan Yunho hanya diam, tak mengerti satu pun gerakan isyarat Siwon, dia melanjutkan lagi perkataannya.

“Terima kasih karena kalian telah menjadi keluarga yang menyayangiku meski hanya selama 4 tahun di awal hidupku. Terima kasih karena kalian masih mau melihatku saat ini meski kalian sudah bersusah payah agar aku tidak hadir lagi dalam kehidupan kalian. Tapi jangan cemas. Aku mengumpulkan keberanianku datang ke rumah ini lagi bukan hanya karena pekerjaanku tapi karena aku ingin mengakhiri semuanya. Aku ingin mengakhiri hubungan kita karena aku sudah memiliki keluarga baru. Keluarga baru yang menerimaku apa adanya. Keluarga yang mencintaiku dengan tulus. Keluarga tercintaku.”

Kris dan Suho memandangi Siwon sebelum mereka saling pandang satu sama lain. Seulas senyum kebanggaan dan kekaguman menghiasi wajah mereka berdua. Belum lagi rasa haru dan senang karena Siwon menganggap mereka adalah keluarganya. Kris dan Suho begitu bangga dan kagum dengan sikap Siwon yang tidak pernah mendendam terhadap keluarganya. Terlebih lagi Kris. Pria itu belum pernah melihat orang sekuat dan setegar Siwon.

Bagaimana bisa Siwon masih mengucapkan terima kasih kepada orang-orang ini. Hanya orang dengan kekuatan hati yang mampu berbuat demikian dan Kris akan memastikan bahwa keluarga Jung paham akan hal itu. Kris akan memastikan bahwa mereka menyesal karena sudah mensia-siakan seseorang yang begitu mengagumkan. Kris akan memastikan keinginan Siwon untuk memutuskan hubungan apapun dengan keluarga Jung terwujud.

“Siwon hyung mengucapkan terima kasih kepada kalian. Walau aku tidak tahu mengapa dia berbuat demikian untuk orang seperti kalian, tapi untuk menghormatinya aku akan menutup mataku dengan masalah ini. Oh, satu lagi. Kalian tak perlu susah payah mencoba berdamai dengan Siwon hyung. Dia sudah tidak menganggap kalian keluarga lagi.” Ucap Kris menjelaskan arti bahasa isyarat dari Siwon tadi.

Ucapan Kris tadi sontak disambut dengan tatapan tidak percaya dari Kangin, Leeteuk dan Yunho. Mereka juga tidak menyangka Siwon akan mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah membuangnya. Namun, mereka juga tidak bisa menutupi kepedihan hati mereka karena Siwon juga tidak mau menjalin hubungan lagi dengan mereka. Apakah Siwon sudah tidak mau kembali lagi menjadi bagian dari keluarga Jung? Seharusnya Kangin, Leeteuk dan Yunho tidak berharap banyak.

“Ayo hyung, kita pergi.”

“Maafkan aku Kris. Karena masalah pribadiku kau jadi harus membatalkan pekerjaan dengan Yunho-ssi. Kau pasti akan rugi besar karena jika kau menolak pekerjaan ini ada kemungkinan Jaejoong-ssi tidak akan menggunakan jasa kita. Aku sudah membuatmu susah.” Ucap Siwon merasa bersalah karena masalah pribadinya jadi membebani Kris. Siwon tahu betapa pentingnya proyek dengan Jaejoong ini dan dia tidak mau jika keadaannya mempengaruhi itu. Akan tetapi Kris mempunyai pemikiran lain. Dengan santainya dia menepuk belakang kepala Siwon dan sedikit menegurnya karena sudah secara tidak langsung mengatakan bahwa dirinya adalah beban bagi perusahaan.

“Aduh hyung. Aku rela tidak mendapatkan pekerjaan sebesar apapun asalkan kau senang. Aku tidak mau kau sedih hanya karena harus berhadapan dengan mereka.”

“Tapi…”

“Oppa, tadi kau sempat bilang bahwa aku dan Kris adalah keluargamu bukan? Jika demikian, oppa juga adalah keluarga kami. Dan aku yakin Kris oppa tidak akan pernah membiarkan anggota keluarganya bersedih karena orang lain. Kami ingin mereka bahagia. Kami ingin oppa bahagia.” Potong Suho yang tiba-tiba saja sudah berada di dekat Siwon dan memegang lengannya agar perhatian Siwon teralih kepadanya saat dia mengatakan sesuatu. Siwon menatap senyum manis Suho dan merasakan kelembutan dan kehangatan dari genggaman Suho di lengannya seakan memberikan Siwon kekuatan.

“Suho-ah…”

“Karena itu, ayo pergi. Aku masih bisa mencari pekerjaan lain yang lebih membuatmu nyaman.” Tegas Kris lagi yang tidak bisa dibantah lagi oleh Siwon. Siwon benar-benar bersyukur memiliki Kris dan juga Suho. Dia merasa terlindungi oleh keberanian Kris dan merasa selalu disayang oleh kelembutan Suho. Siwon tertawa melihat betapa over protectivenya Suho dan Kris terhadapnya. Terkadang Siwon bingung siapa yang hyung dan oppa disini. Namun disamping itu semua, Siwon berterima kasih dari lubuk hatinya kepada sepasang kekasih ini. Jika bukan karena mereka dan juga Yesung, hidupnya masih akan sama seperti dulu. Sendiri dan terbuang.

Terima kasih.” Kris memutar matanya malas karena Siwon tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih. Padahal Kris merasa apa yang dia lakukan sudah sewajarnya dilakukan oleh orang yang memiliki hati nurani. Kris menggeleng pelan lalu tersenyum simpul sebelum kembali berjalan menuju pintu keluar. Jejaknya diikuti oleh Siwon dan Suho yang lagi-lagi masih sempat membungkuk kepada Kangin, Leeteuk dan Yunho sebelum mengejar Siwon dan Kris. Suho membungkuk tadi karena dia ingin agar paling tidak keluarga tersebut tidak terlalu marah karena mereka bertiga sudah berlaku kurang sopan dan membuat keributan di rumah keluarga Jung tersebut. Suho memiliki firasat bahwa ini tidak akan selesai sampai disini.

Bagaimana keadaan Kangin, Leeteuk dan Yunho? Ketiganya tentu saja menjadi semakin bersalah setelah melihat betapa dewasanya Siwon menghadapi masalah ini. Terutama Leeteuk dan Kangin. Mereka merasa telah berdosa besar terhadap buah hati mereka sendiri. Harta mereka yang tidak tergantikan. Kangin mungkin yang paling merasa bersalah diantara ketiganya karena dia tahu dialah penyebab Siwon memutuskan hubungan kekeluargaan dengan mereka.

Sedangkan Leeteuk, ibu kandung Siwon tersebut mulai menangis lagi dan terduduk karena tak kuasa menahan rasa sakit dan bersalah di hatinya. Tubuhnya seakan tidak memiliki tenaga lagi ketika Kris menyatakan bahwa Siwon sudah tidak mau menganggap mereka keluarga lagi. Leeteuk tahu ini mungkin hukuman yang setimpal karena sebagai ibu dia tidak mampu membesarkan dan membela buah hatinya sendiri. Akan tetapi rasa ditinggalkan ini, rasa pedih karena putranya sendiri menolak kehadirannya, membuat Leeteuk hancur. Dia tak tahu harus bagaimana agar rasa sakit ini menghilang.

Kangin yang melihat betapa terpuruknya Leetuk, ingin segera menenangkan sang istri. Tetapi apa dayanya sekarang. Leeteuk pasti menyalahkan dirinya dan lagi kangin pun sebenarnya ingin mengeluarkan semua perasaannya namun tak bisa karena dia merasa tak berhak. Dia tak berhak untuk merasa sedih karena semuanya hasil perbuatannya sendiri. Meskipun demikian, Kangin tetaplah manusia. Sekuat apapun dia menahan rasa pedih itu, ras itu tetap menekannya, membuatnya menangis dalam diam, membiarkan airmatanya mengalir begitu saja membasahi kedua pipinya.

Kangin ingin sekali mengatakan kepada Siwon bahwa dia bangga memilikinya sebagai putra tapi lidahnya seakan kelu dan tak mampu berucap. Kangin malu dengan dirinya sendiri karena bukan dia yang membesarkan Siwon sampai dia menjadi besar dan memiliki budi yang baik seperti itu. Kangin malu karena sahabatnya, Yesung, yang mampu melakukannya. Padahal Yesung belum menikah apalagi memiliki anak. Tapi dia mampu membesarkan Siwon menjadi seseorang yang patut dibanggakan.

Sedangkan Yunho, pria itu menatap pintu ruangan tersebut dengan nanar. Dua kali, dua kali dia hanya mampu melihat punggung Siwon yang meninggalkannya. Dua kali Yunho harus menelan kekalahan dari seorang bernama Wu Yifan. Mengapa dia, yang lebih muda daripada dirinya dan juga Siwon, memiliki keberanian sebesar itu untuk membela Siwon yang sebenarnya tidak memiliki pertalian darah apapun. Mengapa Kris mampu membuat Siwon memandangnya dengan takjub dan begitu mempercayainya. Mengapa Kris mampu bersikap seolah-olah tidak ada yang salah dengan Siwon, bahwa adiknya itu seperti orang kebanyakan yang tidak memerlukan perhatian khusus. Mengapa dan mengapa. Hanya kata itu yang berputar di benak Yunho.

Yunho menutup matanya rapat dan menghembuskan nafasnya perlahan. Sudah dua kali ini dirinya gagal menjadi seorang kakak. Pertama saat dia tidak membela sama sekali Siwon ketika mereka masih tinggal bersama dan kedua, ketika Siwon lebih memilih Kris, Suho dan Yesung sebagai keluarga dibandingkan dia dan kedua orang tua mereka. Ini adalah karma untuk mereka. Karma yang kejam karena dulu mereka yang mengingkari Siwon dan sekarang, mereka mendapatkan perlakuan yang sama hanya sakitnya lebih perih karena Siwon melakukannya karena memikirkan mereka bertiga. Karena Siwon menganggap keputusannya memutuskan hubungan dengan keluarga Jung demi kebahagiaan ketiganya.

Sementara itu di ruang lain di dekat ruang keluarga Jung, tampak 2 orang wanita yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing tanpa mengetahui kejadian di ruang keluarga kediaman Jung. Yang satu, wanita berambut panjang sepinggang dengan warna pirang kecoklatan, dengan kedua mata hitamnya yang besar dan indah, kulit yang putih cerah dan bibir merah yang merekah sedang memakai gaunnya untuk pemotretan yang sayang tidak jadi dilakukan walau yang bersangkutan belum mengetahuinya. Sedangkan yang satu lagi, wanita yang tak kalah cantiknya dengan wanita berambut pirang, wanita tinggi semampai yang memiliki rambut panjang selengan dengan warna coklat terang, dengan mata yang juga berwarna coklat, dan bibir sintal berwarna merah cherry, dan pipi yang belum kehilangan baby fat-nya serta kulitnya yang putih meskipun agak pucat dari wanita berambut pirang, sedang membaca majalah fashion selagi menunggu temannya bersiap diri.

“Bagaimana menurutmu Kyu? Gaun yang ini tidak terlalu transparan bukan?” tanya wanita berambut pirang kepada sahabatnya yang dia panggil Kyu tadi. Cho Kyuhyun, mengalihkan pandangannya dari majalah di pangkuannya dan menatap Jaejoong seksama dari ujung kaki sampai pucuk kepala.

“Rambutmu sepertinya lebih bagus digelung setengah Jae. Kalau kau biarkan terurai seperti itu kau lebih mirip pengantin dari neraka.” Ucap Kyuhyun memberikan pendapatnya. Jae, atau Kim Jaejoong, memutar matanya malas dengan komentar sadis sahabatnya itu. Jika dia tidak mengenal Kyuhyun sejak mereka kecil, Jaejoong mungkin sudah menangis dan meminta Kyuhyun pergi. Seenaknya saja dia menyebut Jaejoong dengan pengantin dari neraka.

“Kyu, aku menanyakan apakah gaunku cukup bagus atau tidak bukan soal rambutku.”

“Sama saja gajah centil. Gaunmu akan terlihat mengerikan jika rambutmu juga mengerikan.”

“Kau yang mengerikan dasar setan.”

And proud of it.”

Like hell you did.” Jaejoong dan Kyuhyun saling bertukar kata-kata mutiara khas mereka sebelum mereka tertawa bersama. Mereka memang sering saling olok meski hanya sebatas candaan belaka.

Kyuhyun bangun dari tempatnya untuk memeriksa sekali lagi gaun Jaejoong sekaligus mendudukan Jaejoong dan menghadap kaca rias sekali lagi. Kyuhyun lalu mengambil sisir dan mulai menata rambut Jaejoong sambil mengatakan sesuatu yang terus mengganggunya sejak dia sampai ke rumah ini.

“Jae.”

“Hm?”

“Apa kau siap bertemu calon adik iparmu?” Wajah berbinar Jaejoong langsung menghilang ketika pertanyaan Kyuhyun terucap dari bibir sang model. Kyuhyun menghentikan sapuan sisirnya dari rambut Jaejoong, menunggu jawaban dari desaigner muda itu. Jaejoong menghela nafas panjang sebelum membuka mulutnya.

“Aku…”

TBC