Tags

, , , , , , , ,

Title : Hear Me 3

Pairing : StepBrother!KiHyun, Yunjae, Heechul, Possible WonKyu or SiBum? Se7Min

Disclaimer : All casts are belong to their self and God

Genre : Romance, Angst, Family

Warning : Un-betaed, BL, AU, MPreg

Summary : Apapun akan aku lakukan untukmu asalkan kau bahagia. Namun, apakah kebahagiaanmu harus dengan penderitaanku? Biar bagaimana pun aku akan tetap menyayangimu.

( 。・_・。)(。・_・。 )

Kyuhyun berjalan perlahan menuju kelasnya saat ini. Sudah beberapa bulan sejak kejadian penculikan itu. Sudah beberapa bulan pula Kyuhyun terpisah dari Yunho, Jaejoong dan Kibum. Keluarga yang dulu mengangkatnya saat Kyuhyun menganggap bahwa dia telah kehilangan satu-satunya keluarga yang dia miliki. Keluarga yang Kyuhyun anggap akan menjadi keluarga baru dan terakhirnya. Keluarga yang sempurna. Namun Kyuhyun sadar bahwa tidak ada yang sempurna.

Kyuhyun seharusnya tahu bahwa tidak akan ada hal baik terjadi padanya yang tidak pernah diharapkan di dunia ini. Mungkin hanya Heechul yang menginginkannya dan mungkin hanya Heechul yang mencintainya. Lalu setelah Heechul tidak ada, semua orang yang Kyuhyun anggap mencintainya ternyata tidak seperti yang dia duga. Yunho dan Jaejoong tidak sepenuhnya mencintai dirinya. Kyuhyun merasa bahwa mereka berdua hanya mengkasihaninya karena dia sebatang kara semenjak kepergian Heechul.

Mungkin orang lain akan beranggapan Kyuhyun akan membenci keluarga Jung karena telah membuangnya. Mungkin mereka berpikir bahwa Kyuhyun tidak akan mau berurusan lagi dengan keluarga Jung dan memang pemikiran seperti itu wajar terjadi dengan semua yang sudah Kyuhyun alami.

Tetapi pemikiran itu salah besar. Kyuhyun sama sekali tidak membenci Yunho dan Jaejoong yang lebih memilih Kibum daripada dirinya. Kyuhyun tidak membenci Kibum yang selalu bertindak sinis, dingin dan terkadang kasar padanya. Kyuhyun sama sekali tidak merasakan hal itu dihatinya. Kyuhyun hanya merasa kecewa dan sedih.

Kyuhyun justru merasa bahwa memang dirinya yang salah karena terlalu mengharap banyak. Kyuhyun sadar bahwa harus tahu diri dengan siapa dirinya. Kyuhyun berpikir bahwa wajar jika Yunho dan Jaejoong lebih memilih Kibum. Bagaimana pun Kibum anak sah dari keluarga Jung. Ibunya, Jaejoong, merupakan menantu sah dari keluarga Jung. Sedangkan Kyuhyun, ibu kandungnya, Heechul, hanya seorang penggangu yang tidak akan pernah dianggap. Dia sendiri juga merupakan anak yang dilahirkan diluar nikah. Tentu saja sebagai seorang kepala keluarga, Yunho akan memilih Jaejoong dan Kibum.

Kyuhyun juga mulai menyadari bahwa dirinya hanya bermimpi jika mendambakan keluarga seperti keluarga Jung. Walau begitu, Kyuhyun sangat bersyukur bisa mengenal mereka semua. Meskipun waktunya kebersamaannya dengan keluarga Jung hanya sebentar, Kyuhyun merasa bahagia. Apalagi disaat dia berpisah dengan Kibum disaat mereka diculik, Kyuhyun sempat merasakan kecemasan Kibum akan dirinya.

Kyuhyun sempat merasa dekat dengan Kibum. Kedekatan yang selalu dia inginkan bisa dia rasakan walau hanya beberapa menit. Setidaknya Kyuhyun tahu rasanya memiliki seorang kakak secara utuh. Kyuhyun mendesah pelan lalu menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran-pikiran yang terus ada sejak dia berpisah dengan keluarga Jung. Pikiran yang berandai-andai bahwa suatu saat Kyuhyun bisa berkumpul bersama dengan mereka lagi walau dia tahu hal itu sangat tidak mungkin. Tidak dengan pamannya yang selalu mengawasi gerak-geriknya dan juga keluarga Jung.

Sudah sebulan ini Kyuhyun kembali menyadang nama keluarga Kim, nama keluarga Heechul. Pamannya, Kangin, berhasil mendapatkan hak asuh atas dirinya setelah dia berhasil meyakinkan pengadilan bahwa Kyuhyun lebih terjamin jika hidup dengannya. Apalagi setelah semua kekayaan Yunho jatuh ketangannya, Kangin merasa bahwa secara materi Kangin lebih cocok menjadi wali dari Kyuhyun.

Kangin berdebat, melalui pengacaranya, bahwa meskipun keluarga Jung masih memiliki Jaejoong yang hartanya juga tidak kalah dengan Kangin, namun Jaejoong bukanlah ibu kandung dari Kyuhyun. Kyuhyun yang notabene masih dibawah umur akan lebih baik bersama dengan keluarga kandungnya dank arena Yunho, yang merupakan appa kandung Kyuhyun, tidak mampu mengasuh Kyuhyun secara materi, maka Kanginlah yang berhak atas Kyuhyun.

Semua perdebatan di ruang pengadilan itu disaksikan oleh Kyuhyun. Bukan hanya Kyuhyun saja, namun Yunho,Jaejoong, dan Kibum juga hadir disana. Kyuhyun ingin sekali mendekati mereka, namun dia ingat bahwa pamannya tidak akan segan-segan membuat hidup mereka hancur jika Kyuhyun berani kembali bersama mereka. Namun bukan itu yang membuat Kyuhyun tidak berbicara sepatah kata pun dengan mereka, melainkan karena Yunho, Jaejoong dan Kibum tidak melihat sama sekali kearah Kyuhyun.

Kyuhyun tahu mereka sengaja tidak memandang kearahnya meski jarak mereka tidak terlalu jauh. Kepingan hati Kyuhyun yang masih tersisa hancur begitu mereka seperti menganggap Kyuhyun tidak ada. Kekecewaan terlihat jelas diwajah Kyuhyun membuat Kyuhyun akhirnya tisak sampai akhir berada dipengadilan tersebut. Dia memilih kembali kerumahnya yang baru dan baru beberapa hari kemudian mendengar bahwa dia resmi menjadi tanggung jawab Kangin.

“Kyuhyun-ssi, mari kubawakan tasmu.” Suara Donghae yang terdengar kesal membuat Kyuhyun kembali tersadar dari lamunannya. Dia melihat kearah Donghae yang berdiri didepannya sambil mengangkat lengannya dan merentangkan tangannya. Kyuhyun kembali mendesah.

Dengan berat hati Kyuhyun menyerahkan tasnya kepada Donghae untuk dibawakan ke kelas mereka. Hubungan antara Donghae dan Kyuhyun memang masih kurang baik. Namun Donghae sekarang harus bertindak seperti penjaga Kyuhyun jika mereka disekolah. Keadaan ini dikarenakan Donghae mendapat perintah langsung dari Kangin. Kyuhyun sendiri tidak mengerti mengapa Donghae mau saja diperintah oleh Kangin, tetapi Kyuhyun tidak mau ikut campur urusan antara Kangin dan Donghae.

Kyuhyun tidak tahu bahwa Donghae diancam oleh Kangin jika dia berani berindak kasar pada Kyuhyun. Donghae yang memang takut nyawanya dalam bahaya jika menentang Kangin yang mempunyai pengaruh di dunia hitam, mau tidak mau, harus menuruti perintah Kangin dan menjadi seperti pembantu untuk Kyuhyun saat mereka disekolah.

Kyuhyun awalnya tidak mau seperti keadaannya sekarang ini dan pernah menolak bantuan Donghae. Namun setelah melihat wajah Donghae yang babak belur pagi harinya, akhirnya Kyuhyun juga mau tidak mau menerima segala bantuan dari Donghae. Mereka berdua berjalan kembali menuju kelas mereka yang memang sudah sangat dekat. Namun belum sampai Kyuhyun dan Donghae masuk kelas, Kyuhyun melihat Kibum sedang diganggu oleh beberapa kakak kelas walau mereka tidak bisa menyentuh Kibum karena dihalangi oleh Siwon yang berdiri didepan Kibum. Melihat keduanya dalam masalah, Kyuhyun segera menghampiri mereka semua.

“Hyung! Siwon! Ada apa ini?!” tanya Kyuhyun cemas. Dia melihat kepada Kibum dan Siwon yang memang langsung memandangnya ketika mereka berdua mendengar suara Kyuhyun, meskipun Kibum segera mengalihkan matanya kerah lain dan menolak untuk melihat Kyuhyun. Kyuhyun yang sudah terbiasa dengan sikap Kibum yang seperti ini sejak pengadilan itu, hanya bisa menatapnya dengan sedih.

“Kyuhyun-ssi. Kenapa anda ada disini?” tanya pimpinan pengganggu Kibum. Kyuhyun kembali mendesah untuk kesekian kalinya. Dia masih tidak habis pikir mengapa semua orang disekolahnya dan juga beberapa orang yang sekarang menjadi keluarga barunya begitu menaruh hormat dan berbicara formal dengannya. Kyuhyun tahu bahwa Kangin sangat kaya dan berpengaruh, tapi apa sebegitu hebatnya pengaruh pamannya sampai semua orang sekarang tidak ada lagi yang berani mengganggunya dan berlaku sangat hormat padanya.

“Ada apa sunbae? Mengapa kau mengganggu Siwon dan hyungku?” tanya Kyuhyun lagi. Kyuhyun masih memanggil Kibum dengan sebutan hyung karena baginya Kibum memang masih kakaknya.

“Saya tidak mengganggunya Kyuhyun-ssi. Saya hanya menasehatinya agar dia tahu diri dan segera pergi dari sekolah ini. Saya tidak tahan dengan kelakuan keluarganya. Keluarga yang tega membuang anggota keluarga mereka sendiri.” Kali ini Kyuhyun tidak bisa berpendapat apa-apa karena kenyataannya memang seperti itu. Kyuhyun terdiam sampai akhirnya dia berjalan menghampiri Kibum yang terpaku dibelakang Siwon.

“Mau apa kau?!” sengit Siwon dengan raut muka terlihat kesal. Kyuhyun yang memang sekarang berhubungan kurang baik dengan Siwon hanya mampu tersenyum miris mendengar nada marah dari Siwon ditujukan kepadanya. Kyuhyun yang masih menyukai Siwon hanya bisa pasrah dibenci oleh Siwon karena belakangan ini Kibum selalu jadi bulan-bulanan oleh semua orang disekolah, sama sepertinya dulu saat awal sekolah.

Keadaan antara Kibum dan Kyuhyun sekarang bisa dibilang berbanding terbalik. Kyuhyun tidak menghiraukan pertanyaan Siwon dan mencoba menggapai tangan Kibum. Siwon berusaha menutupi Kibum dengan tubuhnya walau akhirnya Kyuhyun masih bisa meraih tangan Kibum dan menggenggamnya erat. Namun Siwon yang melihat Kibum meringis, menyangka Kyuhyun mencengkram dan berusaha menyakiti Kibum. Padahal Kibum meringis karena dia merasakan sentuhan lembut Kyuhyun bagaikan sayatan pada hatinya. Kibum memang masih merasa bahwa keluarganya berlaku tidak adil kepada Kyuhyun.

Dulu Kibum memang ingin Kyuhyun pergi dari hidupnya dan juga keluarganya. Tetapi Kibum tidak pernah berpikir bahwa caranya dengan membuang Kyuhyun seperti sekarang. Kibum ingin Kyuhyun pergi karena kemauannya sendiri. Karena dia sadar bahwa bukan keluarga Jung yang sesuai untuk menjadi keluarganya.

Namun semenjak peristiwa penculikan itu, Kibum sadar bahwa bagaimana pun darah keluarga Jung mengalir didiri Kyuhyun.Bagaimana pun dia menolak kehadiran Kyuhyun, dia tetap adik kandungnya. Terlebih lagi sejak Kibum melihat betapa sengsaranya wajah Kyuhyun ketika dia mendengar Yunho menukar Kyuhyun dengan Kibum. Sejak saat itu, Kibum tidak berani memangdang langsung kepada Kyuhyun karena rasa malu dan bersalahnya.

Tetapi hal tersebut tidak berlaku pada Siwon.Karena sekarang didepan matanya, Kyuhyun adalah orang yang menyebabkan Kibum selalu menderita ketika disekolah. Sejak mereka berdua berpisah rumah dan berita tentang Yunho dan tindakannya menyebar luas disekolah, Kibum selalu diganggu. Siwon yang selalu mendengar nama Kyuhyun setiap Kibum diganggu beranggapan bahwa Kyuhyun membalas dendam karena dulu Kibum sempat bersikap dingin padanya.

Karena itu, ketika Kibum masih meringis karena genggaman Kyuhyun, dengan sekali dorong, Siwon menjatuhkan Kyuhyun yang untungnya masih bisa diselamatkan dari tanah karena ada Donghae yang memang sejak tadi terus dekat dengannya.

“Hei! Apa yang kau lakukan?!” bentak pemimpin yang tadi berbicara dengan Kyuhyun. Dia mencengkram kerah baju seragam Siwon dan bermaksud memukulnya.

“Hentikan!!” teriakan Kyuhyun membuat semuanya menghentikan aktifitas mereka dan melihat kearah Kyuhyun. Kyuhyun pun sudah berdiri tegak lagi dibantu oleh Donghae.

“Hentikan sunbae. Kumohon mulai sekarang, jangan ganggu hyungku dan Siwon lagi.”

“Tapi Kyuhyun-ssi..”

“Kumohon sunbae. Aku yang akan bertanggung jawab jika Kangin ahjussi ada sangkut pautnya dengan ini.” Semua kakak kelas yang mengganggu Kibum dan Siwon saling berpandangan. Lalu semenit kemudian semuanya mengangguk dan pergi. Namun sebelum mereka benar-benar pergi, Kyuhyun menahan mereka.

“Tunggu dulu sunbae.” Semua kakak kelas itu berbalik dan menunggu apa yang mau dikatakan oleh Kyuhyun.

“Tolong sunbae katakan pada semua orang disekolah ini untuk tidak mengganggu hyungku dan Siwon. Aku tidak suka jika selalu saja ada perkelahian tidak berarti disekolah ini karena hal sepele.” Sekali lagi semuanya mengangguk sebelum akhirnya benar-benar pergi. Kyuhyun lalu kembali berhadapan dengan Siwon dan Kibum. Kyuhyun memberikan senyum pahitnya kepada mereka berdua.

“Sekarang kalian akan aman. Tidak ada lagi yang akan mengganggu kalian.” Kyuhyun lalu membungkuk dan pergi meninggalkan Kibum dan Siwon diikuti oleh Donghae yang sejenak memperhatikan Kibum yang masih menunduk tidak mau melihat kearah Kyuhyun.

Sedangkan Siwon, dia merasa sedikit bersalah karena sudah mendorong Kyuhyun. Dalam hatinya dia tahu bahwa semua kemalangan yang terjadi pada Kibum bukan kesalahan Kyuhyun. Tetapi karena setiap kejadian tidak enak melanda Kibum, selalu nama Kyuhyun yang menjadi alasan untuk siswa disekolah ini mengganggu Kibum.

Siwon kembali merasa tidak enak karena sudah berlaku kasar pada Kyuhyun yang jelas-jelas sudah menolong mereka berdua. Namun tadi yang dia pikirkan hanya Kibum. Melihat Kibum sepertinya disakiti oleh Kyuhyun membuatnya gelap mata dan langsung mendorong Kyuhyun begitu saja. Siwon sadar tatapan sedih Kyuhyun ketika dia bersikap dan berbicara dengan nada marah pada Kyuhyun. Namun sekali lagi Siwon tidak perduli dengan sekitarnya jika sudah menyangkut Kibum.

“Kyuhyun, tunggu!” suara Kibum membuat Siwon menghentikan sejenak pikiran dan rasa bersalahnya kepada Kyuhyun. Kyuhyun dan Donghae, keduanya berbalik dan terlihat jelas raut keterkejutan diwajah mereka karena Kibum memanggil Kyuhyun pertama kali setelah kejadian penculikan itu.

Kyuhyun menunggu dengan cemas apa yang akan dikatakan oleh Kibum. Dipikirannya masih terlintas Kibum yang dingin, Kibum yang sinis walau Kyuhyun segera mengenyahkan pikiran jelek itu dan mencoba menatap Kibum. Kibum sendiri sebenarnya bingung mengapa dia memanggil Kyuhyun, namun Kibum tahu bahwa dia harus mengucapkan apa yang selalu dipendamnya setelah dia menyadari bahwa Kyuhyun itu termasuk orang yang memiliki arti dalam hidupnya.

Kibum berjalan perlahan mendekati Kyuhyun sementara Kyuhyun berdiri terpaku ditempatnya. Siwon dan Donghae hanya memandangi kedua kakak beradik itu dengan harap-harap cemas dan kekhawatiran akan sesuatu yang buruk akan terjadi. Selangkah demi selangkah yang Kibum ambil semakin membuat jantung Kyuhyun dan juga kedua pemuda didekat mereka berdegup kencang. Ketika Kibum sampai didepan Kyuhyun, Kibum hanya menatap Kyuhyun selama beberapa saat sampai akhirnya Kibum membungkuknya dirinya kepada Kyuhyun.

“Terima kasih telah menolongku, Kyuhyun-ssi.” Ucap Kibum pelan dengan nada datar. Setelah berkata seperti itu, Kibum tidak lagi memperhatikan Kyuhyun. Dia berbalik dan berjalan kearah Siwon.

“Ayo kita pergi Siwon. Nanti kita akan semakin terlambat masuk kelas.” Ajak Kibum dan langsung berjalan menuju kelasnya tanpa menunggu jawaban dari Siwon. Siwon menatap Kyuhyun sekali lagi lalu mengikuti Kibum yang sudah lebih dulu pergi. Sebelum Siwon benar-benar pergi, dia sempat menganggukkan kepalanya sedikit lalu baru menyusul Kibum.

Sedangkan Kyuhyun, dia hanya terpaku ditempatnya dengan linangan airmata yang sudah tumpah persis ketika Kibum membalikkan tubuhnya dan pergi. Ucapan terakhir Kibum tadi terdengar seperti ucapan selamat tinggal ditelinga Kyuhyun. Kyuhyun merasa bahwa ucapan itu adalah tanda bahwa Kibum dan mungkin keluarganya tidak akan mau menemui Kyuhyun lagi.

Dengan ucapan itu, Kyuhyun menganggap bahwa Kibum kembali menjadi Kibum yang membencinya, Kibum yang dingin dan sinis padanya. Kyuhyun mencoba memahami mengapa Kibum kembali seperti pertama kali mereka bertemu. Siapa yang tidak akan marah jika semua kekayaan keluarga yang sudah diperoleh dengan susah payah harus hilang dalam satu hari hanya karena satu orang. Kyuhyun yakin bahwa Kibum menyalahkan dirinya atas masalah yang menimpa Yunho karena permintaan Kangin.

Kyuhyun dengan kasar menghapus airmatanya. Dia sekuat tenaga mengendalikan diri agar tidak menangis lagi. Dia harus bisa menerima kenyataan bahwa sudah tidak ada lagi jalan baginya untuk bisa bersama dengan keluarga Jung lagi. Bukan hanya Kangin yang melarang hal tersebut, tapi Kyuhyun juga yakin bahwa keluarga Jung tidak akan mau menerima anak seperti Kyuhyun. Anak yang sudah menimbulkan kesusahan untuk mereka. Kyuhyun memandang punggung Kibum dan Siwon yang telah menjauh sekali lagi lalu menghela nafas sebelum berbalik menuju kelasnya.

Dengan berat hati, Kyuhyun menetapkan hatinya bahwa mulai hari ini, dia tidak akan berharap lagi akan bisa memiliki keluarga yang lengkap dan harmonis. Kyuhyun tahu keluarga adalah hal yang tidak akan dia dapatkan. Kyuhyun sama sekali tidak tahu bahwa saat ini Kibum sedang berjalan dengan butiran airmata yang terus mengalir kepipinya.

Kyuhyun sama sekali tidak tahu bahwa Kibum terpaksa bersikap sedingin itu kepada Kyuhyun karena dia ingin Kyuhyun bisa melupakan keluarga yang selalu membuatnya sedih. Keluarga yang selalu membuat luka baru dihatinya. Kibum melakukan ini semua agar Kyuhyun bisa bahagia dengan Kangin meski saat ini Kibumlah yang ingin bisa bersama dengan Kyuhyun layaknya saudara. Suatu keinginan yang seharusnya bisa dia dapatkan jika saja Kibum tidak termakan oleh egonya dan rasa iri kepada Kyuhyun yang mendapat perhatian Yunho dan kemudian Jaejoong. Sebuah keinginan yang sekarang tidak mungkin untuk bisa terwujud karena situasi mereka.

.

.

.

Beberapa tahun kemudian

Kyuhyun sedang menikmati obrolannya dengan Changmin dan Dongwook ketika bola matanya menangkap sebuah sosok pria cantik bersama dengan pria dewasa yang karismatik. Kyuhyun kenal betul siapa kedua orang tersebut. Namun yang membuat dia terkejut adalah keadaan keduanya. Penampilan kedua pria tersebut sangat jauh berbeda dengan yang Kyuhyun ingat sebelumnya. Keduanya tampil sangat sederhana berbanding terbalik dengan penampilan mereka terdahulu yang selalu terlihat anggun dan mempesona.

“Kau melihat apa Kyu?” pertanyaan Changmin membuat Kyuhyun tersentak. Dia menoleh kearah Changmin dan hanya menggeleng sebagai jawaban. Kemudian Kyuhyun buru-buru pamit kepada Changmin dan Dongwook dan segera pergi untuk menyusul kedua orang yang dilihatnya tadi meskipun Changmin sudah berusaha untuk menahannya.

Begitu Kyuhyun keluar dari kedai kopi tempat dia berbincang-bincang dengan Changmin, Kyuhyun segera mencari kedua orang yang sudah agak jauh dari tempatnya berada. Tetapi bola mata Kyuhyun masih sempat menangkap siluet salah satunya berbelok kearah sebuah jalan sempit. Kyuhyun segera berlari mengejar mereka berdua dan ketika berhasil mengejar langkah mereka, Kyuhyun mulai mengikuti kemana dua orang tersebut pergi.

Sepanjang jalan Kyuhyun mengikuti dua orang tersebut, Kyuhyun mulai meyadari bahwa daerah yang dia telusuri termasuk daerah untuk orang-orang yang kurang mampu. Kyuhyun semakin bingung dan mulai cemas melihat situasi yang ada sekarang ini. Karena Kyuhyun terlalu memperhatikan daerah sekitarnya, dia kehilangan jejak kedua orang yang dia ikuti itu. Kyuhyun menoleh kekanan dan kekiri, berbalik kesana kemari berusaha menemukan mereka namun pada akhirnya Kyuhyun kehilangan mereka juga. Disaat Kyuhyun merutuki kebodohannya sendiri karena bisa kehilangan orang yang sedang dia ikuti, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya.

“Kyuhyun?” tanya orang tersebut ketika Kyuhyun membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang sudah menepuk bahunya tersebut. Kyuhyun kaget melihat Siwon sekarang ada didepannya. Sudah cukup lama Kyuhyun tidak melihat Siwon semenjak dia lulus SMP dan memilih sekolah yang berbeda dengan Siwon. Kyuhyun memang memilih sekolah lain yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya bersama Kangin. Satu-satunya teman dari SMP yang ikut bersekolah di SMA yang sama dengan Kyuhyun hanya Changmin karena kebetulan Changmin juga memlih sekolah yang sama dengannya.

Memang semenjak peristiwa Kyuhyun menolong Kibum dari kakak kelas yang mengganggunya, Kyuhyun sama sekali tidak pernah berhubungan lagi dengan Siwon dan jug Kibum. Kyuhyun menghabiskan masa SMP dengan memfokuskan dirinya pada studinya. Kyuhyun juga tidak memperdulikan lagi keadaan sekelilingnya yang berubah 180 derajat terhadap dirinya. Kyuhyun tidak lagi mengharapkn semua orang mau menerimanya seperti dulu waktu dia masih dengan keluarga Jung.

Kyuhyun paham bahwa berubahnya sikap teman-temannya dan juga guru-gurunya adalah karena pengaruh Kangin. Kyuhyun sadar betul betapa Kangin sangat berperan pada semua perubahan yang terjadi pada hidupnya. Jika awal Kyuhyun bingung mengapa Kangin memiliki kekuasaan dan pengaruh sebesar itu, kini tidak dengan sekarang. Kyuhyun tahu apa pekerjaannya Kangin dibalik semua bisnis sahnya.

Pertama kali Kyuhyun mengetahui bahwa Kangin ketua dari organisasi dunia hitam, Kyuhyun sangat takut. Dia sempat bermaksud untuk segera pergi meninggalkan Kangin. Tetapi niat tersebut diurungkan olehnya ketika melihat betapa tulus senyum Kangin jika bersamanya. Kyuhyun tidak akan mengakui secara langsung didepan Kangin, namun jika Kangin tersenyum seperti itu, Kyuhyun serasa melihat bayangan Heechul.

Oleh karena itu, demi Kangin yang memang tinggal satu-satunya keluarga Kyuhyun yang tersisa dari ibunya, Heechul, Kyuhyun memilih tetap berada disisi Kangin dan menutup matanya akan segala urusan dunia hitam Kangin. Kyuhyun tidak mau ikut campur dan selama Kyuhyun tidak melihat secara langsung pekerjaan Kangin, itu sudah cukup untuknya.

Kembali lagi pada keadaan Kyuhyun sekarang. Dia masih terkejut karena bisa bertemu secara kebetulan dengan Siwon. Siwon, yang dulu dan sampai sekarang, adalah pemuda yang disukai oleh Kyuhyun. Siwon masih saja tampan seperti terakhir kali Kyuhyun melihatnya saat di SMP dulu. Perbedaannya, Siwon sekarang sedikit dewasa dan semakin tinggi.

“Kau benar Kyuhyun?! Sedang apa kau disini Kyu?” pertanyaan Siwon membawa Kyuhyun kembali dari alam bawah sadarnya. Dia menatap Siwon sesaat sebelum tersenyum dan menanggapinya.

“Hai Siwon. Apa kabar?”

“Aku baik. Dan kau tidak menjawab pertanyaanku.” Kyuhyun tertawa kecil melihat tingkah Siwon yang penasaran karena keberadaannya disini. Kyuhyun menatap Siwon sambil menarik satu alisnya dan mengecurutkan bibirnya sedikit sebal karena Siwon tidak menanyakan kabarnya terlebih dulu. Hal yang dilakukan Kyuhyun tersebut membuat Siwon tersenyum geli karena melihat raut wajah Kyuhyun yang lucu.

“Seharusnya kau menanyakan kabarku dulu.” Keluh Kyuhyun lalu menyilangkan kedua lengannya didepan dadanya. Siwon menjadi tertawa karena baru kali ini dia melihat tingkah kekanak-kanakan dari Kyuhyun. Seingat Siwon, Kyuhyun selalu menampakan sosok anak yang kuat walau banyak cobaan dari semua pihak. Dalam hati Siwon sedikit merasa lega karena Kyuhyun mulai bisa menjadi dirinya sendirinya atau paling tidak bersikap sesuai dengan umurnya.

“Ahahaha.. Maaf, maaf. Bagaimana kabarmu Kyu?” tanya Siwon sambil mencoba mengendalikan tawanya yang justru semakin membuat Kyuhyun mengembungkan pipinya yang memang sudah tembem itu.

“Aku baik-baik saja Siwon-ssi.” Tawa dan senyum Siwon seketika itu juga menghilang karena Kyuhyun memanggil dirinya dengan sebutan ssi padahal Siwon tidak suka dipanggil seperti itu, apalagi oleh orang yang dia anggap cukup dekat dengannya.

“Yah!! Sudah berapa kali aku bilang..”

“Jangan panggil aku dengan sebutan ssi. Aku tak lupa Siwon.” Timpal Kyuhyun sambil tersenyum jahil. Siwon terdiam sesaat sampai dia sadar bahwa Kyuhyun baru saja mengerjainya. Tawa dan senyum Siwon yang sempat hilang kembali lagi. Dan sekarang dia sudah tertawa bersama dengan Kyuhyun.

“Kau berbeda Kyu.” Sahut Siwon setelah tawa mereka berdua reda.

“Maksudmu?”

“Kau lebih hidup. Kau bukan lagi Kyuhyun yang selalu murung, yang selalu berupaya untuk dapat diterima di lingkungan mana pun.” Kyuhyun tersenyum datar mendengar ucapan Siwon tadi. Kyuhyun tahu selama beberapa tahun ini dia sudah mulai bisa menerima dirinya sendiri.

Kyuhyun belajar banyak dari semua pengalaman dan kejadian yang dialaminya sejak dia kecil. Semua pertemuannya dengan beberapa orang yang berhubungan dengannya memiliki peran dan makna tersendiri dalam hidupnya, tetapi pertemuannya dengan keluarga Jung adalah hal yang paling memberikan peran paling besar untuk hidupnya saat ini. Kyuhyun takkan pernah lupa kenangan manis dan pahit yang dia rasakan bersama keluarga tersebut. Satu hal yang pasti, keluarga Jung akan selalu menjadi bagian penting dalam dirinya. Kyuhyun takkan pernah melupakan mereka.

“Setiap orang pasti berubah Siwon. Hanya berubah untuk lebih baik atau lebih buruk.”

“Ya kau mungkin benar.” Setelah Siwon mengucapkan hal itu, cukup lama keduanya terdiam, bingung ingin mengatakan apa. Sampai Siwon ingat bahwa pertanyaan awalnya belum dijawab oleh Kyuhyun.

“Sudahlah. Kembali ke pertanyaanku tadi. Sedang apa kau disini?”

“Oh, aku seperti melihat Yunho appa dan Jaejoong umma disekitar sini. Tapi mungkin aku hanya berkhayal. Mana mungkin mereka berada ditempat seperti ini.” Jawab Kyuhyun sambil tersenyum pada Siwon. Sedangkan Siwon sendiri justru menatap Kyuhyun dengan pandangan yang sulit diartikan, membuat Kyuhyun merasa ada yang salah dengan situasi ini. Dia merasa ada yang disembunyikan oleh Siwon dan itu menyangkut perkataannya tadi mengenai Yunho dan Jaejoong.

“Mereka tidak mungkin berada disini bukan Siwon?!” ucap Kyuhyun mencoba menegaskan bahwa asumsi bahwa Yunho dan Jaejoong tidak berada ditempat seperti ini adalah benar adanya. Namun Kyuhhyun semakin cemas ketika Siwon hanya menghela nafas berat dan menarik tangan Kyuhyun agar mengikutinya.

“Ikut aku.” Mereka berdua berjalan beberapa saat sampai ke salah satu daerah kumuh dan kelihatan cukup berbahaya. Mereka berdua berhenti disebuah gedung yang sepertinya tidak layak lagi untuk dihuni karena kondisinya yang sudah rusak. Gedung yang hanya 4 lantai itu berdiri dihadapan Kyuhyun yang masih bingung dengan maksud Siwon mengajaknya kesini.

Sementara Siwon sendiri menatap sesaat kearah Kyuhyun yang masih melihat keadaan gedung dihadapannya itu. Siwon tahu bahwa hal yang akan dia perlihatkan kepada Kyuhyun kemungkinan akan menghancurkan hati pemuda manis tersebut. Namun Siwon sadar bahwa sudah saatnya Kyuhyun tahu yang sebenarnya. Takdir pasti yang menuntun Kyuhyun kesini setelah sekian lama dirinya dan semua orang yang mengenal Kyuhyun tidak pernah lagi bertemu dengan Kyuhyun sehingga tidak bisa memberikan kabar apapun kepadanya.

Siwon menarik kembali tangan Kyuhyun dan mengajaknya masuk kedalam gedung yang ternyata sebuah apartemen itu. Siwon menuntunnya ke lantai 3 dari gedung ini dan setelah berjalan beberapa saat, mereka berhenti di depan pintu yang bertuliskan 303. Kyuhyun masih bingung dengan Siwon yang mengajaknya ke gedung ini. Dengan perlahan, Kyuhyun menanyakan maksud Siwon sebenarnya.

“Um.. Siwon, untuk apa kita kemari?”

“Kau akan tahu sendiri Kyu. Ayo.” Ajak Siwon sambil mengetuk pintu tersebut.

“Ya sebentar.” Kyuhyun tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya ketika suara itu terdengar ditelinganya. Matanya berkaca-kaca, jantung berdebar dengan cepat, dan tanpa sadar kepala Kyuhyun menggeleng berkali-kali mencoba menyangkal apa yang diduganya saat mendengar suara itu. Lalu, ketika pintu itu terbuka dan menampakan sesosok pria cantik yang sangat dikenal olehnya, Kyuhyun tak sanggup lagi membendung airmatanya. Butiran airmata meluncur dengan lancarnya membasahi pipi tembemnya itu.

“Umma..”

.

.

.

Jaejoong P.O.V

“Umma..” suara itu adalah suara yang aku rindukan. Hidup ini aneh. Dulu suara itu selalu membuatku jengkel, sakit hati dan sedih karena alasan yang sebenarnya bukan sesuatu yang kuat untuk aku jadikan sebagai senjata untuk membencinya. Namun sekarang setelah aku mengetahui betapa murni dan tulusnya hati anak itu, aku yakin bahwa semua perilakuku padanya dulu sangat salah.

Kecemburuanku terhadap ibunya membuatku lupa bahwa dia berbeda dari ibunya. Bahkan aku terlalu picik karena sempat membenci Heechul, padahal semua permasalahan yang kami hadapi bukan kehendaknya. Semua terjadi begitu saja. Aku juga terlalu bodoh karena memperlakukan Kyuhyun dan Heechul dengan tidak adil. Tapi mungkin semua hal yang menimpa mereka berdua membuat mereka lebih bijak menatap hidup.

Terbukti bahwa Heechul telah mendidik Kyuhyun dengan baik sehingga dia bisa memiliki hati seperti malaikat. Hati seperti malaikat yang pernah aku sia-siakan. Jadi hal yang menimpaku dan keluargaku sekarang mungkin adalah salah satu cara Tuhan untuk membuka mataku dan juga merupakan sedikit hukuman darinya karena telah berbuat hal demikian pahitnya untuk Kyuhyun.

Mendengar suara itu masih memanggilku umma, membuat rasa induku semakin memuncak dan sepertinya Tuhan mau berbaik hati karena didepanku saat ini telah berdiri anak yang semakin lama tak bertemu semakin menumbuhkan rasa sayangku padanya. Anak yang sekarang menatapku dengan wajah yang sudah basah karena linangan airmata terus mengalir dari mata indahnya.

“Kyuhyun?!” tanyaku memastikan bahwa ini bukan mimpi. Bahwa Kyuhyun benar-benar ada didepan mataku.

“Ya umma, ini Kyuhyun. Oh umma..” Kyuhyun langsung memelukku dengan erat. Aku masih terkejut dengan kejadian ini, mematung begitu Kyuhyun memelukku. Tapi hanya hitungan detik, aku sadar bahwa ini bukan mimpi. Kyuhyun memang sedang ada disini dan memelukku. Tanpa pikir panjang, aku membalas pelukannya dengan erat sambil sesekali aku menciumi rambut dan pelipisnya.

Aku tak pernah mengira bahwa aku dapat bertemu lagi dengan Kyuhyun. Dengan dunia kami yang berbeda, ya aku tahu kehidupan Kyuhyun sekarang, aku mengira bahwa Kyuhyun akan melupakan kami. Selama beberapa tahun terakhir sejak Yunho kehilangan seluruh kekayaannya dan bisnisku yang secara perlahan tidak sebaik sebelumnya membuat kami bertiga, aku, Yunho dan Kibum, harus bertahan hidup dengan apa yang bisa kami lakukan.

Kehidupan kami berubah drastis sejak peristiwa penculikan Kyuhyun dan Kibum. Aku mengira sejak Kyuhyun memilih untuk tinggal dengan Kangin.. Ah tidak. Kyuhyun tidak memilih, tapi Yunho dan aku yang membuat Kyuhyun tinggal dengan Kangin demi Kibum. Keputusan itu merupakan keputusan paling menyakitkan hatiku terlebih lagi Yunho. Kami baru saja merasakan indahnya keluarga utuh, namun tentu saja, Tuhan berkata lain.

Seperti ucapanku tadi, aku mengira Kyuhyun akan melupakan kami setelah dia tinggal dengan Kangin dan hal itu memang sempat membuat Yunho terpuruk karena dia merasa Kyuhyun begitu membencinya disebabkan Yunho lebih memilih Kibum daripada Kyuhyun. Aku masih ingat betapa hancurnya Yunho ketika hak asuh atas Kyuhyun dengan mudahnya berpindah tangan kepada Kangin.

Namun yang lebih membuat Yunho sangat bersedih adalah saat dia tidak mampu menatap Kyuhyun saat mereka bertemu dipengadilan. Yunho merasa sangat malu dan bersalah karena tidak mampu menjadi ayah yang baik bagi Kyuhyun. Dan ketika Kyuhyun memilih untuk meninggalkan ruang siding sebelum selesai, aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri betapa menderitanya Yunho. Yunho yang selama ini tegar, langsung menitikan airmatanya. Dia tidak menyimak lagi persidangan hal asuh itu karena hatinya terlalu dipenuhi rasa sedih, malu, kecewa pada diri sendiri, dan semacamnya.

Yunho terus menundukkan kepala dan menangis dalam diam karena saat itu Yunho berpikir Kyuhyun sangat membencinya sehingga memilih pergi tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Aku dan Kibum juga tidak mampu melakukan apa-apa. Kami hanya terus berdiam ditempat kami masing-masing, memikirkan kenapa kejadian seperti ini bisa menimpa keluarga kami. Tapi apa yang sudah terjadi tak bisa diputar balik. Yang sekarang harus kami lakukan adalah bergerak maju dan berusaha agar Kyuhyun, yang kami tahu sudah berada ditangan paman kandungnya sendiri, tidak akan menderita lagi karena kami.

Selama kami tidak bersua dengan Kyuhyun, banyak hal terjadi pada kami. Seperti yang sebelumnya kukatakan, bisnisku secara perlahan memburuk sampai pada akhirnya aku tak mampu mempertahankannya. Sekarang aku bekerja disebuah majalah fashion milik temanku karena entah kenapa tidak ada lagi yang mau menggunakan jasaku untuk mendesain pakaian.

Aku cukup terpukul ketika aku sadar bahwa apa yang sudah aku bangun selama ini, lenyap tak berbekas. Tapi aku masih harus bertahan demi Yunho dan juga Kibum sehingga aku tidak mau terlalu larut dalam keputusasaan. Yunho pun juga sudah mendapatkan pekerjaan. Dia bekerja disebuah perusahaan jasa pindahan. Seharusnya Yunho bisa bekerja di salah satu perusahaan milik rekanannya, bahkan seharusnya dia bisa bekerja di perusahaan milik ayah Siwon, namun sama halnya dengan diriku, tidak ada yang mau membantu Yunho.

Terlebih lagi dengan kondisi Yunho. Sepertinya mereka ingin namun ragu untuk bisa membantu Yunho. Aku dan Yunho bisa sedikit menduga siapa dalang dibalik semua kesulitan kami, namun kami tidak akan bertindak sampai kami rasa semua tidak bisa kami hadapi. Sementara itu, Kibum juga membantu sedikit dengan bekerja paruh waktu di sebuah toko kelontong sebagai kasir pada hari sekolah dan sebagai penjaga toko buku pada hari libur. Aku sedikit tidak rela Kibum harus bekerja seperti itu, tapi tampaknya sulit untuk mengubah pendirian anak itu jika dia sudah mengambil keputusan.

Kehidupan kami memang berat, terutama ketika rumah yang kami tinggali juga diambil pihak Bank karena semua properti milik Yunho berpindah tangan kepada Kangin. Kami tidak bisa pindah kerumah orang tua kami masing-masing karena kami tidak mau menyusahkan mereka. Lagipula aku juga tidak yakin mereka mampu membantu kami, dengan Kangin yang sepertinya berusaha sekuat tenaga membuat keluarga kami menderita. Kami akhirnya mendapatkan apartemen ini karena harganya yang terjangkau dengan kondisi keuangan keluarga kami. Walau daerah ini termasuk daerah kumuh dan berbahaya, tapi hanya ini yang bisa kami sebut rumah kami untuk saat ini.

“Umma..” suara Kyuhyun membuyarkan ingatanku. Aku melepaskan pelukanku tapi tidak terlalu jauh. Lenganku masih melingkar dipinggangnya. Kyuhyun pun masih merangkul bahuku. Kami benar-benar melepaskan rindu kami setelah beberapa tahun tidak bertemu.

“Bagaimana kabarmu Kyu? Kau kelihatannya makin gemuk.”

“Umma!” Aku tertawa melihat wajahnya yang cemberut karena godaanku. Aku membelai rambutnya sayang lalu membawanya kedalam rumah. Aku juga tidak lupa mengajak Siwon untuk masuk. Tampaknya di lain waktu aku harus membuatkan masakan kesukaan pemuda tinggi itu karena secara tidak langsung dia yang mempertemukan aku dengan Kyuhyun.

Setelah kami duduk, aku langsung menanyakan banyak hal kepada Kyuhyun. Apakah dia sehat? Apakah dia bersekolah ditempat yang bagus? Apakah dia sudah memiliki sahabat? Semua pertanyaan yang muncul dibenakku aku tanyakan kepada Kyuhyun. Namun satu hal yang aku ingin tahu darinya. Apakah dia bahagia? Begitu dia mendengar pertanyaanku tadi, Kyuhyun terdiam sesaat sampai akhirnya dia tersenyum dan mengangguk pelan.

Aku menangkap keraguan dalam jawabannya tadi. Raut wajak Kyuhyun yang tidak setulus hati mengatakan bahwa dia bahagia membuatku cemas. Aku berpikir apakah tindakan kami untuk sepenuhnya melepas Kyuhyun itu sudah benar. Namun, pikiran itu buru-buru aku tepis. Kyuhyun pasti bahagia, karena dia sudah bersama dengan keluarga dari ibunya. Mungkin tadi hanya perasaanku saja.

Kami terus berbincang-bincang seputar kehidupan Kyuhyun yang memang sudah jauh berbeda dari kehidupannya yang dulu. Kyuhyun sekarang besekolah di salah satu sekolah elit di daerah ini. Dia juga sudah kelihatan lebih ceria dari terakhir kali aku bertemu dengannya. Tampaknya bersama dengan Kangin memang jalan yang terbaik untuk Kyuhyun. Walau sakit, aku harus mengakui bahwa Kangin dapat merawat dan membesarkan Kyuhyun dengan lebih baik. Sepertinya wajah sendu Kyuhyun saat aku tanya apakah dia bahagia atau tidak memang hanya perasaanku saja.

“Umma dimana appa? Tadi aku melihat kalian jalan berdua. Kenapa hanya ada umma?” mendengar pertanyaan Kyuhyun mengenai Yunho membuatku sedikit gugup. Aku ragu apakah aku harus menjawab dengan jujur pertanyaannya itu. Kyuhyun sepertinya menyadari kegelisahanku dan menjadi semakin penasaran. Dia mendesak agar aku menjawab pertanyaannya.

“Umma, dimana appa?”

“Appamu.. Appamu..” aku tidak tahu harus menjawab apa. Menurutku Kyuhyun tidak perlu tahu kondisi Yunho yang sebenarnya.

“Umma, aku mohon jawab aku dengan jujur? Dimana appa?” tanya Kyuhyun sekali lagi dengan nada lembut. Aku masih ragu untuk memberitahukan dia yang sebenarnya, namun Siwon yang memang ada disana menganggukan kepalanya, mengisyaratkan agar aku jujur kepada Kyuhyun. Aku mendesah pelan. Baru aku mau menjawab dimana Yunho berada, satu suara menghentikanku untuk berbicara. Namun suara itu sepertinya menjawab pertanyaan Kyuhyun tentang Yunho.

“Boojae. Aku pulang. Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku memperbaiki mobil tuan Han. Dia memberikan aku tips yang lumayan besar. Kau belanjalah dan masakan makanan yang enak dan bergizi ya. Sudah lama kita tidak makan daging. Kau buat saj..” ucapan Yunho terhenti ketika dia masuk kedalam rumah dan menemukan Kyuhyun yang sudah berurai airmata didepannya.

Sepertinya Yunho sangat terkejut dengan kehadiran Kyuhyun karena dia mematung begitu saja dan tanpa diketahuinya, dia menjatuhkan tas perlengkapannya di lantai. Kyuhyun yang melihat Yunho tidak memberikan reaksi apapun, mengambil inisiatif untuk bergerak terlebih dahulu. Dia melangkahkan kakinya sampai berdiri tepat dihadapan Yunho yang masih memasang raut wajah tidak percaya bahwa putra bungsunya ada didepannya dan bisa dia raih.

“Appa..” satu kata dari Kyuhyun langsung membuat Yunho tersadar dan tanpa pikir panjang lagi langsung mendekap Kyuhyun erat. Kedua lengan Yunho melingkar masing-masing di pinggang dan leher Kyuhyun. Telapak tangan Yunho memegang kepala Kyuhyun dan sesekali membelai lembut rambut Kyuhyun. Bibir Yunho mendaratkan ciuman yang tidak terhitung di kening, pelipis, pipi, hidung, mata, mungkin seluruh permukaan wajah Kyuhyun demi melepaskan rindunya yang sangat dalam.

Airmata Yunho sudah mengalir sejak dia memeluk anak yang dia pernah tinggalkan itu. Kyuhyun sendiri hanya pasrah menerima semua perlakukan Yunho padanya. Dia hanya berdiri disitu dan memeluk punggung Yunho dengan kedua tangannya. Jika Yunho tidak lagi menciumi wajahnya, Kyuhyun membenamkan wajahnya yang sudah basah itu di dada Yunho. Tubuhnya bergetar karena tangisan rindu yang dia miliki pada ayah kandungnya itu.

Melihat adegan reuni ayah dan anak itu, aku hanya bisa terisak sambil tersenyum lega. Lega karena pemikiran Yunho selama ini tidak benar. Pemikiran yang selalu menganggap Kyuhyun tidak akan pernah mau bertemu dengannya apalagi disentuh olehnya. Namun ketika dia tahu Kyuhyun masih menganggapnya sebagai ayah dengan kata ‘appa’ yang dia utarakan tadi, menghancurkan semua kegalauan hati Yunho.

Aku yakin Yunho merasa menjadi orang paling berbahagia didunia ini karena Kyuhyun. Terlihat jelas di raut wajahnya. Aku memalingkan wajahku sejenak dan melihat Siwon yang berdiri disampingku, juga tersenyum bahagia ketika melihat raut wajah Yunho yang terlihat sangat senang walau dengan uraian airmata. Siwon mungkin tidak pernah melihat Yunho tersenyum selepas itu sejak peristiwa mengerikan yang terjadi pada keluarga kami.

Bicara soal Siwon, aku masih mempertanyakan mengapa dia masih bersikap sangat baik kepada keluarga kami. Aku tahu bahwa alasan dia begitu memperhatikan keluarga kami karena dia mencintai Kibum. Tapi setelah tahu bahwa Kibum jelas-jelas telah menolaknya, aku merasa Siwon terlalu mengorbankan dirinya sendiri untuk keluarga kami.

Aku tahu Kibum tidak bisa mencintai Siwon karena hatinya sudah tertambat pada orang lain yang menurut Kibum sekarang susah untuk dia dapatkan. Mengingat itulah alasan Kibum menolak Siwon membuatku selalu merasa sungkan pada Siwon yang masih saja selalu berusaha membantu keluarga kami padahal jelas dia tidak akan mendapatkan hati Kibum walau bagaimana pun caranya.

Aku tidak berani menanyakan hal itu sekarang karena takut menyinggung perasaannya. Namun sepertinya sudah saatnya, aku juga harus mengambil tindakan. Aku tidak mau menambah persoalan dikeluarga kami dengan rumor kalau kami memanfaatkan kebaikan Siwon. Dan aku juga tidak tega setiap kali melihat wajah Siwon yang masih memancarkan rasa cintanya kepada Kibum. Aku tahu bagaimana perasaannya yang tidak bisa menggapai Kibum.

Dengan pemikiran bahwa aku harus menyelesaikan semua permasakahan ini, maka dengan lembut aku menarik tangan Siwon dan mengajaknya ke dapur, membiarkan Yunho dan Kyuhyun melepas rindu mereka satu sama lain. Siwon sedikit merasa heran, tetapi dia tetap mengikutiku ke dapur. Sesampainya didapur, aku langsung mengatakan apa yang menjadi ganjalanku selama ini.

End Jaejoong P.O.V

.

.

.

Siwon P.O.V.

Aku mengikuti Jaejoong-ssi ke dapur setelah dia menarik tanganku. Aku sedikit heran namun aku tetap tidak berbuat apa-apa. Aku hanya membiarkan dia mengajakku karena aku tahu ada hal yang ingin dia bicarakan kepadaku. Aku tahu karena sejk Kyuhyun dan Yunho-ssi berpeluka, wajahnya selalu melihat kearahku dan aku bisa menebak apa yang menjadi beban pikirannya. Pasti tentang hubunganku dengan Kibum.

Ah, salah, bukan hubungan melainkan aku yang selalu ikur campur urusan keluarga ini. Tapi apa aku salah jika aku ingin dekat dengan orang yang aku cintai meski aku tahu dia takkan pernah mencintaiku disaat hatinya sudah menjadi milik orang lain. Orang yang tidak pernah aku sangka sebelumnya. Ya, aku tahu siapa orang yang dicintai oleh Kibum, namun aku masih tidak percaya jika dia mencintai orang itu.

“Siwon.” Panggilan Jaejoong-ssi membuatku sadar bahwa aku tidak sendiri disini. Aku memberikan senyum terbaikku untuk menyembunyikan perasaan gugupku karena apa yang akan diucapkan olehnya.

“Ya?”

“Terima kasih karena telah mengantarkan Kyuhyun kerumah kami. Kedatangannya benar-benar berarti bagi kami.” Sahut Jaejoong-ssi pelan. Aku agak mendesah lega, karena mungkin aku salah sangka dengan pemikiranku sendiri.

“Tidak masalah Jaejoong-ssi. Aku hanya kebetulan bertemu dengannya. Justru Kyuhyun sendiri yang ingin tahu keberadaan kalian. Aku hanya ada diwaktu dan tempat yang tepat.” Jelasku. Aku memang merasa ini bukan karenaku. Aku memang hanya kebetulan bertemu dengan Kyuhyun.

“Em Siwon..”

“Ya?”

“Begini..”

“Begini Siwon, aku rasa sebaiknya kau..”

“Aku pulang!” belum sempat Jaejoong-ssi mengucapkan seluruh perkataan, suara Kibum dari ruang depan membuyarkan semua yang akan dikataka Jaejoong-ssi. Dia hanya menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian dia mengajakku kembali keruang depan dan mengatakan bahwa lain kali saja dia akan berbicara denganku lagi.

Brukk!!

Suara seperti tas berat terjatuh itu membuatku dan Jaejoong-ssi segera bergegas menuju ruang depan. Saat kami sampai didepan, kami melihat pemandangan yang sepertinyya tidak akan pernah aku temukan jika aku tidak berada disini. Aku melihat Kibum yang kuat, Kibum yang tegar, Kibum yang pendiam bahkan terkadang dingin, sedang menangis memeluk Kyuhyun dengan erat.

Aku benar-benar tidak percaya jika Kibum akan melakukan hal tersebut dan sepertinya bukan hanya aku saja yang tidak percaya dengan kejadian didepan mataku ini. Kedua orang tua Kibum juga terperangah melihat Kibum bisa memeluk Kyuhyun seperti itu. Namun itu hanya sebentar. Yang aku tahu berikutnya, Yunho-ssi dan Jaejoong-ssi memeluk kedua anak mereka dengan sayang. Aku pun tersenyum karena reuni bahagia ini. Aku terlalu larut sampai aku tidak sadar bahwa Kibum tidak pulang sendiri sampai suara yang aku kenal dengan baik memanggil seseorang.

“Kyuhyun-ssi, sedang apa anda disini?”

“Donghae?!!”

End Siwon P.O.V

.

.

.

Donghae P.O.V

Mati aku! Sedang apa Kyuhyun disini?! Bukannya dia seharusnya sedang bersama dengan Changmin dan juga Dongwook. Kenapa dia bisa berada di rumah Kibum? Aku bisa hancur jika dia bilang kepada Kangin-ssi jika aku dekat dengan salah satu keluarga Jung. Kenapa harus hari ini aku bertemu dengan Kyuhyun?! Disaat aku sedang berbahagia karena akhirnya aku bisa menjadikan Kibum milikku dan bukan milik pengganggu Choi Siwon itu. Argh! Lupakan dulu Choi Siwon. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya agar Kyuhyun tidak berbicara kepada Kangin-ssi soal aku dengan Kibum.

“Donghae!” seru Kibum cukup keras membuatku tersentak. Aku menatap wajah Kibum yang sekarang sedang memandangku dengan tatapan penuh kekhawatiran. Ah, betapa cantik wajah penuh cemas itu. Aku sendiri tidak mengerti kenapa ada pemuda secantik Kibum.

“Donghae! Kau kenapa?” tanya Kibum. Aku menanggapinya dengan senyuman dan memeluk bahu Kibum.

“Ah tidak. Aku tak apa-apa. Kenapa kau bertanya begitu?”

“Karena kau melihat Kyuhyun seperti kau melihat hantu Hae.”

“Oh, itu. Aku..” Bagaimana ini?! Aku bingung harus mengatakan apa kepada Kibum. Masalahnya aku tidak pernah menyinggung kalau aku masih bekerja dengan Kangin-ssi sejak kasus penculikan itu.

Padahal Kibum sudah tidak mempermasalahkan soal itu dan sudah memaafkanku karena aku membantu Kangin-ssi. Tapi jika dia tahu aku masih bekerja dengan paman Kyuhyun, aku tidak tahu reaksi seperti apa yang akan ditunjukkan olehnya. Aku tidak mau dia jadi membenciku dan meninggalkanku. Lebih parah lagi jika akhirnya dia menerima cinta Choi Siwon itu. Aku benar-benar tidak mau itu terjadi. Aku tidak mau melepaskan Kibum yang dengan susah payah aku gapai.

Aku masih ingat betapa Kibum membenciku setelah kasus itu. Namun dengan berjalannya waktu serta ketulusan hati, ya ketulusan, aku juga masih memiliki hal itu dalam diriku, Kibum akhirnya mau terbuka sampai akhirnya dia mau menerima cintaku. Saat itu aku bahagia sekali dan puas kala melihat wajah kecewa Siwon saat Kibum mengatakan soal hubungan kami. Hah! Rasakan itu Choi Siwon!

Kembali ke permasalahanku sekarang, aku tidak mau kebahagiaanku berakhir hanya karena Kyuhyun membongkar tentang diriku kepada Kibum dan keluarganya. Kibum itu milikku. Hanya milikku.

“Dia hanya terkejut karena aku berada disini hyung. Seharusnya aku tidak disini karena aku ada pelajaran tambahan. Tapi aku bosan, jadinya aku kabur saja.” Sahut Kyuhyun mencoba menjawab kenapa aku bertingkah aneh. Tapi justru perkataannya itu membuat semua orang yang ada di ruangan ini memandang curiga antara aku dan Kyuhyun. Dasar Kyuhyun bodoh! Mereka tidak tahu kita masih mempunyai hubungan.

“Kyunnie? Mengapa Donghae harus terkejut dengan adanya kau disini? Memang ada hubungan apa kau dengan Donghae?” tanya Jaejoong-ssi heran.

“Donghae itu mmpht..” Segera saja aku langsung berdiri di belakangnya dan membekap mulutnya sebelum dia mengucapkan sesuatu yang akan membuatku terkena masalah. Kyuhyun sedikit memberontak tapi setelah melihat tatapan tajamku dia langsung diam.

“Aku kebetulan mengenal tutor untuk pelajaran tambahan Kyuhyun-ssi. Dan dia selalu mengeluh karena Kyuhyun-ssi terus membolos jika sudah waktunya belajar. Bukankah begitu Kim Kyuhyun.” Kataku sambil mendelikkan mataku dan mengisyaratkan kepadanya untuk tidak berkata apa-apa lagi. Kyuhyun tampaknya paham dengan maksudku dan dia mengangguk sedikit. Mengetahui Kyuhyun mau bekerja sama, akhirnya aku melepaskan bekapanku dari mulutnya dan bergerak pelan menjauhinya. Aku berdiri tak jauh dari Yunho-ssi, sementara Jaejoong mendekati Kyuhyun dan mencubit pelan pipi gembilnya.

“Kyuhyun! Kenapa kau bisa bertingkah seperti itu? Jika kau memang ada pelajaran tambahan, seharusnya kau ikuti sayang.” Ucap Jaejoong-ssi menasehati Kyuhyun.

“Tapi aku bosan umma. Gurunya menyebalkan. Lagipula aku sudah cukup pintar. Aku heran kenapa Kangin ahjussi harus menyewa orang untuk mengajariku?” rajuk Kyuhyun manja sambil memeluk lengan Jaejoong, membuat semua orang yang ada di sana tertawa melihat tingkahnya itu.

Semua orang kecuali aku dan Yunho-ssi. Aku memutar matanku malas karena jelas tingkah Kyuhyun sekarang hanya berusaha menutupi kecurigaan keluarga Jung terhadap kami berdua. Sedangkan Yunho-ssi, aku bisa melihat dia terdiam karena mendengar Kyuhyun memanggil nama Kangin-ssi dengan akrab dan hal itu menimbulkan kegundahan di hatinya. Hal itu terpampang jelas di raut wajahnya.

Sepertinya Yunho-ssi merasa sedih karena Kyuhyun seperti sudah bisa menyesuaikan diri dengan Kangin-ssi. Mungkin dia tidak mengira bahwa Kyuhyun bisa kelihatan sedekat itu dengan Kangin-ssi, terlebih lagi dengan kasus penculikan waktu itu dan beberapa masalah yang menyebabkan dia dan Kyuhyun berpisah.

Tapi sedetik kemudian Yunho-ssi langsung menggelengkan kepalanya seakan mengusir rasa gundahnya itu. Aku tidak tahu mengapa dia berbuat demikian, mungkin dia menyadari bahwa sudah sepantasnya Kyuhyun bisa dekat dengan Kangin-ssi. Maksudku, Kangin-ssi juga adalah keluarga kandung Kyuhyun. Dia  adalah paman kandungnya.

Ya, sepertinya Yunho-ssi sadar akan hal itu. Walaupun begitu aku mencoba mengerti posisinya sekarang. Bagaimana perasaan Yunho-ssi ketika bertemu dengan Kyuhyun yang secara tidak langsung adalah anak yang dia buang. Semua orang selalu bilang bahwa keluarga Jung tidak bersalah karena adanya tekanan dari Kangin-ssi. Tapi menurutku secara pribadi, itu bukan alasan untuk meninggalkan Kyuhyun seperti itu meskipun aku juga memiliki andil.

Terkadang aku merasa kasihan dengan Kyuhyun. Dulu saat aku belum tahu garis besar cerita tentang hidupnya, aku selalu mengganggunya karena dia sepertinya menjadi benalu dalam keluarga Jung. Dia menyakiti Kibum dengan kehadirannya.

Akan tetapi, sekarang setelah semuanya terungkap dengan jelas bahwa memang Heechul-ssi, ibu Kyuhyun, hanya korban situasi saat itu, aku tidak bisa memandang Kyuhyun sama seperti dulu. Justru timbul sedikit rasa kagum di diriku ketika tahu dia begitu mudahnya memaafkan semua kesalahan orang tuanya sendiri yang bahkan sudah membuangnya. Kyuhyun bahkan memilih untuk tetap bersama Kangin di saat dia bisa saja bersikeras tinggal bersama Yunho demi menyelamatkan hidup keluarga yang hanya membuatnya menderita. Argh! Kenapa aku jadi memikirkan dia?! Itu bukan urusanku.

Aku kembali melihat ke arah Yunho-ssi dan aku terkejut ketika melihat ada airmata yang mengalir bebas di pipinya tanpa dia sadari, saat matanya terus menatap sedih ke arah Kyuhyun. Mungkin dia masih merasakan perasaan bersalah karena dia lebih memilih keluarganya dan meninggalkan Kyuhyun. Aku menepuk bahu pria itu pelan membuatnya sedikit kaget lalu menoleh ke arahku.

“Yunho-ssi? Kau baik-baik saja?” tanyaku sedikit cemas. Aku tidak mengira dia akan sesensitif ini. Sepertinya suaraku cukup keras karena hal berikutnya yang aku tahu, semua orang menatap ke arah kami.

“Yunnie? Kau kenapa?” tanya Jaejoong-ssi cemas dan beranjak ke tempat Yunho-ssi. Begitu sampai, Jaejoong-ssi langsung mengusap wajah suaminya itu dengan lembut, menghapus jejak airmata yang masih ada. Yunho-ssi membiarkan istrinya melakukan itu dan hanya memberikan senyum kecil. Dia mengambil salah satu tangan Jaejoong-ssi, menciumnya lalu menggenggam erat.

“Aku baik-baik saja Boo. Hanya merasa sangat senang karena akhirnya keluarga kita lengkap lagi. Ya, paling tidak sampai Kyuhyun harus kembali ke rumahnya.” Aku Yunho-ssi jujur. Kyuhyun yang mendengar Yunho-ssi mengatakan itu dengan raut muka yang sedih, langsung berjalan ke arahnya lalu memeluk dari samping tubuh kepala keluarga Jung tersebut.

“Aku akan sering mampir ke sini appa. Aku janji.” Janji Kyuhyun pasti. Aku sedikit merasa tak yakin karena menurutku Kyuhyun akan sulit untuk memenuhi janjinya berkunjung ke tempat ini tanpa ketahuan oleh Kangin-ssi. Anak buahnya tersebar dimana-mana, pasti salah satu dari mereka akan memergoki saat Kyuhyun bersama dengan keluarga ini.

“Ya appa. Kyuhyun akan selalu ke rumah ini. Jadi appa jangan bersedih lagi.” Ucap Kibum mencoba menyemangati Yunho. Dia berdiri di samping Kyuhyun sambil  memegang bahu Kyuhyun. Yunho tersenyum simpul mendengar perkataan putra-putranya. Dia sungguh bahagia karena mempunyai buah hati sebaik mereka berdua. Jaejoong juga tersenyum bahagia melihat keluarganya utuh lagi.

Group hug!” seru Jaejoong-ssi tiba-tiba sambil merengkuh Yunho, Kyuhyun, lalu menarik Kibum untuk berpelukan bersama. Keempatnya terlihat senang sekali. Aku hanya bisa membiarkan untuk kali ini, tapi aku perlu bicara dengan Kyuhyun. Aku perlu menanyakan rencana ke depannya dan bagaimana dia akan mengatasi Kangin-ssi karena bagaiamana pun, keinginannya untuk bersama lagi dengan keluarga Jung akan berpengaruh pada hubunganku dengan Kibum.

Aku masih sayang nyawaku dan juga aku ingin melindungi Kibum. Aku tahu Kangin-ssi tidak akan tinggal diam jika dia tahu aku berinteraksi dengan salah seorang anggota keluarga Jung. Ya, untuk sekarang biarlah mereka menikmati kebersamaan mereka.

End Donghae P.O.V

.

.

.

Kyuhyun menoleh ke kiri dan ke kanan ketika dia membuka pintu depan.dan memasuki rumah besar itu. Setelah memastikan bahwa tidak orang lain yang masih bangun, Kyuhyun berjalan mengendap-endap menuju kamarnya. Dia khawatir jika dia terlalu berisik dan membangunkan Kangin. Kyuhyun yakin Kangin akan sangat marah jika tahu dia baru pulang telat malam seperti sekarang.

Kyuhyun terlalu tenggelam dalam suasana kekeluargaan di tempat Yunho dan yang lainnya. Dia sampai lupa waktu jika tidak diingatkan oleh Donghae. Beruntung besok adalah hari libur sehingga Kyuhyun tidak perlu khawatir soal sekolah. Kyuhyun pun pulang di antar oleh Donghae. Awalnya Kyuhyun akan di antar oleh Siwon, namun Kyuhyun dan Donghae langsung menolak tawaran tersebut, membuat Siwon sedikit curiga walau dia tidak berkata apa pun. Lain dengan Kibum, dia mengira Donghae ingin dekat dengan Kyuhyun sebagai salah satu bentuk permintaan maafnya kepada Kyuhyun akan semua perbuatan Donghae di masa lalu dan Kibum sangat senang dan lega jika itu benar adanya.

Kenyataannya adalah keduanya tidak mau Siwon atau pun Kibum tahu bahwa Donghae masih mempunyai hubungan dengan Kangin. Kyuhyun yang tahu bahwa Donghae tidak mengungkapkan itu kepada Kibum dan keluarganya bersedia membantunya asalkan pada suatu waktu Donghae berjanji akan mengatakan yang sejujurnya kepada Kibum. Kyuhyun meyakinkan Donghae bahwa Kibum pasti tidak akan marah walau Donghae masih bekerja pada Kangin. Donghae masih ragu namun dia berjanji bahwa dia akan jujur jika waktunya tiba.

Mereka juga sempat membahas keputusan Kyuhyun untuk berhubungan kembali dengan keluarga Jung. Donghae mengingatkan bahwa hal itu tidak akan mudah karena Kangin benar-benar membenci Yunho. Donghae berusaha membujuk agar Kyuhyun tidak meneruskan keinginannya itu karena pada akhirnya dia dan juga keluarga Jung yang akan menderita.

Namun Kyuhyun bergeming. Dia justru mengatakan kepada Donghae bahwa dia akan membuat Kangin melihat bahwa tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi. Bahwa Yunho tidak patut dibenci oleh Kangin. Kali ini Kyuhyun menetapkan hatinya untuk tidak menyerah dan akan membuat semua berjalan dengan baik. Kyuhyun sudah tidak mau kehilangan keluarganya lagi baik itu keluarga Jung maupun Kangin.

Donghae hanya menghela nafas panjang dan menggelengkan kepalanya. Dia masih tidak setuju, namun dia tidak akan berdiam diri jika keselamatan Kibum yang menjadi taruhannya. Maka dari itu, Donghae mengatakan bahwa dia akan membantu Kyuhyun sebisanya yang langsung disambut pekikan riang dari Kyuhyun dan pelukan singkat dari pemuda manis itu.

Donghae terlalu terkejut sampai dia tidak bisa berkata apapun. Pekikan Kyuhyun membuat semua orang di tempat itu menoleh ke arahnya dan Donghae. Yunho, Jaejoong dan Kibum terlihat senang dan tertawa karena mengira Kyuhyun dan Donghae berbaikan dan mulai akrab. Namun beda dengan pandangan Siwon. Pemuda tampan dan tinggi itu hanya menatap keduanya datar. Terlebih lagi kepada Kyuhyun. Siwon manatap Kyuhyun dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

Ctak!

Lamunan Kyuhyun akan peristiwa yang dia alami hari ini buyar karena Kyuhyun terkejut dengan sinar lampu ruang tengah yang menyala. Keadaan ruangan yang tiba-tiba terang membuatnya yang tinggal menaiki tangga menuju kamar tidur berbalik ke arah sakelar lampu dan melihat Kangin yang sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Pandangan Kangin kepada Kyuhyun jelas menunjukkan kemarahan, akan tetapi Kyuhyun juga bisa melihat adanya sorot kecemasan dari mata tajam itu.

“Dari mana kau Kyu?” tanya Kangin dengan nada dingin. Kyuhyun terpaku sambil menundukkan kepalanya. Dia takut untuk mengatakannya yang sebenarnya kepada Kangin.

“Dan jangan berbohong padaku Kyu. Katakan kau dari mana?” tegas Kangin ketika menyadari gelagat Kyuhyun yang terdiam dan bingung ingin menjawabnya apa. Kyuhyun masih menunduk. Dia masih takut untuk berkata yang sejujurnya. Akan tetapi, dia ingat bahwa dia akan berusaha meyakinkan pamannya itu bahwa Yunho tidak bersalah kepada ibunya, Heechul. Semua yang terjadi, semua yang dia dan Heechul alami adalah karena situasi yang tidak memungkinkan.

“Ahjussi, aku.. Aku..” Kyuhyun masih terbata saat ingin memulai menjelaskan kemana saja dia selama seharian ini. Kyuhyun menarik nafas dan membuang secara perlahan sebelum mendekati Kangin sampai dia berdiri di depannya.

“Aku baru pulang dari rumah Yunho appa, ahjussi.” Ungkap Kyuhyun jujur.

Plak!

Kepala Kyuhyun menghadap ke kanan ketika pipi kirinya ditampar oleh Kangin cukup keras. Pipi Kyuhyun memerah dan sedikit lebam. Kyuhyun memegangi pipi kirinya itu perlahan. Matanya berkaca-kaca. Dia tidak menyangka bahwa Kangin akan menamparnya seperti ini. Kyuhyun perlahan menolehkan kepalanya menghadap Kangin yang terlihat sama terkejutnya seperti Kyuhyun.

Kangin terlihat memandangi tangannya sendiri. Dia menatap Kyuhyun dan tangannya bergantian dan ketika dia melihat satu bulir airmata lolos dari kelopak mata keponakannya yang berkaca-kaca, Kangin merasa bersalah karena sudah main tangan dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Kangin hanya merasa sangat kesal karena Kyuhyun masih saja mengingat Yunho dan keluarganya. Bahkan dia sekarang mulai berani menemui orang yang dibenci Kangin itu.

“Kyuhyun..” panggil Kangin berusaha mendekati Kyuhyun. Namun Kyuhyun justru memundurkan tubuhnya menjauhi Kangin. Dia menundukkan kepalanya, takut dengan amarah Kangin. Tangannya masih setia memegang pipinya yang masih merah itu. Kyuhyun berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis akan tetapi rasa terkejut dan sedih karena tamparan Kangin membuatnya tak sanggup untuk menahannya lagi. Pemuda manis itu terduduk di tempatnya sekarang masih dengan memegangi pipinya lalu sedetik kemudian melipat lututnya dan menenggelamkan kepalanya di antara lututnya itu.

Kyuhyun tidak tahu kenapa dia bisa seemosional ini. Mungkin karena dia baru saja bisa menikmati kebersamaan dengan ayah, ibu dan kakaknya sehingga dia takut Kangin akan memisahkan mereka kembali. Atau mungkin karena dia tidak mengira paman yang selalu menunjukan kasih sayang berlimpahnya bisa menamparnya seperti ini. Kyuhyun terus seperti itu, sampai dia merasakan tangan besar yang hangat mengusap rambutnya. Kyuhyun tidak perlu mengangkat kepalanya untuk mengetahui milik siapa tangan tersebut.

“Maafkan aku Kyu, aku hanya..” Kangin yang sekarang berlutut di depan Kyuhyun mencoba untuk meminta maaf merasakan lidahnya kelu. Dia tidak tahu harus berkata dan berbuat apa agar Kyuhyun mau mengerti bahwa dia tidak mau kehilangan Kyuhyun. Kangin tahu bahwa Yunho akan membawa pergi Kyuhyun jika dia membiarkan anak ini dekat dengan pria itu. Dia benar-benar tidak mau kehilangan satu-satunya pengingat dirinya akan Heechul.

Kangin ingin menebus semua kesalahannya karena tidak sempat membuat Heechul bahagia. Kangin ingin agar kebahagiaan yang tidak pernah direngkuh oleh Heechul bisa di miliki oleh Kyuhyun dan Kangin yakin bahwa Yunho hanya akan menjadi penghalang kebahagiaan itu. Jadi Kangin sekali lagi mengeraskan hatinya bahwa dia tidak akan tinggal diam meskipun Kyuhyun akan membencinya. Kangin berpikir, suatu saat Kyuhyun akan mengerti semua tindakannya ini demi dirinya.

“Kyuhyun, maafkan aku. Kau mungkin akan membenciku tapi aku tidak bisa membiarkanmu bersama dengan orang itu lagi.” Ucap Kangin mendadak dingin. Kyuhyun langsung mengangkat wajahnya ketika Kangin mengatakan hal tersebut.

Wajah Kyuhyun masih bersimbah airmata namun dia tidak perduli karena baginya ucapan Kangin benar-benar membuatnya semakin sedih. Kyuhyun melihat Kangin yang kini sudah berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Kangin seakan tidak perduli dengan Kyuhyun yang memandangnya dengan pandangan sedih dan kecewa. Kyuhyun tidak mengerti mengapa Kangin begitu keras hati.

“Kangin ahjussi!” Panggil Kyuhyun sambil menghapus airmatanya. Kangin berhenti sejenak tanpa membalikkan tubuhnya.

“Tidurlah Kyu. Hari ini ahjussi akan lupakan semuanya. Tapi mulai besok, kau akan diawasi penuh.”

“Kangin ahjussi.”

“Shindong! Shindong!!” teriak Kangin membahana di seluruh ruangan tersebut ketika dia memanggil orang kepercayaan tersebut. Shindong memang tinggal dirumah itu bersama dengan Kangin dan Kyuhyun dan dia langsung terbangun karena teriakan Kangin tadi. Shindong segera berlari kecil menghampiri Kangin.

“Tuan.” Sahut Shindong sambil membungkuk member hormat.

“Mulai besok, pastikan Kyuhyun diantar jemput kemana pun dia pergi. Jangan sampai dia bertemu orang lain tanpa sepengetahuanku. Suruh Donghae mengawasinya juga.” Perintah Kangin lalu pergi begitu saja begitu Shindong mengangguk, menyatakan bahwa dia akan melakukan semua perintah Kangin.

Sedangkan Kyuhyun, tubuhnya melemas karena dengan perintah Kangin itu. Dia terduduk lagi dan kali ini Kyuhyun tidak menahan airmatanya. Kyuhyun tahu bahwa dengan perintah Kangin tersebut, dia akan semakin sulit bertemu dengan Yunho, Jaejoong dan juga Kibum.

Yunho, appanya yang pertama kali menyayangi Kyuhyun kala Heechul tiada. Jaejoong yang menerima Kyuhyun padahal dia adalah anak dari orang yang sempat berhubungan dengan suaminya. Lalu, Kibum. Kibum, kakak yang dulu sangat acuh padanya, sekarang menganggapnya adik tersayang. Kibum, kakak yang selalu Kyuhyun inginkan akhirnya mau menerimanya. Mereka bertiga adalah keluarga Kyuhyun dan Kyuhyun tidak akan bisa bertemu mereka lagi. Padahal Kyuhyun baru saja merengkuh yang disebut keluarga lengkap dan bahagia, namun semua itu hilang pada hari yang sama.

Kyuhyun terus menangis dan menangis sampai Kyuhyun tidak bisa bernafas. Tiba-tiba dadanya sesak dan kepalanya pusing. Dalam beberapa detik, pandangan Kyuhyun semakin buram sampai akhirnya gelap gulita. Hal terakhir yang didengarnya adalah teriakan dari Shindong.

“Tuan muda Kyuhyun!”

TBC

( 。・_・。)(。・_・。 )

n4oK0’s notes : RePost!! Chappy 3. \(´▽`)/

Gomen lagi untuk typos and mistake. Nao masih ga saring sama sekali. (‾▿‾”)

Keep Calm and Ship WonKyu, YunJae and KrisHo 😀

Sankyu and peace all

^^n4oK0^^